5 chapter 5

"aku tahu kau sudah bangn dan berpura pura tidur" kata william berdiri di kaki ranjang. suaranya yang memecah keheningan kamar mengejutkanku tapi aku bersikeras berpura pura tidur, aku tidak ingin melihatnya dalam keadaan seperti ini. pagi ini aku terbangun ketika hari masih gelap dengan kepala serasa mau pecah dan mual.setengah jam kuhabiskan memeluk toilet memuntahkan isi perutku.untung saja saat aku berlari ke kamar mandi aku sempat menutup pintu kamar mandi, aku tidak ingin william melihatku dalam keadaan seperti ini.setelah apa yang terjadi tadi malam, - menangis semalaman hingga tertidur setelah william kembali ke teman temanya meninggalkanku di kamar-aku tidak ingin berinteraksi dengannya, apalagi dengan mata sembab ku.aku hanya ingin sendiri.

"ayo lah katia, aku tahu kau masih marah.jangan bersikap seperti anak anak. mendiamkanku tidak akan merubah apapun". katanya frustasi. masa bodoh, just go away. kataku dalam hati."terserah kau sajalah. i dont have time for this".tukasnya sebelum meninggalkan ku.idiot. umpatku .

ku dengar suara william berbicara dengan bibi june, tapi aku tidak tahu dengan jelas apa yang di bicarakannya.dengan perlahan aku bangkit dari ranjang menuju kamar mandi. setelah mengamati mata sembabku aku mulai menyalakan shower.

lima belas menit kemudian aku keluar dari kamar mandi dan mendapati bibi june sedang meletakkan nampan berisi makanan di meja kecil."bibi tidak perlu membawa makananku ke kamar, aku bisa pergi kedapur". kataku."bibi tau, kata william subuh tadi kau muntah muntah lagi, dan mungkin masih lemas jadi dia menyuruh bibi membawakan makananmu"jelas bibi june, dan entah kenapa mendengar bahwa william tahu keadaanku subuh tadi membuatku menangis."dia tahu dan dia diam saja tidak membantuku" isak ku."aku mengandung anaknya bibi june, aku tahu dia tidak bisa merasakan apa yang kurasakan tapi setidaknya dia peduli bibi june"bibi june menghampiriku dan memeluk erat tubuhku."ssst ... bibi mengerti" bisiknya mencoba menenangkanku." tadi malam dia juga mempermalukanku, dia menuduhku mencari perhatian teman temannya,aku menderita bibi june".

"bibi june... let me sleep here a bit" mohonku pelan sambil berbaring di lantai kamar mandi. baru tiga sendok sup bibi june aku nikmati perutku kembali berulah, membuatku berakhir di lantai setelah memuntahkan isi perutku." you cant sleep here, nanti kau masuk angin" larang bibi june sambil mencoba membuatku berdiri."aku mau disini saja, mana tau aku mau muntah lagi" mohonku. "no, kau harus berbaring di ranjang nanti bibi ambilkan bucket untuk muntahanmu".

"thank you" bisikku setelah bibi june berhasil membantuku berbaring di ranjang."go to sleep"sarannya.

suara denting pesan masuk ponselku membuatku terbangun.setelah meraih ponselku yang berada di meja lampu aku melihat 3 pesan masuk dari william menanyakan keadaan ku.

william : bagaimana keadaan mu ? bibi june bilang kau muntah lagi.

william : apa kau butuh ke dokter, supir ku akan menjeputmu?

william : baiklah, balas pesan ku saat kau bangun

tanpa membalas pesannya aku menonaktifkan ponsel ku.

" bagaimana keadaanmu?" tanya bibi june saat melihatku memasuki dapur." aku merasa lapar bibi june" kataku sambil duduk di kursi makan. " kau mau makan apa?" tanya bibi june. " tidak tahu, aku takut muntah lagi"jawabku. " bagaimana kalau bibi buatkan salad saja"sarannya. " iya boleh bi"

avataravatar
Next chapter