Riadi yang masih tidak mau menjawab dan tidak mau berbicara dengan Pricilla, Ia lebih memilih mengabaikan panggilan dari Pricilla. Riadi mematikan ponselnya.
Dua puluh menit kemudian, Riadi pun sampai di rumahnya. Ia tampak ketakutan ketika melihat Arini yang sedang menunggu di depan rumah dengan tatapan seperti itu.
Saat lampu mobil mulai di matikan, saat itu pula Arini mulai berdiri dari posisi duduknya semula. Ia melihat ke arah Riadi yang menunggu Riadi turun dari mobil.
Riadi Dan Arini sama-sama mempunyai dan sedang merasakan irama degupan jantung yang sedang memompa dengan sangat kencang.
BRUG~~~
Riadi pun mulai turun dari mobilnya. Lalu ia berjalan perlahan menuju Arini yang sedang berdiri tepat di hadapannya. Sorot kedua mata mereka saling menatap tajam dan tak ingin memalingkan satu sama lain.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com