webnovel

Turbulensi.

"Aduh! Kok jatuh sih." Ponsel yang Meira letakan di paha tiba-tiba terjatuh saat anggota tubuhnya bergerak, alhasil ia membungkuk untuk meraih gawainya saat host menyebutkan nama anak kedua pasangan Praja Hutama serta Cempaka Rahardja.

"RISKA PRAKASA." Tepuk tangan semakin meriah saja usai nama tersebut dikumandangkan.

Gerak tangan Meira seketika terhenti, ia masih membungkuk dan belum menyentuh ponsel di dekat kaki, tatapannya nanar usai indra pendengarannya dirasuki sesuatu yang membuat sensor motorik cewek itu menegang, buru-buru ia menggapai ponsel dan menegakan posisi duduknya.

Luas biasa.

Bagaimana mungkin jika nama yang disebutkan host tadi memiliki perwujudan manusia menyerupai masa lalu Meira nan menghilang, entah mati atau apalah terserah. Di tengah keriuhan tepuk tangan banyak orang serta suara mikrofon yang terdengar saat seseorang memperkenalkan diri sebagai putra kedua Praja Hutama di altar sana, dada Meira terasa sesak.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter