1 Bab 1 - My Life

Namaku adalah Ryui Valery, aku berusia 19 tahun, aku tinggal bersama saudariku yang bernama Ryui Sona yang usianya tidak jauh berbeda dariku dia berusia 17 tahun dan masih duduk dibangku SMA kelas akhir.

semenjak kedua orang tua kami meninggal karena kecelakan 5 tahun yang lalu aku mengambil alih menjadi tulang punggung keluarga, karena alasan itulah juga aku tidak melanjutkan sekolah lagi.

Pekerjaanku setiap harinya adalah dimulai pagi hari, aku bekerja di toko roti dekat rumahku, menjelang sore hari aku bekerja di supermarket dan pada malam harinya terkadang aku bekerja di klub malam sebagai penghantar minuman untuk para tamu.

setiap harinya aku lakukan semua pekerjaan itu demi memenuhi kebutuhan hidupku dan adikku, inilah kisah hidupku sebelum bertemu dengan seseorang yang mengubah hidupku,

******

"Sona banguun!!!! Sudah siang kamu bisa terlambat nanti kesekolah!!!"

ritual yang Valery lakukan dipagi hari yaitu membangunkan Adiknya sebelum dia melakukan aktivitas rutinnya.

"Baiklah!! Baiklah!! Lima menit lagi, aku masih menggantuk kakak!!" jawab sona yang menutupi wajahnya dari teriknya cahaya matahari karena Valery sedang membuka jendela,

" Sona jika kamu masih tidak bangun aku akan memotong ua..." ucapan Valery terpotong karena Sona tiba-tiba menarik tangan,

" baik!! Aku sudah bangun, jadi bisakah kakakku pergi membuatkan sarapan untukku" Sona sangat kesal jika kakaknya sudah mulai mengancamnya akan memotong uang jajannya,

Setelah membangunkan Sona, sekarang tugasnya membuatkan sarapan untuk mereka terdua.

"Sona cepatlah! Aku sudah membuatkanmu sarapan " teriakkan Valery yang berasal dari dapur.

"kakak tidak perlu berteriak seperti aku bukan anak kecil!" Sona melangkah mendekati dapur.

Sarapan pagi mereka berjalan dengan sangat baik, Valery dan Sona mereka berdua sangat menikmati sarapannya walaupun hanya dengan roti bakar dan selai coklat, setelah selesai sarapan mereka melakukan aktivitas mereka masing-masing. Setelah mengunci pintu Valery berjalan menuju tempat kerjanya yang tidak jauh dari rumahnya,

" Selamat pagi " sapa Valery kepada pemilik toko roti itu dia adalah seorang yang sangat baik pada Valery dan Sona,

" pagi juga Valery "

" apakah kamu sudah sarapan Valery? aku baru saja selesai sarapanku dengan anak , jika kamu mau, sarapan ada didapur, aku akan keluar sebentar untuk mengantar anakku kesekolah tolong jaga toko ini!"

" Siap!! Hati-hati dijalan Ibu Song"

Setelah pemilik toko itu pergi seperti biasa Valery akan membersihkan tempat itu, Valery adalah anak yang rajin dan juga ramah , bahkan Valery terkenal dilingkungan sekitar karena sifatnya yang sangat ramah dan baik, banyak masyarakat yang ingin menjodohkan anaknya dengan Valery.

saat disekolahnya pun Valery sangat populer dikalangan para siswa setiap harinya dia selalu menerima banyak surat cinta dari setiap kelas, tapi Valery selalu menolak mereka dia lebih memilih untuk fokus sekolah daripada menjalin hubungan 'pacaran', apalagi setelah meninggalnya orang tuanya dia yang hanya ada dipikirannya bekerja, bekerja dan bekerja.

*******

Terdengar dari luar suara orang yang mengetuk pintu " Tuan Muda saya izin masuk " itulah suara sekertaris

"silakan masuk"

" permisi Tuan Muda, rapat akan segera dimulai, saya sudah menyiapkan keperluan anda diruang rapat "

" hm " dia hanya menjawab dengan anggukan tanpa melihat kearahnya dan masih fokus menatap layar ponselnya

" baiklah Tuan Muda aku akan menunggu anda diruang rapat " dan sekertaris itu keluar dari ruangan ,

Sebelum pergi keruang rapat dia menyempatkan dirinya untuk menelpon seseorang.

" hallo "

" Ya, ada apa? Aku sedang ada diperjalan menuju kesekolah? "

" kapan kamu lulus? "

" bukankah kamu sudah tahu kapan aku lulus? Untuk apa bertanya lagi "

" aku hanya merindukanmu, rasanya aku ingin terus bersamamu dan menikahimu sesegera mungkin, sudah belajar dengan baik, aku harus menghadiri rapat pagi ini, sampai jumpa nanti "

pria itu langsung mematikan ponsel setelah mengucapkan kata perpisahan. Meletakkan ponselnya di meja, pria itu melangkah keluar ruangan dan berjalan ke ruang rapat.

*******

Hari sudah menunjukan pukul 3 sore, sudah waktunya Valery untuk bekerja paruh waktunya di supermarket,

"ibu, semua sudah aku rapikan aku izin untuk bekerja ditempat lain" Valery mulai berpamitan dengan pemilik toko roti

"apa setelah ini kamu akan bekerja di supermarket Valery? " pemilik toko roti itu bertanya

" Ya, seperti biasanya setelah bekerja disini, aku akan bekerja lagi " jawab Valery

" kamu sangat rajin Valery aku sangat bangga padamu , jangan terlalu memaksakan dirimu , jagalah kesehatanmu, dan ini gajimu "

" terima kasih , tapi.. ini.. ini terlalu banyak ibu Song"

" tidak apa-apa kamu sudah banyak membantuku anggap saja itu sebagai bonusmu , dan ini berikan kepada Sona" pemilik ini memberikan Valery kebuah kontak,

Valery agak ragu-ragu untuk menerima hadiah itu

" tidak, aku tidak bisa menerima ini anda sudah banyak membantu ku "

" aku memberikannya bukan untukmu tapi untuk Sona, kamu tidak berhak untuk menolak pemberian orang lain " pemilik itu bersih keras untuk memaksa Valery menerimanya.

" baiklah, terima kasih banyak untuk semua yang anda berikan kepadaku , aku izin untuk pamit, Selamat sore"

" sama-sama Valery, jaga dirimu cuaca sudah mulai memasuki musim dingin kamu harus memakai pakaian tebal" pemilik toko itu melambaikan tangan sangat Valery melangkah keluar toko,

"aku akan membelikan makanan kesukaan Sona, dia pasti akan sangat bahagia" melihat jam dia bergegas menuju tempat halte bus,

"apa aku terlalu cepat? kenapa disini sangat sepi, atau aku ketinggalan bus??"

"sedang ada keterlambatan, bus akan tiba 15 menit lagi" Valery sangat terkejut saat mendengar ada suara dari belakang dan ketika dia menengok kebelakang dia melihat seorang lelaki sedang duduk.

"terima kasih untuk informasinya, apa anda juga sedang menunggu bus?" tanya Valery

"untuk apa anda bertanya, jika anda tahu jawabnya" lelaki itu menjawab dengan dingin,

Valery hanya mendengarnya tidak ingin melanjutkan pembicaraan dengan lelaki itu,

Setelah itu hanya ada keheningan diantara mereka berdua, tiba-tiba terdengar suara ponsel berdering dari lelaki itu,

"Apakah kamu sengaja melakukan ini kepadaku, membawa pergi mobilku tanpa sepengetahuanku dan sekarang kamu merusaknya, kalau kamu bukan adikku sudah kubunuh dari dulu!!! Jangan menghubungiku lagi!!" Lelaki itu menjawabnya penuh dengan amarah dan bentakkan membuat Valery takut untuk menatapnya,

Aura disekitar lelaki itu serasa dingin dan mencengkam, 15 menit kemudian bus itu datang. Tanpa menunggu lama Valery naik bus dan meninggalkan lelaki itu, sepertinya dia sedang menunggu seseorang,

"sudahlah untuk apa memikirkannya, yang penting sekarang aku harus sampai tepat waktu" ucap Valery saat dia melihat lelaki itu dari jendela bus,

***********

Bus pun berhenti ditempat tujuan Valery, lalu dia pun bergegas turun berlari menuju tempat kerjanya yang berada di sebrang jalan tempat pemberhentian bus.

