11 Bang Gojek

.

.

.

.

.

WARNING: diabetes alorrt-!. bagi yang menjomblo atau tidak punya pasangan hidup dan orangnya no life, tidak punya seorang pun selain bayangan anda sendiri :v. janganlah membuang hape dan memarahi author karena kejadian kejadian manis berikut ini. PIP~~~--(?). author gak salah. nan yang salah.

"Hei ngapa gua?!" nan ngegas di sana. author udah masang penutup telinga segede gunung everest. dan udah menjauh menyatu dengan langit yang indah ber-gerimis hujan abu abu.

"Author sialan?!" nan udah natap dengan wajah kayak anak kecoa kehilangan di bawah sana. memang budak haram.

.

.

.

.

.

jadi gini hari ini seperti biasa. hari sunday yang sangat menyenangkan. ayahnya gak kerja. dan ia bawa freeze bersama nya. freeze juga gak masalah. nan merasa heran dengan perubahan drastis mereka ini. padahal awalnya gak kenapa Napa. eh malah kisah cinta mereka jalannya lancar banget kayak air mengalir. kan nan sedih gitu.

btw nan masih jomblo say. jadi nan merasa iri dengan ayahnya yang udah tua tapi masih ngalamin kisah cinta remaja manis. dengan anak murid nya dan lebih dramatis nya lagi. ia adalah cinta pertama nan yang membuat ia jadi Hikikomori di rumahnya. nan kan jadi ngiri. mau marah gak bisa. lah ayahnya sendiri. meksipun ayahnya ini punya seribu kepribadian sama seperti Naruto punya banyak kagebunshin. tapi ya ayahnya tetap ayahnya. lah kalau gak ada ayahnya ia gak akan ada.

ya sih nan gak mungkin keluar dari perut ayahnya. ia keluar dari perut ibunya. tapi nan sayang sama ayahnya. sayang banget sebagai keluarga. untuk kisah nan nanti aja di ceritain ya?. nan udah ngenes disini seperti 'biasa'. dengan para manusia yang entah kenapa ,ada dendam atau gak. selalu ada di dekat nan. mau nan umpatin gimana. mereka kayak gak ngaruh gitu.

nan jadi pengen menghilang aja. tapi kan nan gak mau tinggal di jalanan jadi gembel. ia gak mau jadi gembel keren. mending jadi Hikikomori. lah sama aja gak sih?. udah deh terima aja. jadi nan yang sangat keren ini. sedang senyum gak jelas. karena ia udah menangin event game nya itu!. kenapa ia senang, itu karena tidak seperti event lain yang hanya kasih duit doang. [gak modal]. ini dia ngasih hadiah spesial.

nan jadi semangat ngerjain kuisnya. jadi deh hanya beberapa detik berhubung nan ini adalah top game player dalam waktu 10 detik udah kelar deh. peringkat satu lagi. itu yang pemain lain udah melotot. matanya kayak ikan mujair yang klepek-klepek gak ada air. nan ketawa tawa --jahat-- sendiri liat nya. kan enak gitu lihat seseorang di bawah kita. rasanya enak aja gitu.

***

Rasanya seperti ingin menjadi bunga bangkai. ya gak lah. emang mau jadi bunga bangkai. eh boleh deh. bunga bangkai itu langkah ya?. tapi baunya hm sangat luar biasa. mungkin kalau nginap samanya sehari itu penciuman udah lepas duluan menuju surga awan.

***

jadi nan udah menang nih. ia lagi nunggu hadiah spesial yang katanya akan dikirim hari ini. jangan di kasih alamat palsu ya. bisa bisa nan hacker itu pemilik event. boleh semua uang nya punya nan dan gak bisa ngelola bisnis lagi. Hahaha!. nan emang jahat. lihatlah wajah nan udah kayak raja iblis. memang buah tidak jauh dari pohonnya. ayahnya seperti itu apalagi anaknya. tidak anaknya harus di sucikan terlebih dahulu. terlalu haram. :v.

.

.

.

.

