11 Customer pertama (2)

"(Hmmmm, pasti teka-tekinya adalah jawaban suatu pertanyaan kan?)" kata Akbar yang tersenyum kecil karena sebenarnya dari awal dia sudah bisa menebak kalau isi kertas yang dimaksud Rian adalah teka-teki.

"He? Teka-teki? Apa-apaan itu? Memangnya kisah romantis cocok dengan teka-teki?" kata Nita yang malah berpikiran lain.

"Cewek ABG sepertimu tidak akan paham cerita cinta mode hard core begini, coba aku lihat kertas itu Rian," kata Akbar yang sempat mengejek si Nita tanpa menoleh kearahnya.

"Eh, ba..baik kak Akbar," kata Rian sambil memberikan kertasnya pada Akbar yang ingin melihat kertas yang dimaksud Rian.

"Siapa yang kau panggil cewek ABG tadi dasar cowok ABEGO?" kata Nita yang sempat kesal dengan ejekan Akbar yang acuh itu.

Dan setelah menerima kertas dari si Rian barusan, segera saja Akbar membuka dan membaca isi kertas yang dilipat Rian tadi, lalu Nita yang juga melihat isi kertas itupun terbengong ketika membaca isi kertas itu yang ternyata hanya terdiri dari 1 kalimat saja, yaitu....

[AmikailB]

"AmikailB. Apaan nih? Bahasa Sangsekerta dari Arab?" tanya Nita yang bingung.com melihat kata yang tidak jelas itu.

"Woi ahli kubur, Sansekerta bukan dari Arab tahu."

"Lalu apa maksudnya dong ahli provokator?"

"Kalau sudah tahu maksudnya ya pasti tidak perlu kita selidiki dodol, tapi yang pasti disini kita tahu 1 hal. Mikail, salah satu dari 10 nama malaikat yang dihafal para remaja Masjid se Indonesia, si malaikat pemberi Rezeki," kata Akbar memberikan suatu info.

"Kalau yang itu aku juga tahu kak, tapi yang tidak aku tahu adaalah huruf AB nya yang ada ditiap ujung itu, aku benar-benar tidak tahu apa maksudnya kak, lagian kenapa B nya jadi huruf besar?"

"Kita bahas itu nanti, tapi yang pasti, kau ingin kami memecahkan teka-teki in ikan Rian?" tanya Akbar kemudian.

"I...iya."

"Sebelum itu, bisa kau jelaskan kenapa kau bisa sampai diberikan teka-teki seperti ini? Atau lebih tepatnya, memangnya apa yang kau katakan pada cewekmu itu sampai dia memberikan teka-teki ini padamu?" tanya Akbar kemudian yang masih asyik memperhatikan kertas itu.

Mendengar pertanyaan Akbar barusan, si Rian pun mejelaskan sebab perempuan yang dia sukai itu memberikan suatu teka-teki yang terlihat simple tapi ternyata ruwet itu.....ya, kaya kamu yang baca novel ini.

"Kemarin saat dia mau mengakhiri percakapan kita, aku yang sudah tidak mau menunggu lama lagi dengan perasaan yang tidak pasti ini pun segera menyampaikan perasaanku padanya."

...

...

"Demi Tuhan semua manusia yang ada di dunia, kau jantan sekali Rian, padahal biasanya para cewek yang nembak duluan lho," kata Nita yang kagum dengan apa yang dilakukan si Rian.

"(Bukannya kebalik ya?) Hmmm, jadi kau mau bilang kalau kertas yang diberikan cewekmu ini adalah jawaban dari perasaanmu itu?" kata Akbar kemudian.

"Bukan seperti itu kak."

"Eh, lalu apa kalau bukan jawaban dari perasaanmu itu?" tanya Akbar lagi yang mulai heran.

