10 Customer pertama

Beberapa menit kemudian, setelah suasana telah aman terkendali dan 2 kubu yang membenci itu telah melakuklan genjatan senjata (untuk sementara), segera saja Akbar selaku ketua dari Helper Club mempersilahkan siswa yang ingin meminta bantuan itu.

"Ah maaf atas keributan tadi, memang di dunia ini yang namanya perempuan itu suka cari perhatian dan masalah ya, ahahaha."

"(Kurang ngajar)"

"Ok, into the point, perkenalkan dirimu lalu beritahu masalahmu padaku wahai hamba tuhan yang tersesat dan tak tahu jalan pulang."

"Bisa gak kakak tidak bersikap alay begitu?"

"Bisa gak yang kalah taruhan diam?"

"(Kurang ajaran!)"

"Na....namaku Rian Ferdiansyah dari kelas 10 D, da...dan hari ini aku punya masalah yang tidak bisa aku selesaikan sendirian."

"Oh anak dari kelas 10 D ya? Kalau begitu perkenalkan aku Nita dari kelas 10 C, dan ini kak Akbar dari kelas 11 B, salam kenal," kata Nita yang memberika salam pada tamunya itu.

"Iya, salam kenal," jawab Rian membalas salam.

"Hei Rian, untuk memastikan saja, yang kau bahas ini bukan soal MAT dan Kimiakan? Karena kami tidak melayani jasa pengerjaan soal dari sekolahan lho, memangnya kau yang bayar SPP kami apa?" kata Akbar mempertegas sesuatu itu.

"Kak Akbar, kita ini ada dihadapan tamu tahu, aku yang baru saja jadi anggota baru bisa bersikap profesional, kenapa kakak yang menjadi ketua disini tidak bisa..."

"Ah..bu...bukan soal itu kak Akbar, ma..masalahku ini lebih rumit daripada itu," kata si Rian yang memotong ucapan si Nita.

"Eh, le..lebih rumit daripada Matematika dan Kimia? Memangnya masalah apa itu?" tanya Nita yang ucapannya sempat dipotong.

"Ya Tuhan, dari semua masalah, kenapa harus masalah ini yang muncul setelah sekian lama tidak ada panggilan bantuan ha?" kata Akbar yang menghela hafas panjang sambil memalingkan pandangannya dari arah Rian.

"Hei, memangnya kakak tahu itu masalah apa?" tanya Nita kemudian.

"Hmm biar aku tebak, dari baunya aku mencium suatu angka yang terdiri dari 5 huruf yang diawali kata C dan diakhir dengan kata A."

"Diawali huruf C, diakhir huruf A, dan ada 5 huruf, kata yang cocok untuk itu semua adalah kata ..."

...

...

"Cinta....HAAA?! CINTAAA??!! RIANN!!! K...KAU PUNYA MASALAH CINTA??!!" kata Nita yang langsung berapi-api mendengar kata penuh romansa itu.

"(Siapa yang bilang jangan alay tadi ha?!)" kata Akbar yang kesal melihat sikap Nita yang tidak konsisten.

"I...iya, aku punya masalah terhadap orang yang aku sukai, da..dan karena aku tidak tahu harus berbuat apa, jadi aku ingin minta saran kalian Helper Club yang katanya mau membantu orang menyelesaikan masalah begitu, a...apa tidak masalah kalian membantu menyelesaikan masalah yang seperti ini?" tanya si Rian yang agak malu ketika 2 orang itu tahu masalah apa yang akan dia permasalahkan.

"A...ahahhaha....tu...tunggu sebentar ya wahai domba Tuhan yang tersesat?" kata Nita dengan senyum manisnya.

"(Pfft, munafik, siapa yang tadi bilang jangan alay dan bersikap pro...)"

Dan sebelum si Akbar selesai mengomentari sikap Nita yang tidak konsisten lagi itu, segera saja Nita dengan kekuatan priannya itu pun menarik si Akbar mundur menjauh dari si Rian dan membisikan sesuatu.

"Ka..kak Akbar, aku memang dengar kalau Club Helper itu Club yang suka membantu orang menyelesaikan masalahnya, ta...tapi apa masalah yang seperti ini juga termasuk katagori kak? Masalah C-I-N-T-A ini?"kata si Nita yang benar-benar kaget dengan fakta kalau ternyata Clubnya itu akan juga menyelesaikan suatu masalah yang tidak biasa seperti itu.

"Hei Charlie ST 12 KW, daripada kau penasaran soal masalah itu, aku lebih penasaran bagaimana kau bisa menarik seorang pria dengan 2 jari saja seperti in..."

"JAWAB SAJA PERTANYAANKU DASAR ANAK D*JJAL ID*OT!!" kata Nita sambil mencekik leher si Akbar yang terlalu berbasa-basi sambil tersenyum sinis karena terlalu senang mengetahui kalau dirinya akan membantu orang menyelesaikan masalah yang paling suka dibicarakan oleh kaum hawa itu.

"Pokoknya selagi masalah itu kuprediksi bisa kuselesaikan dan tidak membuat orang lain diluar masalah ini terluka, ya aku terima saja, toh intinya tetap menyelesaikan masalah juga kan," kata Akbar dengan simplenya walau mengalami guncangan sebesar 15 Skala Ritcer.

"HA?! JA..JADI BENERAN DITERIMA YA?!" kata Nita sambil melebarkan senyumannnya.

"Nyimak apa yang aku katakan tadi dasar cewek gila, dan kenapa kalian para cewek suka banget ketika membahas masalah ini sih?! Mana cewek yang bilang "jangan bersikap alay dan bersikaplah profesional" yang aku kenal 5 menit lalu woi?!"