Membuka pintu Valery langsung disambut oleh pemilik supermarket

"Selamat sore Valery" sapa tuan pemilik supermarket

"selamat sore juga pak, maafkan aku yang terlambat karena tadi bus sedang ada penundaan selama 15 menit" jawab Valery sedikit menundukkan kepalanya sebagai permintaan maafnya

"sudah jangan dipermasalahkan Valery, yang penting kamu sudah datang, aku ingin pulang karena istriku sedang sakit, tolong jaga toko ini dengan baik jika kamu pulang nanti jangan lupa untuk mengunci toko dan merapikan semua, kuncinya aku letakkan di laci'' ucap pemilik toko meninggalkan Valery.

Seperi biasa jika dia sudah menjaga supermarket hal yang pertama dia lakukan adalah memeriksa barang yang sudah mau habis dan mencatatnya, merapikan semua barang yang berantakan meletakkannya ketempat yang seharusnya, dan jika toko sedang sepi hal yang lakukan Valery adalah belajar walaupun dia sudah tidak bersekolah tapi dia masih suka membaca buku pelajaran yang masih dia simpan.

Melihat jam waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam, sudah waktunya dia pulang karena waktu jam kerja paruh waktu hanya 6 jam, merapikan semuanya dan tidak lupa untuk menutup dan mengunci toko.

"Aku ingin langsung pulang saja untuk malam ini aku tidak ke klub malam dulu, aku ingin makan bersama adikku, aku ingin memberinya semangat untuk menghadapi ujian nanti" Valery sedang menelpon temannya yang berkerja di klub malam dia meminta izin untuk tidak masuk hari ini,

Valery berjalan melihat deretan toko makanan disetiap persimpangan jalan, malam ini suhunya cukup dingin dan jalanan terlihat lumayan sepi, mungkin kebanyakan dari mereka sudah beristirahat dirumah.

Berhenti didepan sebuah toko, akhirnya dia memutuskan untuk membeli Ramen untuk Sona, setelah itu dia masuk dalam memesan makanan untuk dibawa pulang.

********

"selamat malam," ucap Valery setelah sampai dirumah

"selamat datang kakak, hari ini kamu tidak bekerja di klub malam?" Sona terkejut karena biasanya kakaknya baru pulang setelah dia sudah tertidur dan kadang saat Sona terbangun dia juga sudah berangkat. dan bahkan dia dihari libur pun masih suka bekerja dan terkadang Sona saat bangga padanya dan juga sedih karena dia harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupan mereka, sudah menjadi kepala keluarga di usia muda, tapi Valery tidak pernah mengeluh.

"tidak , aku izin karena aku ingin makan bersamamu , hari ini aku mendapatkan gajiku" jawab Valery sambil melangkah masuk, memperlihatkan makanan yang dia beli tadi di jalan.

"wow!!! Benarkah itu??" Sona sangat penasaran

"aku membelikanmu ramen kesukaanmu dan ini juga ada hadiah dari ibu pemilik toko roti, katanya untukmu yang akan menghadapi ujian minggu depan"

"kakak, terima kasih banyak aku akan pastikan nanti nilaiku yang tertinggi di kelas"

" sudah, ayo kita makan nanti keburu dingin, apa kamu sudah makan?" jawab Valery dan mendorong Sona untuk menuju dapur.

"tadi Aku baru saja ingin keluar dan membeli makanan, cepatlah kakak aku sangat lapar!!!!!"

"ini makanlah" Valery membelikan ramen kepada Sona

Acara makan malam berjalan dengan baik, Sona sangat bahagia karena bisa makan bersama dengan kakaknya yang jarang mereka lakukan

"Kakak, apakah aku boleh membuka hadiah ini?"

"Kenapa tidak bukalah" setelah mendapat persetujuan dengan cepat dia membuka kotak itu dalam didalamnya terdapat sepasang sepatu sekolah.

"kakak, aku sangat menyukai hadiah ini aku akan memakainya"

"baguslah jika kamu menyukainya, aku juga membelikanmu mantel untukmu, mengingat sudah memasuki musim dingin kamu harus mengunakan pakaian tebal dan jagalah kesehatan"

"terima kasih kakak, aku akan mengikuti nasehatimu, aku sangat menyayangimu kakak, tolong jangan memaksakan dirimu, kamu seharusnya mencari kekasih dan merawat diri"

"itu tidaklah penting, bukankah kamu harus tidur Sona ?? jangan bicarakan hal yang omong kosong seperti itu!"

"hm" Sona meninggalkan Valery dan menuju kamar untuk tidur sedangkan Valery dia harus merapikan semuanya setelah itu dia akan pergi mencuci pakaian, lalu mandi dan beristirahat,

avataravatar
Next chapter