webnovel

TAYAMUM

Itulah asal mula sakit pinggulku berawal.. itu pula yang membuat tubuhku memiliki bekas sayatan pisau operasi karena harus menjalani operasi yang tidak hanya sekali. Beruntung tulang leherku masih bisa di kembalikan ke posisi semula, sedang pinggulku.. benar-benar telah terbagi menjadi tiga.. hingga sulit di satukan, dan dokter terpaksa hanya bisa mengganti sementara menggunakan penyanggah sendi yang harus di ganti setiap tahunnya. tapi... huff.. lupakan tentang itu.. karena memang hanya sebatas itu yang aku ingat.. dan aku tidak ingin membahas hal-hal menyakitkan itu untuk saat ini.

Aku masih memegang erat pinggul kiri ku.. keringat dingin telah mengalir deras membasahi kening, sakit ini sudah tak tertahan kan.. "Sakit.. tuan.. ini sakit sekali.. tolong bawa aku ke dokter tuan.." pinta ku memohon..

"Jangan berpura-pura!!" Ucapnya kembali berteriak di hadapanku. Dia masih tak percaya jika aku kesakitan. Pria itu berjalan menjauhi ku menuju ke sebuah lemari dan membuka salah satu laci teratasnya, lalu mengeluarkan sebuah Map berwarna coklat dan kembali berjalan mendekat kearahku, dengan kasarnya melempar Map itu dengan tepat menampar wajah ku.

seketika, Ia pun langsung membelakangi ku dan pergi. Namun reflex, tanganku cepat meraih tangannya, meminta bantuan. Karena aku sudah tidak tahan menahan sakit dipinggul ku yang benar-benar sudah sangat menyiksa.

'akan kah ia mau menolong ku kali ini?' gumam ku berharap

"Tuan.. pinggul ku sakit.." ucap ku meringis dan aku pun meneteskan air mata karenanya..

Namun gunung es tetap lah gunung es.. dia sama sekali tak perduli pada kesakitanku.. dia berlalu pergi dan pegangan tangan ku pada jemarinya pun aku lepaskan begitu saja karena jelas tak akan ada harapan untuk aku meminta bantuan pria dingin ini pikir ku..

***

Setelah meninggalkan gadis itu di kamarnya, Alexio kembali keruang kerjanya memantau CCTV dari beberapa layar datar yang ada di hadapannya.

'astaga!!! apa yang aku pikirkan tadi? bertahun-tahun membencinya, bagaimana bisa tadi aku hampir saja hilang kendali dan kembali ingin merasakannya? tidak mungkin!! aku sudah melatih hati ku untuk membencinya!! bagaimana bisa tubuh ku bereaksi secepat itu? sekian tahun tak ada yang bisa membangkitkan gairah ku, bagaimana bisa hanya dalam hitungan detik tubuh ku sudah bereaksi? bagaimana mungkin secepat itu?' rutuk lexy memijiti kepalanya sendiri kala ia mengigat kejadian beberapa menit lalu saat tadinya ia hanya ingin menggoda, namun tampaknya keadaan tiba-tiba berbalik dan malah ia yang tergoda.

'SIAL!!! wajah apa yang ia tampilkan tadi? seperti melihat ku adalah seorang Rapist!!! benar - benar acting yang luar biasa Odele!! aku bahkan hampir bisa memercayai jika kamu adalah orang lain…' kesalnya masih berbicara sendiri.

'Dulu.. aku pernah merasakan perasaan seperti ini.. perasaan melihat mu dengan mata ku namun tidak dengan hatiku di malam pernikahan kita, jelas saat itu aku merasa kamu bukanlah kamu.. seiring berjalannya waktu, aku semakin terkejut melihat banyak sifat buruk mu yang muncul tiba-tiba.. logika ku mengatakan mungkin saja karena sebelumnya kita berpacaran jarak jauh, jadi aku banyak tak mengetahui sifat aslimu.. mungkin memang beginilah kamu.. akupun memutuskan untuk mengerti dan menerima semua kekuranganmu.., daripada kehilangan kamu.'

'tapi.. kenapa sekarang kamu menampilkan wajah lugumu yang dulu? wajah anak kucing yang selalu muncul kala aku menghubungimu melalui panggilan Vidio? dan kini aku melihat wajah ini secara langsung. Apa yang sebenarnya terjadi padamu? setelah kita menikah, kamu bahkan tak sekalipun menunjukkan paras itu? sungguh kamu bagai memiliki kepribadian ganda' ucap nya masih terus bergumam di dalam hati menelaah hal-hal membingungkan saat ini dan di masa lalu.

