webnovel

CHAPTER LIX : PERBINCANGAN MEJA BUNDAR

Hembusan angin hangat musim semi menyapa paras seorang pria bersurai kelam, kini ia tengah menopang dagu mendengarkan setiap celotehan para Bangsawan yang melakukan laporan sehari-hari padanya. Jemari-jemarinya tak dapat berhenti mengetuk permukaan meja, kertas-kertas yang berserakan menenggelamkan bentuknya. Sementara iris ruby miliknya tampak lebih meredup dibandingkan hari-hari biasanya, berulang kali Tangan kanannya si bungsu Castiello menegur, namun entah mengapa pria itu berhasil menghindar dan membalas setiap laporan secara akurat dan solutif. Sama seperti hari-hari biasa, hanya apa yang tubuhnya lakukan bukan perilaku biasa seorang Duke Castiello.

Dan berdampak besar pada rasa migrain luar biasa yang justru diterima oleh Erudian atas tingkah aneh sang Duke. Ingin rasanya ia menjatuhkan kepala pria itu ke dalam danau atau mungkin menyiramnya dengan air yang dipenuhi es. Langkah Erudian turut melemas, sepertinya ia sendiri merasa energinya tersedot habis.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter