197 Mari bicara.

"Capek juga lari-lari, kalau punya sepeda mending naik sepeda aja," keluh perempuan nan terpaksa berhenti menggerakan kaki-kakinya karena merasa sudah sangat lelah, ia sampai meluruh dan terduduk di trotoar sembari meluruskan kaki saat keringat mengucur pada beberapa titik. Tengkuk, dahi, leher dan mungkin semuanya.

"Yah, baru segitu udah lemes." Raki masih berdiri, berkacak pinggang sembari mengusap peluh menggunakan handuk kecil nan sudah bertengger di bahunya sejak ia keluar dari mobil.

Car Free Day di Bundaran HI mereka lakoni weekend ini seperti janji berdua beberapa waktu lalu, di lantai dasar apartemen yang ditinggali Meira juga ada pusat kebugaran, tapi cewek itu tak pernah menjejakan kakinya ke sana. Mungkin tubuhnya juga kaget dan tak terbiasa saat diajak berlari cukup jauh seperti pagi ini, jadi sebentar-sebentar berhenti, membungkuk sembari menggerutu kelelahan sebelum menyerah.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter