3 The Beginning of the Newlywed Part 2

Di Istana Kerajaan Muspelheim, di ruang singgasana Kerajaan, ruang singgasana yang sangat luas berhiaskan emblem-emblem dari Kerajaan-kerajaan yang beraliansi dengan Kerajaan Muspelheim menghiasi tiap sudut ruangan, Loki duduk di Singgasananya sambil bertopang dagu, wajahnya terlihat sedikit gusar, sesekali dia memainkan rambut hitamnya dengan jarinya, matanya yang berwarna merah darah menatap tajam kearah bayangan dirinya yang terpantul di bola kristal yang mengambang dihadapannya, tanduk kanannya yang patah mengingatkan dia ke masa lalu yang tidak ingin dia ingat, tanduk yang merupakan kebanggaan bagi para ras naga, gara-gara itu banyak para bangsawan yang memandang sebelah mata padanya, setelah Ayahnya Frabauti E Veil turun tahta, dia harus menggantikan posisi Ayahnya sebagai Raja penguasa kegelapan, sebagai Raja termuda dalam sejarah dia bukan hanya memikul tanggung jawab Kerajaan yang besar di pundaknya, akan tetapi dia juga harus berjuang demi menyatuhkan Ras-ras berbeda yang sering kali berkonflik dalam Aliansi Kerajaannya, usianya yang terbilang muda sering kali menjadi alasan bagi para anggota aliansi Kerajaannya untuk meragukan kemampuan memimpinnya terlebih lagi karena dia telah kehilangan sebelah tanduknya, tetapi berbagai keraguan dari bawahannya mampu dia tepis dengan kemampuan sebagai pemimpin dan ahli strategi yang handal, menjadikanya sebagai Raja yang sangat disegani di Kerajaan Muspelheim.

Tok ... tok

Suara ketukan pintu terdengar dari luar ruang singgasana yang membuyarkan Loki dari lamunannya.

"Siapa?"

"Ini saya Yang Mulia."

"Sygn Bloodlust."

"Ah Sygn … masuklah."

Sygn, sosok kepercayaan Loki, gadis dari Ras Undead Vampire, gadis berambut perak itu adalah tangan kanan kepercayaan Loki, disaat semua orang meragukan kemampuan Loki, Sygn lah yang dengan setia mendukung Loki sebagai Raja, Sygn berasal dari keluarga bangsawan Bloodlust, keluarga yang sangat berpengaruh di Kerajaan Helheim, karena itu dukungan dari Sygn sangat berarti bagi Loki.

"Maaf yang Mulia."

"Semua persiapan untuk kepergian anda telah selesai," ucap Sygn sambil membungkukkan badannya.

Dengan sedikit enggan Loki berdiri dari singgasananya, untuk seorang Overlord yang bisa dibilang terkuat dalam sejarah kerajaannya, baginya pernikahannya adalah wujud dari kekalahannya, sejak kecil tidak ada satupun mahkluk di Kerajaannya yang bisa memaksa dia untuk melakukan sesuatu yang tidak dia sukai, tapi kali ini dia tidak berdaya, pilihan yang ada dihadapannya cuma dua, antara menikah dengan musuh bebuyutannya atau seluruh Kerajaannya akan ditelan oleh Abbys.

Berjalan menyusuri lorong koridor istana sesekali Sygn melirik ke arah Rajanya, sepintas ekspresi kuatir tergambar di wajah cantiknya, Sygn Bloodlust sudah mengenal Loki dari kecil, sejak kecil gadis itu selalu ada disisi Loki untuk mendampinginya sebagai pengawal, jadi wajar jika dia bisa tahu apa yang sekarang sedang dirasakan oleh sang Raja, seorang Raja dengan harga diri yang tinggi yang sekarang harus mengalah demi Kerajaannya.

"Ada apa Sygn?" Tanya Loki.

"Ah bukan apa-apa Yang Mulia," Jawab Sygn dengan gugup.

"Eh maaf Yang Mulia."

"Apa anda benar-benar yakin dengan pernikahan ini?"

"Maksud saya…pernikahan ini terjadi karena paksaan."

"Mengapa anda yang harus menanggung kesalahan ayah anda."

"Ah maafkan saya telah berkata lancang," ucap Sygn berusaha membetulkan ucapannya.

Loki tersenyum mendengar perkataan dari sahabat masa kecilnya, dengan lembut dia membelai rambut sahabat masa kecilnya itu yang membuat raut wajah Sygn memerah. "Ini bukan tentang siapa yang menanggung kesalahan siapa, tapi seseorang harus melakukannya demi melindungi rakyat di Kerajaannya."

Di dunia ini mungkin hanya tiga orang yang pernah melihat ekspresi lembut di wajah Loki, Sygn sahabat masa kecilnya, Hela sang adik serta ibundanya.

"Tapi aku bersyukur karena ada orang yang mengkhawatirkanku."

"Dan bukankah sudah aku bilang untuk memanggilku Loki saja," ucap Loki sambil tersenyum.

"Ah … itu … itu … karena … itu…" Sygn menjadi salah tingkah akibat ucapan dari Rajanya, baginya sesosok laki-laki yang sekarang ada di sampingnya adalah orang yang paling dia hormati di dunia ini, sosok yang bagaikan penyelamatan bagi para penghuni benua Edda, jadi wajar saja jika dia sering salah tingkah saat berada di samping Loki.

Tanpa terasa sampailah mereka di Aula Kerajaan, sebuah ruangan besar berbentuk lingkaran di tengah istana, sebuah portal teleportasi menuju kota Velgard telah terbuka, di samping portal para ksatria dan petinggi Kerajaan telah berkumpul di aula, mata mereka menatap tajam kearah Raja mereka, sebagian dari mereka menentang keras pernikahan antara Raja mereka dengan putri dari musuh bebuyutan mereka, banyak yang menganggap pernikahan ini merupakan penghinaan terhadap seluruh kerajaan, seorang kakek dengan pakaian buttler berwarna hitam berjalan menghampiri Loki, dilihatnya raut muka sang Raja yang tampak yang terlihat gusar.

"Yang Mulia, semua persiapan telah selesai untuk kepindahan anda," kata sang kakek dengan tersenyum.

"Terima kasih Kek."

"Terus dimana Hela dan Ibunda?"

"Ibunda anda masih ada keperluan sedangkan Adik anda Putri Hela sedang ada di kamarnya."

"Para pelayan telah berusaha memanggil Tuan Putri tapi Tuan Putri tidak mau membukakan pintu."

"Dia pasti masih ngambek gara-gara pernikahanku."

"Yang Mulia biarkan saya yang memanggil Putri Hela," Sygn menawarkan dirinya.

"Sudah tidak apa-apa."

"Adiku pasti masih marah gara-gara pernikahanku."

"Tapi Yang Mulia,"

"Sudah biarkan, malah lebih baik begini."

"Kek … Sygn … aku pergi dulu."

"Selamat jalan Yang Mulia," ucap Kakek.

"Selamat jalan Yang Mulia." Hanya kata-kata itu yang mampu Sygn ucapkan saat menatap sosok Rajanya berjalan menuju portal menuju kehidupan barunya, didalam hatinya dia mengutuk ketidakberdayaannya yang membuatnya tidak mampu untuk membantu sosok yang sangat dikaguminya.

Sementara itu di ruang kerjanya mantan Raja Frabauti E Veil duduk di meja kerjanya, rambutnya yang mulai beruban dan kerutan di wajahnya seakan menggambarkan bahwa pria dengan tinggi 200 cm itu sudah kenyang makan asam garam kehidupan ini, mantan Raja yang dulu dikenal sebagai sang Deathbringer itu wajahnya terlihat sangat serius saat membaca tiap lembar dokumen yang bertumpuk di meja nya, berkali-kali dia mengerutkan dahinya seperti ada sesuatu yang mengganjal di hatinya hingga sebuah ketukan pintu membuyarkan konsentrasinya.

Tok … tok

"Siapa?"

"Ini aku sayang."

"Laufey kah … masuklah!"

Laufey, istri dari Frabauti, Ratu Kerajaan Muspelheim dan Ibunda dari Loki dan Hela, wanita cantik dengan tinggi semampai dari Ras Succubus, wanita tercantik di seluruh Kerajaan Muspelheim, dengan wajahnya yang sangat cantik dan rambut hitamnya yang bagaikan mutiara hitam membuatnya tampak sangat menggoda, sepasang sayap hitam di punggungnya dan ekor devil panjang menambah keanggunan dari wanita yang dijuluki Black Queen ini.

"Apa anak tidak berguna itu sudah pergi?" tanya Frabauti dengan dinginnya.

"Dia baru saja berangkat."

"Begitu ya …"

"Laufey bisa kau tutup tirainya!"

"Baik suamiku." Sambil menuju ke jendela di belakang meja kerja suaminya, diraihnya tirai biru yang menghiasi jendela dan menariknya hingga menutupi jendela, di pandangnya sang suami yang tengah duduk di meja kerjanya dengan tatapan lembut.

"Sudah kau tutup?"

"Sudah suamiku."

Frabauti terdiam, wajahnya tertunduk kearah meja kerjanya, ada sesuatu yang sangat mengganjal dalam pikiranya, seperti ada sebuah penyesalan yang sepintas tergambar di wajah tuanya.

"Dasar anak bodoh, mau saja menerima persyaratan dari penyihir tua bangka itu."

"Benar-benar anak tidak berguna."

"Tapi suamiku walaupun kau selalu mengatakan hal-hal yang kejam kepada anak kita, tapi bukankah kau yang paling kuatir dengan keadaan anak kita."

"Si … siapa bilang aku kuatir dengan anak tidak berguna itu."

"Masa … terus siapa yang datang ke Ratu Merliana memohon untuk melepaskan Loki dari ikatan pernikahan sambil berkata bahwa semua ini adalah salahmu jika ingin menghukum hukumlah aku."

"Da … dari mana kau tahu itu …"

"Kamu juga yang diam-diam membentuk pasukan khusus untuk menjaga anak kita selama di medan perang."

"Itu … itu kan buat mengawasi dia agar tidak melakukan kesalahan."

"Suamiku …"

"Kau ini benar-benar Tsundere bangsat ya," ucap Laufey sambil tersenyum manis.

"Mama ..." Mungkin dari luar Frabauti seperti seorang yang menakutkan, dingin, kejam dan tegas tapi yang banyak orang tidak ketahui dia adalah seorang Tsundere yang sangat … sangat … sangat sayang kepada Istri dan kedua anaknya, dibalik sikap dinginnya ke anaknya dia adalah seorang ayah yang overprotektive ... ya bisa dibilang Frabauiti sama parahnya nya dengan Raja Njord.

avataravatar
Next chapter