.

nah udah sampai nih cerita nya. cepat amat ya. coba aja kalau di dunia nyata sekolah secepat ini. mungkin gak usah malas malas lagi sekolah. ngerjain tugas secepat kilat dan sisa waktu?. udah rebahan aja dong!. siapa tim anak rebahan???. udah gak usah jawab. nan lagi bicara sendirian aja. jadi itu hadiah udah sampai.

dengan bangga nan berjalan ke arah luar. mengabaikan para manusia yang sedang mengumbar kemesraan dimana mana. tapi sialnya nan tiba tiba jatuh dengan tidak elegan. dan itu adalah karena sebuah kulit pisang. nan natap datar ke arah depan yang sedang duduk dengan santuy sambil makan pisang se-pohon di sana.

"Ah maaf. aku kira ada monyet disana" katanya tanpa rasa bersalah dan lanjut makan setelah itu buang lagi di tempat yang sama. nan udah kesel.

"Monyet apaan?!. kenapa malah makan di rumah orang ,sudah Sono pergi!" usir nan. ini adik yang gak ada akhlak itu malah duduk dengan santuy seperti dirumah sendiri. dan itu ayah sama freeze malah minum teh seperti biasa. kayak di copy paste disana. sama terus njirrr. dengan santuy dan romantis.

"Tidak bisa, kakak... menyuruhku untuk menunggu dirumah" katanya datar. dan lanjut makan lagi. nan jadi mengkerut. ia merasa kewarasan nya disedot perlahan lahan. apalagi ada kedatangan kedua saudara absurd ini. udahlah lengkap sudah penderitaan nan.

"Pulang rumahmu sono!"

"Tapi kata ayah tadi anggap saja rumah sendiri" jawabnya lagi. lalu lanjut garuk perut sixpack nya. nan kan jadi ngiri tapi kesel gimana gitu. sikapnya kayak monkey kesemen gitu. tapi sialnya ia sangat tampan kayak Itachi. tapi ini adalah Itachi KW. gak baik di ternakkan.

"Sudah deh, anggap saja sebutir debu"

.

.

.

.

.

udah buka pintu nih ceritanya. nan udah senyum gak karuan karena lihat ada manusia normal kayak tukang gojek di sana yang bersinar. serius deh. siapa orang yang paling ditunggu. bukan siapa siapa pasti tukang gojek kan. atau tukang antar kiriman. kalau udah datang kayak bahagia aja gitu.

"jadi dimana hadiahnya?" kata nan gak ada akhlak. gak ngucapin salam, gak ngapa-ngapain pula. sambil mengulurkan sebelah tangannya tanpa basa-basi. [Tangan kiri lagi].

"ah soal pesanan itu. mendingan saya masuk dulu" seru bang ojek itu. nan ijinin dalam hati udah mikir hadiah apaan. bang ojek masuk. gak ada pegang apa apa. paling kulkas atau mobil ya kan. boleh biar beli mainan baru. nan jadi makin penasaran. itu hadiahnya di sembunyikan dalam saku atau dimana ya. atau jenjreng!. udah tiba aja di depan nan kayak pesulap.

"Hadia-"

"Ah sebelum itu tolong buatkan saya teh terlebih dahulu" sahut bang ojek. dengan senyum seribu wat nya. nan ngangguk saja. nan emang bodoh kalau terlalu senang seperti ini. kayak otaknya juga ikut mengambang. kepintarannya udah kabur duluan ninggalin pemilik nya. emang nan ini harus di servis dulu.

"hadi-"

"Ah sebelum itu, pijat kaki saya dulu". nan dengan bodohnya ngikutin. hingga itu bang ojek udah kayak tamu spesial di sana. lagi asyik menyeruput teh dengan bersinar. dan nan yang mijitin kakinya ala kang pijet. hingga nan sadar. ia melunturkan senyumannya. wajahnya udah kayak orang yang baru saja bertobat dari 'sesuatu'.

***

kok dia kayak pembantu ya?.

***

.

.

.

.

.

"Bang apa apa-?!" belum sempat nan marah marah gak jelas. bang gojek yang mendapatkan perantara entah darimana. udah pegang kepala nan kayak meditasi. nan langsung diam aja gitu. lalu lupa lagi apa yang mau dia lakuin dan lanjut lagi memijetnya. dan bang gojek menikmati servis gratis nya selama beberapa saat. dengan nan yang emang sengaja penulisnya buat sangat bodoh. memang ia adalah author yang sangat baik hati. :).

*rindu pengen menistakan nan lagi.

***

akhirnya nan bebas dari hipnotis nya memang ya orang normal itu harus di waspadai. nan gak mau jadi budak kayak tadi. untung aja sebentar. kalau selama lamanya gawat dong. masa nan dari Hikikomori keren berubah menjadi budak bang gojek keren-?!. nan menghela nafas dan sekarang ia sudah menjaga jarak agar bang gojek tidak mengunakan kekuatan dukun-nya itu. udah masang jarak 3 meter. dan posisi kuda kuda kayak hadapin penjahat.

"untuk hadiah nya akan saya kasih, kumpulkan semua orang dalam rumah buruk rupa ini" katanya masih berdiri sok keren di depan sana.

"gak bohong nih?!" nan gak percaya. entar ia disuruh suruh lagi. wajah baiknya itu penuh dengan tipu daya. nan gak akan terpesona lagi dengan keluguan bang gojek yang ternyata bang gojek jadi jadian ini.

***

dikira siluman apa. -________- .

***

"gak lah. saya adalah bang gojek yang baik dan suci. dengan mengunakan kekuatannya du- pesulap" katanya dengan senyuman 5 wat. besar amat kayak lebaran cintaku dengan kamu yang ternyata bohongan.

"kau bilang dukun tadi kan?!"

"gak lah. tadi hanya kesalahan mulut ini"

"hah baiklah. coba kalau bohong nanti kau berubah jadi Upin Ipin!" kata nan sebelum pergi ia menatap dan menunjuk dengan jari tengahnya kayak detektif conan dalam anime*.

"ya yah, anak kurang ajar"

.

.

.

.

.

jadi nan udah mengumpulkan manusia penunggu di rumah ini atas titah dari bang gojek. dan nan udah natap kayak mengintrogasi bang gojek itu. udah natap tajam amat tapi gak ada jarum nya ya. kalau ada mati dong. tapi kan bang gojek ada kekuatan du- pesulap gitu jadi gak akan terkena.

***

mungkin...hehe.

***

"wah manusia yang tampan dan cantik, kecuali maklhuk penampakan serba ungu itu" katanya di selingi ejekan yang tampak jelas. melihat para manusia di depannya itu yang udah bersinar sinar seperti terkena cahaya matahari buatan. kecuali nan yang 'sengaja' dikasih background hitam suram gitu.

"Udah jelas kebalik bang!. lihat mereka. gak waras!, mata abang katarak kayaknya!" seru nan. menolak kalau ia malah di rendahkan dihadapan para makhluk sampah yang ada di rumah tercintanya ini. tapi bang gojek itu malah tersenyum nista. kesel nih boleh di banting gak bang gojek siluman ini--?.

***

untung aja dia bawa sesuatu kalau gak. udah nan lapor polisi atas tuduhan pencemaran nama baiknya dan mengunakan kekuatan du- pesulap.

***

"Sudahlah daripada itu-" katanya mengabaikan perkataan nan yang udah ngenes kayak manusia antagonis dalam komik ataupun novel.

"Woy dengarkan!". mengabaikan*.

"Daripada itu. untuk mendapatkan hadiah. maka kalian akan mengadakan kontes kiss!, untuk pasangan sendiri silahkan dipilih" kata bang gojek. lalu duduk seperti nonton bioskop disana. definisi dari rumah sendiri yang sangat anti-mainstream. ia malah dengan seenak jidat memangku dagunya dan senyum kayak lagi merhatiin perabotan di depannya. benar benar dah.

"K-K-Kiss?!. itu..itu...gak normal tau!" kata nan mukanya udah memerah saat dengar sesuatu yang tidak seharusnya boleh di ketahui anak kecil. Itu Echi -!!!. nan masih polos. dan nan belum pernah melakukan itu. lah nan itu masih jomblo paling meng-halusinasi dengan komik atau novel yang dia baca.