"Itu, dia bilang kalau kertas itu adalah sebuah tempat, kalau aku bisa menebak dan datang ketempat yang tertera dalam kertas itu sepulang sekolah, maka dia akan memberikan jawaban soal perasaanku," kata Rian menjelaskan.

"Kalau kau belum bisa menemukannya?" tanya Nita.

"Di...dia bilang dia tidak akan mau menemui dan bicara denganku lagi walaupun aku menghampirinya."

?

Nita dan Akbar terdiam sejenak mendengar ucapan si Rian barusan, karena mereka merasa kalau diri mereka sedang melakukan pertaruhan besar yang dimana hasilnya akan merubah nasib orang menjadi seorang kekasih atau malah menjadi seorang dengan status pejaka.

"Tidak cewek tomboi, cewek jatuh cinta, atau cewek lainnya, kalian itu spesies yang rumit banget ya, padahal cuma bilang mau atau tidak saja kok pakai kode kodean begini? Memangnya ini zaman perang apa?" kata Akbar yang hanya tersenyum sinis mendengarkan semua keterangan si Rian tadi.

"Jangan salah faham kak, kami para cewek selalu mengagap masalah cinta adalah masalah perang di kehidupan tahu, karena perasaan kami yang jadi taruhannya," kata Nita dengan kerennya.

"Maafkan aku yang tidak paham dengan faham sesat kalian itu," kata Akbar simple.

"Berhenti ngeledek, sekarang intinya adalah apa kakak tahu maksud dari kata A-Mikail-B itu? Karena aku jujur saja aku tidak paham yang beginian sih," kata Nita yang mulai mengaru-ngaruk kepalanya sambil melihat dan memikirkan isi kertas itu.

"Masih kurang petunjuknya, hei Rian, apa kau masih ingat dengan kata yang dikatakan cewekmu itu? Kata-katanya itu lho," kata Akbar pada Rian.

"Masih ingat kok, kalau tidak salah sih "Temukan aku ditempat yang sudah kujelaskan didalam kertas itu, jika kau bisa datang kesana 10 menit setelah bel pulang besok berbunyi, akan aku jawab pertanyaanmu itu, tapi kalau tidak bisa datang tepat waktu, kau tahu aku akan bilang apakan?"....begitu," kata Rian yang masih ingat dengan apa yang diucapkan perempuan itu kemarin.

"Apa ada lagi? karena aku rasa masih ada yang kurang soal penyelesaian masalahnya ini deh," kata Akbar lagi.

"Hmmm, memang ada sih, tapi aku tidak yakin itu penting atau tid..."

BRAAK!!

!!!

"AH NAMEX!! HIIISS!! APA-APAN SIH KAKAK INI?! KENAPA KAKAK SAMPAI MEMUKUL MEJ...."

"WOI!! JANGAN KESAMPINGAN HAL KECIL YANG TERDENGAR REMEH!! KARENA SEMUA HAL PENTING ITU BERASAL DARI HAL SIMPLE YANG DIBESAR-BESARKAN OLEH KEADAAN TAHU!!. CEPAT KATAKAN APA YANG DIUCAPKAN PEREMPUAN ITU!!! WALAUPUN ITU 14 KATA TERLARANG YANG TIDAK BOLEH DIUCAPKAN DARI TUAN KRAB SEKALIPUN," kata Akbar dengan nada tegas yang sempat teringat dengan adegan suatu episode dari kartun Spongebob.

?

"(Ini anak serius atau bercanda sih? Susah banget ditebak kelakuannya)" kata Nita yang tidak paham bagaimana karakter si Akbar itu sebenarnya.

"A....ah baiklah....di...dia bilang "Kalau kau sampai berkeringat, seka saja keringatmu dengan kertas itu, dan kalau kau sudah menyerah buang saja kertas itu dilaut" sambil tertawa begitu kak," kata Rian yang sempat kaget sampai menjaga jarak saat melihat Akbar membentak-bentak seperti itu.

...

...

"(Oh begitu rupanya)"

avataravatar
Next chapter