webnovel

Inilah hidup.

Meira menata olahan cumi saus tiram ke dalam sebuah mangkuk, lantas nasi di piring ceper. Ia duduk dan bersiap menikmati makan malamnya seorang diri, sudah biasa. Baru juga menelan nasi tersebut, perutnya sudah langsung bergejolak, membuat perempuan itu bergerak cepat menghampiri tempat cuci piring dan memuntahkan isi perutnya.

Percuma saja Mey melakukan ini, ia hanya akan menyakiti diri sendiri jika terus memaksa, ia membasuh bibirnya menggunakan air yang mengalir setelah isi muntahan masuk ke lubang pembuangan. Meira masih membungkuk seraya mengatur pernapasan.

"Percuma Rendra beliin gue makan kalau ujung-ujungnya dibuang lagi, makanya gue nggak suka kalau diajak ke kafe sama siapa pun. Kasihan mereka, bakal mubazir aja itu makanan, sialan banget." Meira berdiri tegak, ia meraih beberapa helai tisu dari meja makan dan mengusapkannya ke bibir yang basah. "Mending gue makan apel aja yang nggak pernah dimuntahin, gitu aja terus sampai lo mati, Mey."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter