14 Ada yang ganjil

Beberapa jam kemudian

Akhirnya setelah bel sekolah berakhir dan semua murid pergi pulang menuju rumah masing-masing untuk istirahat dan melupakan semua teori-teori yang membuat kepala berputar 360 derajat itu (hanya dilakukan orang bodoh profesional, jangan ditiru dirumah, ditempat umum, dan dimana pun anda berada), segera saja Nita yang sudah penasaran dengan penjelasan si Akbar soal teka-teki si Rian itupun buru-buru pergi menuju ruangan club.

"Lho Nita, kau mau kemana? Tidak pulang bareng?" tanya Lisa yang kaget melihat Nita yang bisanya pulang bersamanya itu sekarang malah buru-buru pergi meninggalkan kelasnya.

"Lihat kelanjutan drama Ind*siar" kata Nita simple.

….

??!!

"WWHAAATTT?! KAU SUKA DRAMA KOREA IND*SIAR?! KAU SUKA DRAMA APA NIT?! WOI NITA!! NITAAAAAA!!!" kata si Lisa yang shock ketika tahu temannya adalah seorang K-Drama Lover.

Tapi si Nita yang terlalu fokus dengan apa yang akan terjadi nanti itupun tidak mengubris ucapan si Lisa dan segera berlari keluar kelas dan pergi menuju ruangan Helper Club.

Dan setiba Nita diruangan club, kagetlah dia karena si Akbar dan Rian ternyata sudah ada didalam ruangan itu dan mereka terlihat seperti sedang menunggu dirinya, terutama si Akbar yang masih tiduran di kasurnya seperti biasa.

"Ha...ha....ha.....haaaaa? Ba...bagaimana bisa kalian sudah ada di dalam sini? Padahal aku sudah buru-buru berkemas dan lari kesini se..setelah guruku keluar lho," kata Nita yang masih ngos-ngosan karena berlarian tadi.

"Jawabannya ada diujung langit Sun Gokong, dan karena semuanya sudah kumpul, jadi apa kalian sudah siap mendengarkan penejelasanku?" kata Akbar kemudian yang akhirnya bangun dari tidurnya setelah semuanya sudah berkumpul.

"Tunggu, biarkan aku duduk dan menyiapkan gorenganku dulu, aku sudah menunggu 2 jam untuk moment ini," kata Nita yang buru-buru duduk dikursinya dan segera membuka gorengan dalam kemasan.

"Ha? Darimana kau dapat gorengan itu? Bukannya kau tidak sempat ke kantin tadi saat jam pelajaran ke 2?"

"Hehehe, benar ramalan kakak, aku telat 1 menit lebih 1 detik dan bu Ayu langsung menyetrapku, jadi saat distrap keluar kelas aku kepikiran soal masalah ini, jadi yang sekalian saja aku ke kantin untuk beli persiapan begitu, hehehe," kata Nita dengan senyum centil tanpa dosa.

"(Oh tidak, sepertinya aku telah berteman dengan seorang penjahat sekolah, bisa dikira club ini isinya murid bermasalah nih)" kata Akbar yang mulai khawatir soal nama baik clubnya itu.

"Ja.....jadi kakak beneran sudah tahu ya arti teka-teki itu?" tanya Rian membahas masalah utama yang masih tidak percaya Akbar sudah tahu arti dari teka-teki itu.

"Ah itu, ya aku memang sudah tahu sejak istirahat tadi, tapi sebelum itu aku mau tanya sesuatu padamu Rian, karena aku merasa ada yang ganjil, namun bukan angka-angka," kata Akbar kemudian.

!!!

"(Dan dimulailah ocehan gak jelasnya)" komentar Nita pada ucapan terakhir Akbar.

"(A..apa dia menyadarinya?) A..apa ma..maksud kakak ada yang kurang begitu? Ta..tapi aku sudah ceritakan semuanya kok," kata Rian menjelaskan yang berusaha menyembunyikan sesuatu itu.

"Tapi memangnya bagian mananya yang ganjil kak? Karena menurutku dia sudah menceritakan semuanya lho," tanya Nita yang baru mengigit 1 gorengannya itu.

"Hahaha, kau terlalu senang dengan cerita romantis yang membuat imajinasimu gak karuan Nita, sampai-sampai kau tidak sadar kalau si Rian ini "TI-DAAAAK" pernah memberitahu kita, siapa "nama" gadis yang dia maksud itu dan dari kelas mana dia berasal," kata Akbar menjelaskan bagian yang ganjil itu.

...

!!!

Nita yang shock sampai terdiam kaku mendengar ucapan Akbar barusan itu langsung menjatuhkan gorengannya diatas meja seperti adegan film-film kebanyakan yang menjatuhkan sesuatu karena shock , dia benar-benar shock kuadrat karena dia tidak mengira kalau dirinya bisa tidak menyadari hal sesederahana itu.

"Oh My....Gorengan, be....be...benar juga, saat ka..kau menceritakan si cewek ini, kau selalu menyebut cewekmu itu dengan sebutan dia, kita, atau sejenisnya yang menjadi kata ganti orang ke 3 pelajaran B.Indonesia kan?" kata Nita yang tersadar dengan kenyataan yang dia lewatkan itu.

"(Si..sial, jadi mereka menyadarinya, ternyata memang tidak mungkin menyembunyikan namanya ya)" kata Rian yang mulai merasa cemas itu.

"Nah Rian, jadi apa kau bisa memberitahu kami, siapa dan dari kelas berapa cewek yang kau cintai ini?" tanya Akbar sambil tersenyum sinis.

Dan seperti perkiraannya, si Rian tidak menjawab pertanyaan si Akbar dan hanya membisu saja karena memiliki alasan tersendiri, dan hal itu membuat Akbar yakin kalau pendapatnya tadi itu benar sekali.

"(Haaaa, dasar kepala sekolah sinting, aku tidak menyangka kalau dia akan segininya hanya untuk bermain-main denganku) Sebenarnya aku tidak mau melajutkan masalah ini karena hal pribadi, tapi karena kau sudah susah payah sampai sejauh ini dan sepertinya akan mubazir kalau kubiarkan teka-teki itu tidak terjawab, maka akan aku turuti saja kali ini," kata Akbar kemudian pada Rian.

"(Masalah pribadi? Memangnya masalah pribadinya itu berhubungan dengan cewek si Rian?)" tanya Nita yang penasaran dengan masalah pribadi yang disebut si Akbar.

"Apa kakak bisa berhenti bicaranya dan mulai menjelaskan apa arti teka-teki itu, kita telah membuang waktu selama 3 menit," kata Rian dengan tatapan tegasnya pada Akbar yang tidak ingin mendengar kata basa-basi lagi.

"Walau kau sendiri sudah tahu jawaban apa yang akan diberi cewekmu ini?"

"Eh kak Akbar, seharusnya kakak..."

"Ya aku tidak peduli!! Jadi cepat beritahu apa arti kertas ini kak!!" kata Rian yang terlihat makin emosi itu.

!!!

avataravatar
Next chapter