***

nan kamu udah remaja loh.

***

"jadi silahkan lakukan. saya akan melihat dari sini" serunya lagi. tanpa peduli apapun dan duduk di sana. dasar bang gojek seenak jidatnya sendiri!. nan sumpahin ini bang gojek nanti ketemu sama emak-nya lalu di coret dari KK. kenapa emaknya?. Karena emak itu luar biasa. ia adalah mata rantai utama dalam rumah tangga. jangan macam macam ama emak kalau gak mau berakhir dengan tidur di luar. :v.

***

gak pernah ngalamin.

***

.

.

.

.

.

.

***

[Pasangan pertama]. jeng jeng jeng!. udah jangan banyak bacot author#Plak, 'iya ya maaf deh'-- cemburut author.

"Tapi kakak belum pulang dari kampung nya" seru sang adik ini. dia natap miris kayak anjing kehilangan induknya. tapi dia tetap tampan dan indah kayak bunga melati di kasih semprotan kentut sigung :v. eh sigung kentut ya?. tidak, ia hanya mengeluarkan gas dari seluruh tubuhnya. kok malah pelajaran biologi-?.

"tenang saja sebentar lagi dia akan sampai. kau tinggal menunggu di depan pintu" seru bang gojek itu. udah senyum kayak bos sambil angkat kaki gitu. emang dasar bang gojek gak berakhlak. sumpah nih mang gojek sebenarnya cenayang atau bukan ya-?. oh ya bagi yang kekurangan pendidikan ,cenayang itu sama kayak meraba raba sesuatu dan itu benar. kekuatan gaib emang. bang gojek itu kan du- pesulap gitu. jadi gak aneh kalau dia pandai gunakan kekuatan gaib gitu--kan (!).

dia mengangguk setuju aja. sumpah nih anak kayak anak TK, ngikut aja. sok polos plus dungu. nan jadi miris dengan generasi jaman sekarang. pada ngikut tren aja gitu. gak pertimbangkan hal lain. dan suka melakukan sesuatu agar dapat viral. padahal mah habis viral mau ngapain lagi ?. lah author jadi curhat.

Srek!

gak ada angin gak ada nafas. nan udah melongo gak percaya saat melihat itu manusia benar benar membuka pintu sekarang sama seperti yang dikatakan. sudah sekarang nan puja bang gojek!. bukanlah bang gojek sembarangan, ia adalah keturunan Limbad!.

"eh..kenapa dik?" kakak nya heran saat ia membuka pintu rumahku istanaku itu. itu rumah nan ngomong ngomong. ia sedikit mendongak melihat adiknya setelah melakukan perjalanan langsung ke kampung halamannya dengan jalan kaki. dan sekarang udah sampai setelah membantu nenek mencangkul di kebun. si kakak ngelihat dengan wajah datar. ini adiknya hanya diam aja sambil liatin dia dengan tatapan intens.

lalu tak lama ia mendekat. si kakak masih diam , gak ngerti. mengarahkan satu tangannya mengelus pipi sang kakak. sang kakak menutup sebelah matanya. tangannya turun meraih pinggang kakak yang jauh lebih kecil darinya itu secara perlahan. kemudian ia menarik kakaknya itu tanpa berkata apapun. menariknya dalam pelukannya dan mereka terjatuh agak jauh dari pintu ke dalam rumah dengan posisi si adik di bawah memeluk si kakak. dan kakak berada pada posisi terbaring di atas tubuh kekar adiknya itu.

"kak...,kakak baunya harum" kata si adik pelan gak seperti biasanya. kedua pipinya tampak memerah tipis ketika melihat seluruh tubuh kecil si kakak yang berada sangat dekat dengannya.

"dik...kenapa kamu?" tanya si kakak. ia masih natap datar. si adik mendekat perlahan dan perlahan mengecup pipi kanan kakaknya itu. kemudian ia mengarahkan kepalanya ke arah ceruk leher si kakak. kedua tangannya bergerak mengelus pinggang dan berakhir ke punggung kakak. si kakak hanya diam. dengan posisi yang kini duduk diantara kaki sang adik yang jauh lebih besar darinya itu.

