1 Chapter 1 : Prediksi dan Serangan Awal

*Phantom Forest, 05:36*

"Fyuuhh.." Seorang laki-laki sedang bermeditasi di bawah air terjun yg aliran airnya langsung mengenai seluruh tubuhnya. Laki-laki dengan bekas luka di mata kanan, pipi kiri, dan sekujur tubuhnya itu hanya berdiam diri sambil tetap menjaga fokusnya.

Saat dia sedang fokus, tiba-tiba dia dikejutkan dengan sekelebat kejadian tak wajar yg masuk ke dalam penglihatannya secara tiba-tiba.

"Hmm.. Ini?"

Dalam penglihatannya, dia melihat para warga yg sedang berlari menjauhi gedung yg sedang runtuh. Ada juga banyak makhluk aneh dengan bentuk-bentuk seperti monster dan mengejar para warga.

"Sepertinya akan terjadi peristiwa besar sebentar lagi, ya?"

Dia kemudian berdiri dan berjalan ke pinggir kolam lalu mengambil pakaian dan jubahnya yg sedari awal sudah ia taruh di sebuah batang pohon. Setelah selesai memakai pakaiannya, dia kemudian mengambil Handphone-nya dan langsung menelepon seseorang.

"Halo Agent Peterson, ini aku."

"Kau.. Ada apa menelepon kesini?"

"Langsung saja ke intinya. Saat aku sedang bermeditasi, tiba-tiba aku mendapat penglihatan kalau di masa depan akan terjadi sebuah bencana besar."

"Bencana? Apakah itu seperti bencana alam atau semacamnya?"

"Tidak, ini seperti bencana yg dibuat oleh segerombolan monster. Lebih baik kau cepat umumkan kepada warga agar secepatnya melakukan evakuasi."

"Baiklah.. tapi apa kau yakin itu akan benar-benar terjadi, Ryuzaki?"

"Aku yakin."

*Javaville, 21:40*

Seorang pria dan istrinya sedang makan malam di sebuah warung lalapan yg terletak di pinggiran Javaville.

"Kamu kalau makan agak cantik sedikit kenapa, sih? Lihat itu, sekitar mulutmu banyak nasi," ucap laki-laki itu kepada si istri.

"Memangnya kenapa? Lagian aku bersikap begini cuma di depanmu," ucap wanita itu sambil membersihkan nasi disekitar mulutnya.

"Jadi kau anggun di depan orang lain begitu?"

"Tapi sejujurnya.." ucapannya terhenti sejenak dan melihat kearah luar warung. Dia melihat ke arah mobil sedan berwarna hitam yg terparkir di pinggir jalan.

".. Aku agak risih jika setiap kita keluar, selalu diikuti oleh mereka," ucapnya sambil kembali menyuap nasi ke mulutnya sendiri.

Laki-laki itu sedikit tersenyum, "Ya mau bagaimana lagi? Aku ini Fire God, loh. Hero terkenal di negeri ini, keberadaanku harus selalu diawasi setiap saat. Jadi biasakan dirimu ya, Siti?"

"Ya terserah kamu saja lah."

Syuush.. Duuaarr..

Tiba-tiba sebuah bola cahaya yg sangat terang turun di tengah jalan tepat diluar warung lalapan tempat Fire God makan. Orang-orang yg berada disekitarnya langsung berlari menjauhi pusat cahaya tadi. Dua orang yg berada di dalam sedan hitam langsung keluar dan mengarahkan pistol ke pusat cahaya tadi. Ternyata mereka berdua merupakan Agent S.E.I.D.

"Apa itu?" ucap Fire God yg masih asik makan.

Dari pusat cahaya tersebut keluar sesosok makhluk besar berukuran setinggi dua meter dengan zirah metalik dan senjata sebuah palu raksasa hampir sepanjang badannya.

Fire God yg melihat makhluk yg keluar dari pusat cahaya tadi langsung beranjak dari tempat duduknya dan menghampiri makhluk tersebut. Dia mengangkat tangan sedikit untuk mengisyaratkan untuk menurunkan pistol mereka berdua.

Laki-laki yg hanya setinggi dada makhluk itu melangkah tanpa ragu mendekatinya. Dia mendongak keatas agar bisa melihat wajah makhluk itu. Makhluk itu menatap Fire God dengan tatapan menyeramkan.

"Apa ada yg bisa kubantu?"

Daakk..

Saat Fire God menyelesaikan kata-katanya. Makhluk itu dengan cepat melancarkan serangan dengan menggunakan senjatanya kearah kepala Fire God.

Fire God tidak bergerak. Dia hanya menggerakkan tangannya yg dilapisi oleh api keatas kepalanya untuk menahan serangan makhluk itu. Fire God tidak tergores sama sekali, hanya sedikit kotor dibagian tangannya.

"Namaku Versil, pemimpin pasukan Siruva yg melayani Lord Irits. Makhluk terra, tunjukkan kemampuanmu!" ucap makhluk itu.

"Wah wah, kau ini tidak punya tata krama, ya?"

*Sisi lain kota Javaville, 21:42*

Ryuzaki sedang jalan-jalan mencari makan malam. Dan tiba-tiba dia melihat sebuah cahaya yg sangat terang turun ke tanah dan membuat suara yg sangat berisik.

"Itu.."

Ryuzaki langsung berlari ke arah pusat cahaya tersebut secepat yg dia bisa.

Bersambung..

avataravatar
Next chapter