39 Masalah sebelum kencan

Pada malam hari, tepatnya setelah 4 anak berbincang-bincang mengenai permintaan Mona tadi sore, Nita pun sempat melakukan komunikasi kepada Akbar mengenai apa yang akan mereka lakukan terhadap rencana "kencan" si Mona pada esok hari.

[Yoo, maaf mengirim pesan malam-malam begini, apa kakak sedang luang?]

[Cih, padahal aku sedang asyik melihat video porno yang baru saja aku download, memangnya ada perlu apa?]

[Haha, lawakan kakak memang tiada duanya, tapi aku ingin kak Akbar serius untuk percapakan kita ini, apa kakak yakin kita benar-benar akan mengikuti kencan mereka dan membantunya secara diam-diam dari belakang? Bukannya kakak sendiri yang bilang kalau hal ini adalah "hal privasi yang tidak boleh diganggung orang lain" atau apalah itu?]

[Hei, kita sedang membicarakan seorang gadis yang tomboy yang baru pertama kalinya merasa menjadi perempuan sungguhan, apa yang kira-kira akan terjadi padanya kalau di moment penting pertama kali dalam hidupnya ini hancur karena dia mengacau seperti lupa bersikap feminim atau sejenisnya ha?]

[Hueek, aku sudah bisa membayangkan, dan itu sangat menyedihkan *emot muntah]

[Lalu bagaimana dengan dirimu sendiri? Apa permintaanku untuk mencarikan model baju yang cocok buat kencan si Mona itu sudah kau selesaikan?]

[Soal itu aku sudah menanyakannya pada kak Mona dan si Lisa, beberapa jam yang lalu aku meminta mereka untuk menunjukan model-model baju yang akan dia gunakan besok, tapi sampai saat ini mereka berdua belum membalas pesanku. Tapi tenang saja, aku kenal baik si Lisa kak, dia itu fasionable, jadi tanpa bantuankupun pasti si Lisa bisa memilihkan baju yang cocok untuk kakaknya, dan jujur saja, aku bukan tipikal gadis yang peduli dengan fasion sih, jadi aku sempat agak merasa cemas tadi saat kak Akbar meminta pendapatku untuk baju yang cocok digunakan oleh kak Mona besok hari, ehehehe]

[Oh benarkah? Kalau begitu syukurlah kau bicara terus terang, dengan begitu aku tidak perlu lagi saran darimu, ya lagian juga salahku sih, kok bisa-bisanya aku mengira kamu itu peduli dengan penampilan? Kamukan 11:12 dengan si Mona itu]

[Aku harap besok kepala kakak terbentur sesuatu sampai berdarah *emot jari tengah]

[(*emot BH dan CD, Apakah emot saya menandakan kalau saya peduli? Pokoknya yang pasti besok mereka akan janjian bertemu di depan pintu masuk "Taman Ria" jam 9, jadi mau tidak mau kita harus datang paling tidak 30 menit sebelum mereka, jadi jam 8 datanglah kesini lalu kita berangkat kesana bersama-sama, dan kalau kau bertanya "KENAPA GUE YANG KESANA?", itu karena arah tempat kencan mereka searah dengan sekolah ini]

[Eh tunggu, kenapa harus di sekolah? Kenapa tidak di terminal tertentu atau sejenisnya?]

"(Hmmm, pertanyaannya sih bagus juga, jadi apa sebaiknya aku beritahu dia kalau alasannya kalau aku tidak perlu jalan jauh-jauh karena sebenarnya aku tinggal sekolah? Pfft, buat apa juga aku memberitahunya? Unfaedah banget aku memberitahunya soal kehidupan pribadiku)" kata Akbar sambil menulis pesan yang sangat singkat, padat, dan jelas-jelas menyebalkan.

[Pokoknya di sekolah, no comment, aku off dulu, aku mau melanjutkan videoku, bye-bye]

"Dasar kakak kelas mesum sialan," kata Nita dengan tatapan jijik.

Dan akhirnya Akbar pun mengakhiri obrolan mereka pada malam itu, lalu sambil menulis suatu jawaban dari tugas di bukunya, Akbar yang terpikirkan soal sesuatu itu mulai menelpon seseorang lagi.

"Ok, tugas IPS, kimia, matematika sudah selesai, sekarang waktunya bicara dengan si bangs*t ini," kata Akbar sambil menelpon seseorang menggunakan HP nya.

TUT-TURUU

TUT-TURUU

[Heloo! Dengan woman tercantik and mempesona diseluruh sekolahan, is ada sesuatu yang can saya bantu?]

[Bu Helda, maaf menggangu malam ibu, tapi apa ibu ingat dengan perkataan ibu saat kita membuat taruhan yang ibu janji akan membantuku jika aku mengalami kesulitan itu?]

Mendengar ucapan dari Akbar barusan, langsung saja bu Helda yang sudah menunggu lama moment itupun tersenyum sinis karena akhirnya beberapa rencana yang sudah dia siapkan dimassa depan bisa berjalan.

[(Fufufufu, finally kau membutuhkan bantuanku juga, apa that means "dia" sudah mulai bertindak ya? For jaga-jaga, let kita coba pastikan dulu Helda) Oh ya of course, mana mungkin aku forget dengan kata-kata that I katakan sendiri? I'm not sehina itu ya]

[Haaaaa, aku tidak tahu kenapa ibu melakukan hal yang bisa membuatku memenangkan taruhan ini, tapi yang pasti, kali ini aku butuh bantuan ibu untuk memberitahuku informasi tentang seorang murid, apa ibu bisa melakukannya?]

[Ohohoho, sebagai seorang kepala school, permintaan pertamamu is easy sekali, jadi siapa nama student yang ingin you selidiki ini?]

[Jupri Pasyah, anak kelas 11-E]

[Ok, tapi if aku boleh tahu, why kau ingin mencari tahu informasi anak ini?]

[Itu privasi pekerjaan, aku tidak mau…]

[I tidak akan help you lho]

[(Cih, wanita ini benar-benar menyebalkan) Klienku akan berpacaran dengannnya, dan besok dia akan berkencan dengannya. Karena aku dan Nita tidak punya waktu untuk menyelediki selera si Jupri ini, jadi aku terpaksa memintamu …]

[Client? Who is that?]

[(Akhhh! Biarkan aku selesai bicara dulu dasar orang tua!) Cuma wanita barbar bernama Mona dari kelasku]

!

Setelah mendengar kata "Jupri" dan "Mona" dari mulut si Akbar tadi, langsung saja bu Helda menutup komik yang sedang di baca, setelah itu diapun tertawa di dalam hatinya karena beberapa rencananya berhasil.

[(Pfft, Aha, ahahaha, AHAHAHAHAHAHAHA! BENERAN!! TERNYATA DIA REALY-REALY BENERAN DO IT! AHAHAHAHAHA, why semua rencanaku selalu berjalan with perfectly begini sih? A..aku jadi scare sendiri dengan kemampuanku lho, ahahahahahaha! Haaaaaaaa, calm down Hel, ja..jangan sampai you terpengaruh terlalu far, relax, fiuh, now ayo coba kita bicara ringan dulu dengan he) Mo…Mona? Do you mean Mona si "Wonder Woman", salah satu dari 4 ratu sekolah?]

[Ha? Wonder woman? 4 ratu sekolah? Sejak kapan sekolah ini ada Avanger dan jadi kerajaan-kerajaan begitu?]

[Ahahahaha, you very lucu Akbar, aku tidak know kalau you akan pura-pura don't tahu soal hal …]

[Serius bu Helda, aku tidak paham apa yang kau katakan]

[Wait? Kau…..kau tidak know soal ratu sekolah? Walaupun kau are in kelas 8?]

[Aku bukan tipikal anak yang peduli dengan gosip di sekolah, dan kalau boleh tahu, memangnya apa dan siapa 4 ratu sekolah ini?]

Bu Helda sempat mencibiri pipinya keras-keras karena terlalu gemas dengan perilaku Akbar yang benar-benar di luar perkiraannya barusan, dia tidak mengira kalau anak itu benar-benar tidak peduli dengan kondisi sekolahnya sampai hal umum seperti itu tidak diketahuinya.

"(Oh my Tuhaan! Aku tahu aku yang menyuruhnya to become anak anti social, but aku tidak mengira kalau he itu will separah this lho! Iihhh I jadi gemes banget deh! Aku harap si Nita masih bisa membuatnya jadi "manusia")"

[Halo, bu Helda, are ibu still di sana?]

"(Haaaaaaaaaaa, what ever deh, asal rencana untuk "memenangkan si Akbar dalam taruhan" ini berhasil, aku don't care kalau dia should dibenci seisi sekolah sekalipun)"

[Helooooo, 3 permen kopiko sama dengan 1 gelas kopi]

[Ohohoho, sorry Akbar, tiba-tiba I teringat dengan important things, jadi aku akan out dulu, dan soal informasi that kau inginkan, aku will mengirimkannya padamu secepatnya at tomorrow]

[Eh tunggu, bagaimana soal si 4 rat…]

[Coba find it by dirimu sendiri boys, aku out, bye-bye!]

TREEK

TUUTT-TUUTT

TUUTT-TUUTT

Akhirnya, setelah dirinya berbincang-bincang dengan Akbar, langsung saja bu Helda yang sudah menebak jika hal ini akan terjadi segera saja mengirim pesan kepada seseorang.