"kak.." bisik sang adik di telinga kakaknya yang sangat dekat. kakaknya mengarahkan manik matanya ke arah sang adik. adiknya tersenyum miring penuh ke-misteriusan. satu tangannya mulai menuju ke arah bawah di celana kakak yang tampak mengembung.

"dik.., kau mau?" tanya sang kakak lagi. nadanya terdengar sedikit merendah dari tadi. adik itu mengangguk. satu tangannya masih mencari sesuatu yang sedari tadi mengodanya itu.

"jangan ya, nanti saja. itu..masih basah" seru sang kakak. kedua tangan kecilnya mulai meremas pelan kedua pundak adiknya itu menandakan tidak boleh. adiknya itu menggeleng singkat. dan kembali tersenyum, sedikit memiringkan wajahnya ke arah samping. ia mulai mendekatkan bibirnya ke arah telinga sang kakak pelan. kakaknya perlahan mengigit bibirnya gusar. ia tidak mau sekarang. tapi sang adik menginginkan nya. ia tidak bisa menolaknya.

"kak...mau ya?" bisiknya lagi meminta. ia tidak tahan. sudah sekian lama ia menginginkannya. ia tidak tahan lagi. dan sang kakak atau siapapun tidak akan bisa menghalanginya.

"ta... tapi.." sang kakak yang ada di kurungan sang adik tidak bisa bergerak dari sana. ia berusaha menolak dengan perkataannya. satu tangannya perlahan sedikit menjauh. meraih kedua wajah sang adik yang sangat tampan itu dan saling berhadapan dengannya.

"baiklah, jika kau mau" seru sang kakak pasrah akhirnya. adiknya perlahan tertawa lirih dan meraih benda itu di celana sang kakak yang tampak jelas sejak dia muncul tadi. sang adik langsung tersenyum lebar saat tangannya kini mengenggam sebuah benda yang lunak di sana dan meraih sebuah bungkusan disana yang masih basah itu. memang basah tapi enak.

.

.

.

.

.

"kak..masih basah" keluh sang adik tapi ia tetap saja mengunyah sosis yang dibawa kakaknya di dalam bungkusan itu. ia membuka bungkusan yang penuh air karena baru saja di ambil dari kulkas yang ada di rumah nenek nya itu. kakaknya hanya memandang datar dan ikut mengemil es krim yang entah bagaimana bisa ada di dalam celananya itu seperti kantong Doraemon-!. dengan posisi yang masih ambigu dia dan adiknya saling berhadapan , duduk. tapi mereka sama sekali tidak masalah.

"ya apa yang kubilang kau masih mau" seru sang kakak. ia sudah sedari tadi bilang gak usah tunggu sampai gak basah lagi. tapi sang adik yang emang dari dasarnya perut kayak Giant dari film Doraemon itu. adiknya memang suka makan dan apapun bisa masuk ke dalam perutnya tidak peduli masih basah atau bahkan adonan sekalipun. ia harus sering kali menyembunyikan bahan makanan di dalam tanah agar tidak dihabiskan oleh sang adik.

"gimana lagi kak. baunya harum sekali" keluh sang adik. ia dengan lahap mengunyah makanan yang sudah susah payah di bawa kakaknya itu. dan dihabiskan begitu saja oleh sang adik. memang dia adalah adik yang patut di buang ke tempat sampah.

"kau rakus" sahut sang kakak datar. sang adik menyodorkan sosis yang masih tersisa setengah itu padanya dan ia tersenyum tipis menatap sang kakak. sang kakak hanya menatap datar. ya mau bagaimana lagi. dia adalah adiknya sekarang. meksipun menyebalkan. ini adalah aktifitas yang menyenangkan.

"mau kak?"

"... baiklah". NYAM-!.

mereka memang selalu membuat orang salah sangka. dan untuk diingatkan mereka itu adalah saudara kandung.

***

avataravatar
Next chapter