"Kamu kesambet?" Tiba-tiba, Fahri merasa bulu tubuhnya meremang.
"Ya Allah, anak ini kenapa? Fenita ...." Fahri mengambil air mineral botol, ia bacakan Ayat suci, dan Ayat Kursi. Lalu ditumpahkan ke telapak tangannya, ia percikan ke wajah Fenita.
Fenita terjengkit kaget. Ditatap Fahri, lalu diusap wajahnya yang basah.
"Heh, Om ngapain aku? Kenapa wajah, rambut, dan bajuku basah?" Fenita mengusap bajunya yang basah.
"Itu salah kamu, kenapa kamu seperti kesambet begitu?"
"Eh ... kita di mana?" Fenita menatap sekelilingnya.
"Kok aku ada di mobil, Om!"
Kening Fahri berkerut mendengar pertanyaan Fenita.
"Kamu lupa apa yang baru saja terjadi?"
"Memangnya ada apa?"
Mata Fahri yang terbuka lebar menatap Fenita dengan bingung.
"Coba kamu ingat. Kamu tadi ke kantorku, untuk mengambil KTP, dan nota perbaikan mobil. Kamu ingin transfer, tapi ponselmu tertinggal di mobil. Kita ke bawah, saat pintu lift terbuka ...."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com