"Diam kau dasar kakak kelas sinting, sudah sewajarnya kalau kaum perempuan lebih suka membahas masalah seperti ini tahu, karena kamikan lebih mengutamakan perasaan daripada apapun," kata Nita dengan bangganya memuja kaum hawa sambil melepaskan cekikakannya.

"(Perasaan? Aku ragu kalau kau itu punya perasan dasar cewek tomboi)" kata Akbar yang tidak yakin dengan ucapan Nita barusan setelah melihat tindakannya yang tidak sesuai ucapannya.

"(HOOOOO AKHIRNYA!! WALAUPUN TIDAK SESUAI RENCANAKU YANG AKU IDAM-IDAMKAN, PALING TIDAK AKU PUNYA PENGALAMAN YANG BERBAU-BAU ROMANTIS! TERIMAH KASIH YA TUHAAN!!)" kata Nita yang kegirangan itu.

"A...anu....a...apa sebenarnya aku menganggu kegiatan kalian dan datang disaat yang tidak tepat?" kata Rian yang merasa di abaikan oleh 2 orang yang asyik sendiri itu.

Akhirnya, setelah keadaan sudah tenang kembali (untuk sementara), Rianpun dipersilahkan untuk bercerita.

"Kemarin sore, lebih tepatnya saat sepulang sekolah, aku terkejut bukan main karena saat diperjalanan itu aku bertemu dengan perempuan yang sudah lama tidak aku temui selama bertahun-tahun karena suatu masalah pribadinya dan sekaligus orang yang aku cintai, dan untuk menghilangkan rindu yang sudah menumpuk terlalu lama itupun kami sempat berbincang-bincang mengenai banyak hal mengenai apa saja yang telah kita lakukan disaat dulu kita masih bersama-sama, saat itu aku benar-benar senang dibuatnya ketika tahu perempuan itu ternyata masih ingat semua kenangan yang telah kita buat bersama."

!!!

"(Hoekk, bahasanya itu lho, kok bikin aku mual ya? Dan kenapa dia musti mengatakannya pakai cara puitis begitu sih?)" kata Akbar yang tidak terbiasa dengan cara bicara "penyair" seperti itu.

"OH MY GUSTI!! MAMA MIA LEZATOS!!, SO SWEET BANGET KAYA DRAMA IND*SIAR".

"(Drama korea dasar cewek salah asupan gizi, kalau Ind*siar pasti ujungnya –ujungnya harta warisan atau azab)"

"Dan karena aku sudah tidak tahan memendam perasaan ini terlalu lama lagi, jadi kemarin aku memberanikan diriku untuk menyatakan perasaanku padanya agar tidak ada penyesalan lagi."

!!!

SPLAAAAKKK!!

"KYAAA DILAN!!! TAMPAR AKU KAK!! TAMPAR AKU!! AKU GAK KUAT!! KYAAAA!!" kata Nita yang yang menampar-nampar muka si Akbar karena terlalu "geli" dengan ucapan Rian yang merangsang itu.

"Aku yang gak kuat dasar cewek b*ngsat, DIA ITU GAK BICARA DENGANMU!! KEMBALILAH KE REALITA YANG SELALU KEJAM DASAR ABG PERAWAN!!" kata Akbar yang kesal berat dengan sikap si Nita sambil berusaha menangkap ke 2 tangan Nita yang lepas kendali itu.

"Dan setelah itu, masalah utamanya datang....".

...

...

Akbar dan Nita yang tadi sempat ribut sendiri tadi langsung terdiam ketika mendengar ucapan si Rian barusan, lalu setelah indera keenam mereka aktif dan mata batin mereka sudah terbuka lebar, mereka-pun dengan saktinya mulai menebak-nebak.

"Bapaknya datang tidak merestuimu?" tebak Nita dengan mata melotot.

"Bukan."

"Pacar aslinya datang dan mengajakmu duel?" tebak Akbar juga.

"Bu...bukan."

"Ternyata kau salah orang."

"Kalau salah orang tidak mungkin dia tahu kejadian yang telah dia alami denganku bertahun-tahun lalu."

"Ternyata dia salah gender."

"Kalau begitu sudah aku kubur dia hidup-hidup kak."

"Muncul Ustad S*mad dan menyuruh kalian Ta'arufan?"

"Sudah dibilang ini bukan sinetron Ind*siar kak."

"해석된다면, 네가궁금해하니, ya?"

"ini juga bukan drama korea, dan apa juga arti ucapakan kak Akbar barusan itu?"

"LALU APA DONG?!" kata 2 anak itu yang penasaran berat.

"(Syukurlah mereka sudah menyerah, aku kira 1 halaman ini akan penuh dengan kata-kata mubazir yang imajinataif) Sebenarnya ini" kata si Rian sambil mengeluarkan sesuatu dari sakunya.

Dan setelah tahu kalau benda yang dikeluarkan si Rian ternyata sebuah kertas, 2 anak yang imajinasinya melebihi imajinasi Spongebobpun itu berkomentar ...

"Ah, ternyata dia sudah tidak bisa bicara lagi sehingga dia menyampaikan ucapannya melalui kertas yang dimana ternyata kertas itu ternyata bertulisan "ada yang lebih baik daripada aku", begitu?" tebak Nita.

"Ngawur, kau tidak dengar kalau dia itu berbincang-bincang dengan cewek itu? Apa kau tidak tahu kalau berbincang itu menggunakan apa ha? Sudah pasti isinya adalah Ikrar janji kawin dimassa lalu atau sejenisnya kan? Seperti drama romantis kebanyakan" kata Akbar berpendapat lain.

"BUKAANN! IMAJINASI KALIAN MAKIN LAMA MAKIN NGAWUR!! ISINYA ITU TEKA-TEKI TAHU!!!"

...

...

"(Teka-teki?)"

avataravatar
Next chapter