webnovel

A Sea of Fire and Red Water

<Manusia> Katamu?, ohh ayolah... kita sudah membahas hal ini lebih dari tiga kali dengan 'kakak-kakakku'...

Tapi karena mungkin ada yang belum tahu maka akanku beri tahu...

Tentang apa tanggapanku mengenai mereka...

Sederhana saja, mereka hanyalah mahluk yang memiliki sifat sederhana.

Tamak, Serakah, Egois dan Naif.

Namun lupakan semua sifat itu dahulu, karena kita akan berfokus pada sebuah cerita lama.

Sebuah cerita terlupakan dari tanah yang jauh.

Seorang pahlawan Naif yang terjatuh dalam kondisi yang buruk, Terkhianati, Tertipu, Teraniaya, hingga cahaya keadilan tersebut nyaris hilang.

Sebuah cerita yang sederhana, namun cukup bermakna. Dimana keadilan ditegakkan oleh pria yang entah datang dari mana, mencoba melawan kerasnya dunia.

Baiklah tak usah lama-lama lagi, aku 'Arthur Avalon' akan menceritakan kisah diriku sendiri pada kalian dan dunia.

[ Light of Justice ]

^^^ Chapter 1 : A Sea of Fire and Red Water^^^

"Hei anak muda!"

Seorang gelandangan tua memanggil anak kecil yang sedang bermain bersama teman teman sebayanya.

Namun yang datang malah seluruh rombongan anak disana, dengan raut wajah ceria dan senang. Anak-anak itu menyambut gelandangan tua dengan hangat.

"Kakek Daniel!, apa kakek akan melanjutkan cerita kemarin!?"

Anak kecil yang dipanggil oleh kakek Daniel langsung bertanya dengan senyum ceria, rambut salju putihnya lurus kebawah, mata birunya memancarkan rasa keingintahuan yang besar.

"Tentu, sekarang duduk yang rapi dan dengarkan ya!."

Mendengar hal tersebut, anak-anak tersebut memiliki senyum gembira. Duduk dengan manis mereka segera memasang sikap diam yang cukup imut.

Melihat hal ini kakek Daniel melanjutkan ucapannya.

"Apa ada yang ingat kita sampai mana kemarin?"

""KAMI LUPAA!!"" Semua anak membalas dengan raut wajah polos tak berdosa.

"Haduh..., baiklah kita mulai dari awal lagi ya?" Old Daniel hanya bisa tertawa kecil melihat kepolosan anak anak ini.

"Dahulu kala diarea terbuka, tempat peperangan yang telah membabi buta..."

Old Daniel, mulai bercerita kepada anak anak.

Dunia Chaos..., tempat dimana hanya ada kekacauan dan peperangan tiada akhir.

Entah manusia, elf, naga, demi-human, demon, devil dan lain sebagainya terus berperang satu sama lain. Entah apa yang membuat mereka berperang namun yang pasti kekacauan disana tak akan bisa didamaikan.

Hanya ada satu hal yang mereka incar, [ Core of Destruction ].

Sebuah inti dari kehancuran itu sendiri, dimana kekuatan maha dasyat bersemayam untuk menghancurkan apa yang dikehendaki pemiliknya.

Penyihir, Kultivator, Ksatria, Spiritual, Esper. Semua bertarung dengan kemampuan terbaik mereka.

Dimana umat manusia menjadi kekuatan terbesar keempat setelah ras Devil, Dragon dan Elf.

Dan salah satu tokoh paling menonjol adalah raja Damieru dari ras manusia, orang dengan kekuatan yang tak bisa dianggap remeh.

Cerita old Daniel berpacu pada raja tersebut, mulai dari perjuangan. Hingga konstribusi perang yang ia berikan.

Namun setelah terbunuhnya Raja Damieru, membuat kesatuan umat manusia hancur. Perpecahan terjadi dimana mana.

Peperangan tetap berlanjut sampai sekarang.

"Dan hal terakhir yang dipercaya raja Damieru adalah sebuah ramalan dimana akan muncul sosok Pahlawan untuk mengakhiri perang gila tersebut."

"Raja percaya bahwa cepat atau lambat umat manusia akan kembali bersatu dan memenangkan perang itu!."

Begitulah akhir dari dongeng old Daniel.

"Hah?, berakhir begitu saja?" Sosok anak kecil berambut putih itu tampak tak puas, dengan ending menggantung tersebut.

"Sudahlah Arthur..., jangan begitu." Anak lain langsung menenangkan Arthur, entah mengapa Sejak dulu Arthur selalu terobsesi dengan Keadilan dan Pahlawan.

"Jangan marah marah begitu."

"Ingatlah Arthur..., kaulah pahlawan itu!." Old Daniel bercanda dengan senyum hangat untuk menenangkan Arthur.

Namun tanpa ia sadari, sosok Arthur terdiam dan terngiang ngiang kalimat yang ia Dengar dari Old Daniel.

"Hah..., sekarang cerita apa yang diucapkan pria tua gila itu pada anak anak?" Seorang ibu-ibu bergosip ria bersama dengan para warga disana.

Memang benar bahwa..., old Daniel adalah orang gila. Lebih tepatnya Gelandangan Gila.

Namun anehnya ia hanya akan terlihat normal didepan anak-anak, terlebih Arthur.

'Aku... Pahlawan?'

Seolah dunia melambat, Arthur memandang kearah langit. Hanya untuk melihat awan yang mengambang diatas sana.

Continue...

Next chapter