Bagaimana bisa mereka menyukai gadis yang sama? padahal pandangan mereka tentang gadis itu sangat bersebrangan. Ditambah lagi, salah satu diantara mereka ada yang harus bertukar tempat dengan tempat tinggal gadis itu. kenapa? apa yang sebenarnya terjadi diantara mereka? lalu bagaimana dengan perasaan mereka? dan konflik apa saja yang akan terjadi dengan kisah cinta mereka?
Dua orang namja yang baru saja pulang sekolah. Diantara mereka, mendadak menghentikkan langkah mereka.
Beomgyu:
Waeee.. ?? (Tanyanya kelewat bingung saat melihat hyungnya itu berhenti berjalan)
Yeonjun:
Lihat itu Gyu.. (tunjuk Yeonjun kearah sekolah khusus perempuan)
Tapi disaat Beomgyu baru ingin menyauti ucapan hyungnya itu. Tiba-tiba saja Yeonjun malah menarik Beomgyu dan membawa dongsaengnya itu untuk bersembunyi di balik tembok gerbang sekolah tersebut.
Tentunya, Beomgyu semakin bingung dibuatnya. Namja itu malah celingak celinguk engga jelas dengan tingkah hyungnya yang benar benar membuatnya pusing bukan main.
Bukannya memperhatikan pandangan dongsaengnya yang bingung setengah mati dibuatnya, tapi Choi Yeonjun malah terus memperhatikan pandangannya hanya pada ketiga gadis yang baru saja keluar dari gerbang sekolah mereka.
Aniyo..
Bukan mereka bertiga yang sebenarnya Yeonjun perhatikan sejak tadi. Tapi hanya satu gadis yang sejak tadi menjadi pusat perhatiannya.
Kamu..
Yap..
Choi Yeonjun sejak tadi terus memperhatikanmu yang sedang berjalan pulang dengan kedua sahabatmu saat itu.
Sambil terus memegang dadanya sendiri, choi yeonjun seakan-akan sudah dibuat gila olehmu. Bahkan namja itu malah senyam senyum sendiri dan masih menatapmu dari belakang dinding gerbang sekolah sambil memegang denyut jantungnya yang sejak tadi berdetak semakin cepat.
Padahal, hari itu adalah hari pertama Choi Yeonjun melihatmu secara tidak sengaja. Tapi namja tampan yang rambutnya kini sedang dicat warna biru muda itu langsung jatuh cinta padamu.
Sementara Choi Beomgyu..
Dongsaengnya itu malah semakin bingung melihat hyungnya yang terlihat hampir gila itu. Pasalnya Beomgyu sama sekali tidak tau, apa yang sebenarnya membuat hyungnya itu senyam senyum sendiri.
Bahkan tatapannya itu terlihat sangat aneh, seperti hyungnya sedang melihat malaikat penjemput maut saja.
Yeonjun:
"Aahhhh..." ucap Yeonjun singkat dengan ekspresi wajah leganya saat melihatmu sudah menghilang dari pandangannya.
Lagi-lagi Beomgyu hanya dibuat bingung, benar benar sangat bingung. Dongsaengnya itu cuma bisa celingak celinguk gagal paham.
Yap..
Choi Beomgyu terlihat seperti orang bego saja melihat sikap hyungnya yang aneh engga jelas itu.
Beomgyu:
"Lo abis coli ya, hyung ?" Tanya Beomgyu bingung bukan main.
Tidak..
Kalian salah..
Kali ini bukan Beomgyu yang dibuat bingung. Melainkan Yeonjun.
Choi Yeonjun menatap dongsaengnya bingung dan sesekali Yeonjun mengedipkan matanya tiga kali dengan tatapan seriusnya kali ini.
Beomguu:
"Yha.. !! Kenapa menatapku seperti eoh?" Tanya Beomgyu kali ini menatap hyungnya
Yeonjun:
Aku yang harusnya nanya begitu ke kamu Gyu. (Jawabnya malah berbalik bertanya dan semakin membuatnya pusing saja)
Beomgyu:
Maksudnya?
Yeonjun:
Kenapa kamu bilang aku abis nyoli eoh?
Beomgyu:
Ya abisnya, lo tiba tiba narik gw bersembunyi disini tapi beberapa menit kemudian lo cuma bersuara "ah" doank. Memangnya apa lagi selain nyoli?
Yeonjun:
Gila lo Gyu, masa iya gw nyoli di tempat umum kayak gini. Emangnya lo abis liat gw beneran nyoli disini ya?
Beomgyu:
Kalau bukan nyoli berarti lo abis mikir kotor ya?
Yeonjun:
Sembarangan aja lo kalau ngomong. Emangnya lo pikir gw namja macam apa ?