[Yo my bayi, apa kau ingat in past aku pernah menyuruhmu find informasi mengenai Jupri Pasyah? Bisa you kirimkan file-filenya again kepadaku, karena dulu i tidak sengaja membuangnya karena aku think itu cuma mengotori mejaku and saat ini aku membutuhkannya lagi, tehee :p, aku tunggu sampai tomorrow ya, bye-bye]

Setelah mengirimkan pesannya itu, segera saja bu Helda yang sudah merasa puas karena beberapa rencana yang sudah dia siapkan berjalan dengan lancar seperti prediksinya itu melanjutkan kembali bacaan komik terbaru yang baru saja dia beli.

"Hehehe, dia sudah bergerak, is Akbar will recognize "dosa" apakah dia itu? Dan apa kira-kira hubungan "them" will berakhir mengenaskan? Well kita tunggu saja how the progre…..OH MY GOD!! DIA MATI DONG!! REALY TIDAK BISA DIPERCAYA DIA REALY MATI DI CERITA INI! BENAR-BENAR GREAT PLOT TWIST YANG SMART!" kata bu Helda yang terlalu menghayati komik yang dia baca itu.

---

Sedangkan itu, si Akbar yang masih saja penasaran dengan apa dan siapa 4 ratu yang disebut oleh bu Helda tadi akhirnya memutuskan untuk bertanya kepada seseorang untuk menjelaskan hal tersebut, dan orang tersebut adalah adik kelasnya yang menyebalkan.

"Sebenarnya setelah ini aku harus bersih-bersih kelas sih, tapi daripada aku terlalu penasaran sampai besok atau mengirimkan pesan terlalu malam sampai mengganggu tidurnya, lebih baik aku tanyakan sekarang jug …."

TUT-TURUUUU

TUT-TURUUUU

Dan baru saja dirinya ingin mengechat adik kelasnya itu, tiba-tiba saja ada panggilan masuk dari si Nita yang menelpon dirinya, tentu saja Akbar agak terkejut dengan kebetulan yang aneh itu.

"(Wow, kebetulan macam apa ini? Kok bisa-bisanya dia menelponku di saatkan aku berpikir ingin menghubunginya? Apa kita ini jod...hiiiiii, sepertinya aku harus mandi wajib setelah ini. Huff, tenang Akbar, berhenti memikirkan hal aneh lagi, sekarang focus dan mulailah bicara layaknya gentleman)"

[Hei dasar perawan penggangu! Ini sedang adegan "panas-panasnya" tahu! Bisa-bisanya kau menelpon disaat begi..]

[DASAR SENIOR BEJAD B*NGSAT!! INI BUKAN WAKTUNYA UNTUK BERCANDA S*ALAN!! AKU DAPAT KABAR KALAU KAK MONA MASUK RUMAH SAKIT WOII!! CEPAT SEKARANG PERGI KE RUMAH SAKIT HARAPAN INDAH!! AKU JUGA DALAM PERJALAN KE SANA!!]

---

Sedangkan itu, ditempat yang berbeda dan benar-benar tidak bisa dipercaya "jenis" tempat macam apa itu jika author tidak memberitahunya nanti di bab yang akan datang, pacar si Mona yang saat ini berbincang-bicang menggunakan teleponnya sedang membicarakan sebuah masalah yang sangat-sangat "bermasalah"

[Hei, kau ingat 1 bulan yang lalu saat mobil kita bocor tengah malah setelah kita selesai melakukan bisnis kita? Ya, tentu saja aku sedang membicarakan wanita yang menolong kita saat itu tahu, tidak mungkin aku bisa melupakannya karena dia memang "tipe" yang paling aku incar. Dan kau tahu apa yang lucu? Sebenarnya aku sudah tahu kalau dia adalah salah satu dari 4 ratu sekolah saat itu dan berusaha mencari momen yang tepat untuk menggodanya selama 1 bulan ini, tapi hari ini….WOW, aku enggak menyangka kalau ternyata dia akan nyatain cinta ke aku lho, ahahahahahaha, aku sempat tidak percaya tadi sore saat aku tahu siapa yang sedang menyatakan cintanya padaku, aku bahkan sampai kepikiran untuk menggit jempolku sampai putus untuk memastikan aku tidak sedang halu lho, ahahahahaha...….Eh, jadi apa yang aku inginkan? Ya sudah jelaslah dasar idiot, aku ingin menjadikannya koleksi pribadiku, aku enggak sabar untuk "memakan" tubuhnya bulat-bulat, bwahahahahahahahahahaa, jadi jangan lupa bawa "perlengkapan" kita besok]

avataravatar
Next chapter