'AH!!! apa yang barusan aku pikirkan?!! dia adalah dia !! mau bagaimana pun dia merubah perilakunya, dia tetaplah orang yang sama yang telah menghianati ku dan lari bersama pria lain.' tambah nya menepis pikirannya tentang Odele barusan.

"tuan.. tuan.." ucap asisten nya yang mulai khawatir melihat perilaku tuannya yang terllihat semakin aneh. "TUAN!!" ucap nya sekali lagi dengan menggoncang tubuh nya. dan Alexio pun tersadar seketika dari lamunan panjangnya

"ya!!" jawab nya "kenapa kamu berteriak tepat di telingaku?" protesnya

"i.. itu karena aku khawatir tuan.."

"apa yang kamu khawatirkan? aku disini!"

"ya.. tapi anda bertingkah aneh.." jawabnya terus terang

"apa kamu bilang?" ucap lexy melototi asistennya dengan mata tajam nya

"aku diam.. aku tidak bersuara lagi tuan.. maaf atas kelancangan ku.." ucapnya, dan lexy seketika tak memusing kan hal itu lagi.. kini nalar nya kembali menatap ke sosok wanita yang terbaring pada layar di hadapannya. Terlihat olehnya odele masih belum membuka Amplop coklat yang ia campak tepat mengenai wajahnya tadi.

Odele masih pada posisi terlungkupnya membentuk angka 5 menahan sakit di bagian pinggulnya.

Tak ada suara apapun yang terdengar selain isakan tangis dari gadis itu

1 jam..

2 jam..

3 jam.. telah berlalu

Odele masih pada posisi yang sama.. masih memegangi perutnya dan terisak-isak pelan.

"Tuan.. sepertinya nyonya benar-benar sakit tuan.. apa kita tidak sebaiknya memanggil dokter saja sekalian memastikan apakah ia benar-benar sakit atau hanya sekedar berpura pura?" Ucap sang asisten

"Tidak perlu!! Jika dia ingin berakting, biarkan dia berakting sampai ia lelah.. aku tak akan pernah bersimpati atau percaya lagi pada wanita ular sepertinya." Ucap alexio gamblang.

Sampai terdengar suara Odele berbicara sendiri di kamar yang gelap itu. "Sudah jam 12 malam.. ugghhh perut ku masih sakit.. tapi aku harus kuat..!!" Ucap odele mengumpulkan sisa tenaganya

Ia pun berhasil berdiri. Namun kaki kirinya sulit di gerakkan, seakan tak bertenaga.. ia yang tak sanggup melangkah menuju kamar mandi, akhirnya hanya mengusap-usap tangannya di dinding kamar dan mengusap kembali kewajah dan tangannya.

Alexio dan asistennya yang sedang menyaksikan CCTV menjadi keheranan. "Apa yang sedang wanita ini lakukan?" Tanya alexio

"Sepertinya.. nyonya muda sedang bertayamum tuan muda.. mungkin perutnya benar-benar sakit tuan.. jika tidak.. dia tak akan berwudhu dengan cara bertayamum.."

"Huh!! Bertayamum katamu?? Dy ingin solat begitu?? Peran apalagi yang sedang dy mainkan? Sejak kapan dy solat? Selama 2 tahun pernikahan, tak sekalipun dy pernah menyentuh seperangkat alat solat yang aku berikan. jangan kan solat, hari raya idul fitri yang datang sekali setahun saja dy selalu mencari alasan agar tidak pergi." Alexio menjeda sebentar ucapannya kala mengingat Odele saat masih berstatus istrinya.

"oh iya…" ucapnya tersentak mengingat sesuatu "bukankah mata-matamu mengatakan jika Odele telah menikah dengan pria itu di sebuah gereja?" sang Asistenpun mengangguk menjawabnya.

"cuih.. jangan-jangan dia tau di kamar itu ada CCTV.. bagaimana menurut mu? apa dia sengaja untuk membuat ku simpati?" tanyanya curiga.

Saya sudah memberi tag untuk buku ini, datang dan mendukung saya dengan pujian!

Apakah kamu menyukainya? Tambahkan ke koleksi!

Adakah pemikiran tentang kisah saya? Tinggalkan komentar dan saya akan menmbaca dengan serius

Call_me_MIcreators' thoughts
Next chapter