33 Acara Makan Malam part 2

Saat itu sekitar jam 8 malam. Di salah satu resto hotel ternama di tengah kota. Dhany mereservasi ruang makan bertema Athena. Ada beberapa patung dewa dewi yang dipuja pada zamannya di tempatkan di tiap sudut dan didampingi lampu hias bentuk lilitan daun anggur. Di setiap anak lampu nya menjuntai untaian buah anggur warna ke emasan. Dan ada kaca patri yang cukup besar bermotif gunung Olympus dan dewa Zeus yang tengah mengendalikan petir. Meja makannya panjang terbuat dari batu marmer putih dengan corak yang sangat indah. Lukisan-lukisan yang dipilih untuk menghiasi dindingnya juga bertemakan Athena di zaman berjayanya dewa-dewi Zeus. Wallpaper berwarna dasar off white bermotif daun-daun anggur dengan garis-garis vertikal keemasan membuat ruangan menjadi makin berkilau.

Saat tiba di sana, teman-teman Dhani sudah menunggu nya. Mereka asyik bersenda gurau dan tenggelam dalam obrolan mereka masing-masing. Saat Dhany, Bulan, dan Achiles memasuki ruangan, salah satu teman Dhany menoleh dan sempat terdiam saat pandangannya mendapati bahwa Dhany tidak datang sendirian. Dhany ditemani seorang wanita cantik yang saat ia berjalan mampu membuat mata pria yang memandangnya tak sengaja lupa berkedip dalam beberapa detik. Dan di sebelahnya lagi seorang pria yang cukup modis yang sedari awal masuk hobi melempar senyum.

Beny, " Pak Dhany..akhirnya datang jg. Segera kita mulai acaranya."

Gerry, " Selamat datang,Pak Dhany..silahkan, Pak.."

"Sshh..siapakah wanita yang pak Dhany bawa ya? Jarang sekali ia dekat dengan wanita. Berarti gosip bahwa dia gay itu tipu sekali"

"Yaa..seprtinya yang mengatakan bahwa dia gay adalah karena dia tidak berhasil menggoda pak Dhany."

"Sshh..sudah..kalian sungguh keterlaluan..pak Dhany tidak mungkin seperti yang kalian gosipkan selama ini. Mungkin tipe yang ia cari adalah seperti gadis yang digandengnya saat ini, bukan seperti kalian. Dan tidak usah berbisik-bisik lagi. Ini acara farewell party untuk pak Dhany. Di mana letak sopan santun kalian?"

Beberapa rekan kerja Dhany sibuk berkomentar berbisik-bisik. Ya, Dhany memang salah satu atasan mereka yang difavoritkan. Banyak dari mereka telah mencoba berbagai cara untuk menarik perhatian nya. Namun selalu gagal. Sehingga mereka mengira bahwa Dhany idola mereka adalah gay. Sungguh jahat memang. Tetapi kau tidak mungkin mengontrol mulut orang-orang yang mungkin kecewa ataupun iri padamu. Tidak perlu repot-repot memberikan penjelasan. Karena mereka hanya akan mempercayai apa yang ingin mereka percayai saja.

Dhany, " Selamat malam semua..mohon maaf, kami datang sedikit terlambat. Perkenalkan..di sebelah saya adalah teman terspesial saya, Bulan..dan sebelahnya adalah Achiles, segera kita mulai acara makan-makannya."

Bulan dan Achiles membungkuk, memberikan salam hormat pada rekan kerja Dhany. Namun hati Bulan mulai memburu saat Dhany memperkenalkannya di depan rekan-rekan kerjanya sebagai teman spesialnya.

Salah satu rekan Dhany dengan sigap menyiapkan kursi untuk tamu terspesial Dhany. Dan segera saja Bulan mendapatkan extra perhatian dari banyak pasang mata yang tertuju padanya. Entah, apa saja yang mereka pikirkan. Walau terggoda untuk mencari tau, tetapi Bulan memilih untuk hanya menampilkan senyum anggunnya saat itu. Dan menyimpan rasa penasarannya rapat-rapat..setidaknya untuk 15 menit berikutnya. Mereka segera meminta pelayan untuk menyiapkan makanan. Dan saat itu, dengan gerakan yang maskulin, tubuh Dhany mendekat pada Bulan. Lengannya bergerak ke belakang punggung Bulan, menandakan kepemilikan. Tubuh Bulan mulai menegang..berusaha bertingkah biasa, tetapi Bulan merasa telapak tangannya mulai dingin, dan tenggorokannya mulai kering. Sepertinya Dhany memperhatikan dan menyukai reaksi tubuhnya. Dan dengan sengaja lebih mendekatkan tubuhnya pada Bulan.. Dan tersenyum.

" Bulan.. aq bisa mendengar degup jantung mu dari sini ." Dhany mendekatkan bibirnya, berbisik ke telinga Bulan.

avataravatar
Next chapter