Beomgyu:
Ya kali aja, emang otak lu udah konslet karena kelamaan ngejomblo, jadinya begitu.
Yeonjun:
Emangnya elo.. (tatapnya serius) Elo kali tuh yang tukang nyoli dan sering mikir kotor
Beomgyu:
Mwo ?? Apa lo bilang tadi hyung? Gw.. ?? (Menatapnya kaget) ya kali..
Yeonjun:
Lah yang semalam bilang "ah" panjang banget dari balik selimut, siapa? (Kembali menatap beomgyu)
Beomgyu:
Sssttt... (menutup mulut yeonjun dan celingak celinguk) pelan-pelan napa ngomongnya. Kalau ada yang denger gimana? Mana kita ada di area sekolah perempuan pula
Yeonjun:
Bodo.. emang gw pikirin (cuek namja itu meninggalkan adiknya sendirian)
Beomgyu:
Yha.. hyung.. tunggu.. (teriaknya dari tempat persembunyian mereka tadi) asshhh... (mengejar yeonjun)
Sejak hari itu, hampir setiap hari yeonjun selalu pulang sekolah melewati sekolah khusus perempuan itu. Padahal sekolah mereka berlawanan arah dan malah semakin jauh dari arah rumah mereka.
Beomgyu:
Hyung.. ngapain sih kita kesini terus tiap hari? Kita kan tiap hari jadi semakin jauh jalan pulangnya kerumah (gerutu Beomgyu yang benar-benar bosan)
Yeonjun:
Sssttt... (menutup mulutnya sendiri dengan telunjuknya) bawel amat sih lo Gyu
Beomgyu:
Lah.. kenapa jadi lo yang sewod sama gw hyung, harusnya kan yang sewod dari tadi itu kan g---
Belum selesai Beomgyu bicara, Yeonjun lebih dulu menutup mulut adiknya itu dengan tangannya.
Yeonjun:
Diem.. atau gw bikin lo pingsan sekarang juga (tatapnya kesal setengah mati)
Kalau Beomgyu diam, namanya Bukan Choi Beomgyu. Namja itu malah mencoba berontak dan membuka hasil bekepan hyungnya itu dengan berusaha melepaskan tangan Yeonjun yang menutupi mulutnya.
Lagi-lagi Yeonjun tidak memperdulikan usaha adiknya itu. Dan kembali fokus pada gerbang sekolah khusus perempuan yang sudah mulai ramai.
Dilihatnya satu persatu, siswi-siswi yang baru saja keluar dari gerbang sekolah mereka dari tempat mereka berdua bersembunyi.
Setelah melihatmu keluar gerbang bersama teman-temanmu. Sedikit demi sedikit tangan yeonjun yang menutup mulut Beomgyu perlahan mulai terbuka.
Beomgyu:
Asshhhh... gila lo ya hyung, nyaris aja gw kehabisan nafas (gerutunya lagi kali ini tidak kalah bawelnya dari sebelumnya)
Lagi dan lagi.. gerutuan Beomgyu benar-benar diacuhkan oleh hyungnya.
Beomgyu:
Lo liatin apaan sih? (Tanyanya bingung) perasaan setiap kali kita kesini dan bersembunyi, ekspresi lo selalu aja kayak gitu
Beomgyu:
Apa jangan-jangan disekolah itu ada hantunya ya? Atau jangan-jangan---
Yeonjun:
Udah ah.. gw mau pulang.. (jawabnya tiba-tiba)
Beomgyu:
Lah.. itu orang stress kali ya. Tadi ngajakin sembunyi disini sampe gw nyaris mati, sekarang malah gw yang ditinggal
Melihat adiknya masih berdiri di tempat persembunyiian mereka, Yeonjun berbalik kearahnya.
Yeonjun:
Lo mau balik engga? Atau masih betah disini hmm?? Kalau engga gw tinggal nih
Beomgyu:
Iyalah, gw juga mau pulang. Ngapain gw disini? (Mengekor hyungnya)
🍬🍬🍬
Dan siang ini, saat di sebuah toko buku, saat kamu sedang mencari-cari sebuah buku yang lagi jadi favorite para remaja.
Clep..
Entah kenapa, kamu dan Beomgyu malah memegang sebuah buku yang sama.
Beomgyu:
Yha.. ini bukuku
Na y/n:
Enak aja, itu buku punyaku
Beomgyu:
Aku yang lebih dulu melihatnya tadi
Na y/n:
Tapi aku yang lebih dulu mengambilnya
Beomgyu:
Tidak bisa, ini buku milikku. Enak aja kamu main ambil gitu aja
Na y/n:
Kamu yang enak aja ambil barang orang lebih dulu. Ini buku aku yang nemuin dan aku yang ambil duluan
Beomgyu:
Tapi aku udah melihatnya dari jauh
Na y/n:
Tetap aja aku duluan yang pegang, berarti buku ini punyaku
Beomgyu:
Enak aja. Tidak bisa..!! Buku ini tetap milikku
Na y/n:
Yha.. kamu kan cowok. Ngalah dikit napa sih sama cewek
Beomgyu:
Ngalah katamu? Tidak akan..
Na y/n:
Asshhh... benar-benar menyebalkan
Beomgyu:
Apa katamu tadi? (Desisnya kesal) kamu bilang aku menyebalkan? Ngaca donk, siapa yang nyebelin disini
Na y/n:
Kalau buku ini ada dua pun, aku malas banget berdebat sama namja kayak kamu. Pokoknya buku ini milikku.
Beomgyu:
Engga bisa. Buku itu tetap jadi milikku dan sampai titik darah penghambisan aku akan tetap memperjuangkan buku itu
Na y/n:
Lo pikir ini lagi perang apa? Sampai bilang titik darah penghambisan segala. Lebay banget sih lo
Beomgyu:
Bodo amat (jawabnya santai meninggalkannya dan membawa buku yang dia pegang ke kasir)
Yap..
Kamu malah melepaskan buku yang seharusnya kamu pertahankan itu dari genggamanmu.
Na y/n POV:
Astaga.. kenapa bukunya malah gw lepas (menepuk keningnya sendiri lalu mengejar Beomgyu ke kasir)
Kamu menghalangi petugas kasir dan merebut kembalu buku yang hendak dibayar Beomgyu kali ini.
Na y/n:
Enak aja mau main ambil aja (merebut buku tadi dari petugas kasir dan menatap kesal Beomgyu)
Beomgyu:
Siapa yang mau ngambil sih? Engga liat apa lo, kalau gw mau bayar ini buku
Na y/n:
Maksud gw bukan itu stupid. Tapi maksud gw, kalau ini buku---
Beomgyu:
Aasshhh.. udah ya, gw males berdebat sama lo. Sini balikin buku gw. Gw buru-buru (merebut lagi buku itu dari tanganmu)
Na y/n:
Engga bisa, ini buku punya gw (mempertahankan buku yang dipegangmu)
Hampir lima menit mereka berdebat memperebutkan buku yang mereka inginkan sejak tadi di depan kasir. Hingga membuat pelayan kasir itu pun ikutan bingung.
Kasir:
Nuna.. hyung..
Beomgyu & y/n:
Wae ?? (Jawab kalian kompak dan menatap kesal pelayan kasir tersebut)
Kasir:
Kalau kalian masih mau berdebat, silahkan minggir dulu. Itu di belakang kalian sudah ada yang antri mau bayar
Beomgyu:
Tapi kan aku mau bayar, dianya aja yang duluan rebut buku punya aku duluan
Na y/n:
Enak aja, ini buku yang nemuin gw duluan tau
Beomgyu:
Tapi kan gw yang---
Kasir:
Gini aja deh, buku ini gimana kalau kalian berdua bayar setengah-setengah. Nah setelah di bayar, kalian mau fotocopy bukunya atau mau rebutan lagi juga engga apa-apa. Yang penting di bayar dulu, gimana?
Beomgyu:
Engga bisa. Buku ini tetap punyaku
Yeonjun:
Kalau gitu, buku ini punya ku sekarang (mengambil buku tersebut dari tangan kalian berdua dan langsung membayarnya)
Beomgyu & y/n:
Yha.. (gerutu kalian kompak menatap Yeonjun kali ini)
Setelah membayarnya, choi Beomgyu malah menulis sesuatu di lembar pertama buku tersebut.
Choi Yeonjun - 0878899456321
Yeonjun:
Ini.. (memberikan buku yang masih terbungkus plastik dan masih ada notanya di atas plastik toko bukunya padamu)
Na y/n:
Eoh, apa ini? (Tanyamu terkejut bukan main)
Yeonjun:
Kamu boleh membaca buku ini lebih dulu. Setelah selesai membacanya hubungi aku di nomor itu, ok
Mendengar perkataan hyungnya itu, malah membuat Beomgyu semakin menatap kesal namja tampan yang bernama lengkap choi yeonjun itu.
Na y/n:
Jinjja ?? Kamu serius buku ini boleh aku baca lebih dulu?
Yeonjun:
Nee.. tapi itu hanya buku pinjaman ya. Aku tidak berniat untuk memberikan buku
itu untuk kamu
Na y/n:
Aku mengerti (mengangguk faham) aku pasti akan kembalikan buku ini setelah selesai membacanya
Yeonjun:
Ok.. (jawabnya yang langsung merangkul dongsaengnya untuk pergi dari toko buku itu)
Na y/n:
Gomawo.. (teriakmu tersenyum manis padanya yang sudah pergi lebih dulu)
Sementara Beomgyu, malah menggerutu kesal pada adiknya itu. Dan malah enggan untuk diajak pergi dari toko itu dengan Yeonjun. Beomgyu malah berniat untuk mengambil buku itu lagi darimu tapi Yeonjun menahannya. Mereka pun pergi..
🍬🍬🍬
Hampir dua minggu kamu meminjam buku Yeonjun. Ini saatnya kamu mengembalikkan bukunya dan kamu mengajak Yeonjun untuk menemuimu disebuah cafe sepulangmu sekolah.
Tentu saja, berita itu membuat Yeonjun senang bukan main. Pasalnya hampir tiap hari, namja bernama lengkap Choi Yeonjun tersebut menunggumu untuk menghubunginya. Bahkan namja itu nyaris putus asa kalau kamu tidak akan menghubunginya atau Yeonjun salah menuliskan no ponselnya.
Tapi hari ini, kesabarannya membuahkan hasil.
*cafe*
Yeonjun dan Beomgyu yang datang lebih dulu, tentunya menunggumu di cafe tersebut hampir lima belas menit. Tapi kedua namja itu menunggumu dengan sangat gelisah seperti mereka sudah menunggumu hampir 1 abad.
Na y/n:
Maaf aku telat, tadi aku---
Beomgyu:
Mana bukunya? Cepat berikan sekarang juga (jawabnya tiba-tiba engga sabaran)
Na y/n:
Iya., iya, gw balikin. Engga sabaran banget sih. (Memberikan buku tersebut ke Beomgyu) dia siapa kamu sih Njun?
Beomgyu:
Lo yakin mau tau, gw siapanya Yeonjun? (Menatapmu sinis) gw ini adik kandungnya Choi Yeonjun
Na y/n:
Jauh banget sih sama kakak lo
Beomgyu:
Memangnya kenapa? Lo baru sadar ya kalau gw lebih tampan daripada Hyung gw? (Jawabnya percaya diri)
Na y/n:
Aniyo..
Beomgyu:
Mwo ?
Na y/n:
Justru bagi gw, lo itu nyebelin, Jelek, cempreng, pendek dan yang paling utama kalau lo itu engga ada apa-apanya kalau dibandingin sama Yeonjun
Beomgyu:
Lo itu engga tau apa-apa tentang Yeonjun. Lagian juga lo kan baru ketemu dia dua kali, bagaimana bisa lo bilang begitu tentang Yeonjun hyung
Na y/n:
Justru itu, baru dua kali gw ketemu Yeonjun aja, gw udah bisa beranggapan seperti itu. Beda sama lo. Yang udah dua kali ketemu, tetep aja nyebelin
Beomgyu:
Yha..
Yeonjun:
Udah Gyu, lo bisa engga sih bersikap manis sedikit sama calon kakak ipar lo (bisiknya pelan)
Beomgyu:
Mwo ?? Dia jadi calon kakak ip--- (menutup mulutnya dengan tangan yeonjun)
Yeonjun dengan cepat langsung menutup mulut dongsaengnya itu dan tersenyum malu padamu sambil membungkam Beomgyu)
Beomgyu:
Asshhh.. (melepaskan tangan Yeonjun) aku mau ke toilet
Di meja itu kini hanya ada kamu dan Yeonjun. Entah kenapa suasananya jadi berubah. Yeonjun malah mendadak bersikap kikuk saat hanya ada kalian berdua saja di meja itu. Namja itu malah diam sambil celingak celinguk engga karuan seakan-akan kalian memang sedang dating saat itu.
Na y/n:
Aku ke toilet dulu ya Njun (jawabmu santai untuk menghilangkan rasa kikuk diantara kalian)
Yeonjun:
Eoh.. ok..
Setelah kamu pergi ke toilet, choi yeonjun malah menarik nafas kasarnya tiga kali.
Yeonjun:
Huuft, sepertinya aku memang sudah gila (ucapnya bicara sendiri dengan pelan)
*toilet*
Kalian sama sama berada di toilet tapi diruangan yang berbeda. Setelah kamu selesai buang air kecil dan berdiri di depan wastafel untuk mencuci tangan dan merapihkan rambutmu dengan basuhan air.
Arrrrgghhh...
Teriak kalian dengan kompak dari ruang toilet masing-masing. Dan Entah kenapa, tiba-tiba kamu bertubuh Beomgyu dan begitupun dengan Beomgyu, yang bertubuh dirimu.
Kamu dan Beomgyu, langsung sama-sama keluar dari toilet kalian masing-masing dan bertemu di tengah-tengah.
Beomgyu & y/n:
Kamu ??? (Tunjuk kalian masing-masing saat melihat tubuh kalian yang benar-benar sudah tertukar)
coming soon