8 CH 2 - Part Three

Di rumah keluarga Mirai, Kamar Red, Pukul 10:00 pagi.

Red terlihat sedang berpakaian. Dia memakai kaos hitam ketat favoritnya dan celana berwarna Abu-abu yang kelihatannya baru saja dia beli. Dia juga melihat kedepan cermin dan memfokuskan melihat kebagian lehernya.

Orang-orang sering bilang kalau leher Red cukup indah dan mudah menarik perhatian banyak perempuan hanya dengan memperlihatkan lehernya di tambah kaos hitamnya yang ketat juga karena bentuk tubuhnya yang feminim dan wajahnya yang tampan dan manis.

Red meraba bagian lehernya dan berkata-

"Sepertinya..Ini boleh di coba"

Red kemudian mengambil kalung Choker berwarna hitam dengan huruf "R" kecil berwarna silver di tengahnya. Red kemudian memakai Choker itu di lehernya.

Setelah dia perhatikan baik-baik, Choker itu menyatu dengan sangat pas di lehernya lebih mending ketimbang kalung Dog Tags yang sering dia kenakan.

"Ini...Lumayan juga..Tidak ku sangka aku jadi terbawa suasana dengan hal-hal 'Fashion' ini, 'Berkatnya' belakangan ini, Padahal hanya lewat majalah dan TV saja"

Di atas mejanya terlihat ada majalah Fashion dengan model yang sama seperti kemarin-kemarin, Yaitu model remaja perempuan yang sangat cantik yang belakangan ini sedang naik daun dimana model itu juga sangat di kenal oleh Mirai bersaudara.

"Baiklah. Aku akan mengganti kalung Dog Tags ku dengan kalung Choker baru ini"

Red memutuskan untuk mengganti penampilan pada bagian lehernya dan kalung yang ia kenakan.

"Sekarang..."

Red melihat ke arah Jaket dan Topinya yang tergeletak di atas meja. Red kemudian mengambil jaketnya dan memeriksa ke beberapa bagian jaketnya dengan teliti.

"Hmmm..Sepertinya..Aku akan memesan Jaket baru dengan sedikit perubahan beberapa warna di beberapa bagian. Lalu untuk topi-"

Red kemudian menaruh jaketnya lalu mengambil topinya dan melihat dengan teliti topi miliknya itu sambil memeriksa di beberapa bagian.

"Ya. Aku juga harus mengganti keseluruhan warna topi ku. Sepertinya merah semua terlihat sedikit monoton"

Red kemudian menaruh topinya ke atas meja kembali.

Red melihat dirinya di depan cermin sambil memutar-putar tubuhnya melihat ke setiap sisi tubuhnya dan menilai penampilannya sendiri.

".....Aku sama sekali tidak paham. Apa yang orang nilai dari Fashion lagi pula. Ya, Aku sudah membenahi penampilan ku sih. Aku mengganti celena biasa ku yang sebelumnya Camo tentara dan sekarang menjadi Celana Jeans berwarna abu-abu juga di leher ku sekarang aku memakai Choker. Kelihatannya ini lebih baik"

Walaupun Red sama sekali tidak paham dengan Fashion, Namun berkat dorongan atau rasa penasarannya mengenai fashion berkat model perempuan itu membuat Red membenahi penampilannya.

"Terserah lah. Aku tidak terlalu peduli dengan Fashion tapi sepertinya membenahi penampilan berkat itu adalah pilihan yang tepat. Mungkin saja aku terlihat lebih baik dari sebelumnya"

Red kemudian mengambil jaketnya lalu langsung memakainya. Red kemudian juga mengambil topinya lalu memakainya juga.

"Ok. Saatnya aku juga ikut bergerak...Ke toko pakaian"

Setelah selesai berpakaian, Red turun ke lantai satu rumahnya dimana setelah menuruni tangga Red dapat melihat Alisia yang sedang berada di ruang TV menonton acara Televisi sendirian sambil merokok.

"Oh, Kakak. Ingin pergi?"

"Ya"

"Tumben. Kemana?"

"Ingin ke toko pakaian"

"Toko pakaian...Ngapain? Tidak biasanya"

"Aku ingin memesan sesuatu"

"Pakaian baru?"

"Lebih tepatnya model Jaket dan Topi baru"

"Bukannya yang biasanya sudah bagus"

"Aku hanya ingin mencoba sesuatu yang baru"

"Aneh...Tidak biasanya. Apa ini semua berkat 'Dia'?"

"Em-...K-Kurang lebih" Red menjawab dengan sedikit malu-malu.

Melihat kakaknya yang seperti itu, Alisia tersenyum tajam seolah-olah dia ingin menggoda Red. Namun, Di saat Alisia baru saja ingin menggoda kakaknya itu, Pandangan Alisia langsung tertuju dan tertarik kepada leher Red yang mengenakan Choker.

Alisia melihat leher Red seperti seorang perempuan yang langsung tertarik melihat keindahan leher Red yang di padu dengan Choker dimana keduanya menyatu dengan sangat pas membuat penampilan Red menjadi lebih menarik terutama di bagian leher.

"K-Kakak..?"

"Hmm. Ada apa?"

"Choker itu menyatu dengan leher Kakak dengan sangat pas. Itu membuat daya tarik kakak meningkat drastis"

"Emmm...Benar kah?"

"Ya. Karena aku ini perempuan jadi aku bisa menilainya dari sudut pandang perempuan. Bisa ku nilai kalau itu sangat cocok untuk kakak. Aku yakin, Perempuan yang melihat dan tertarik kepada kakak akan lebih meningkat dari biasanya"

"Hanya karena leher dan choker?! Jujur aku tidak paham dan mengerti apa yang ada di pikiran kalian para perempuan. Darimana bisa kalian melihat dan menilai penampilan laki-laki hanya dari satu aspek?"

"Jika aku jelaskan mungkin kakak juga tetap tidak akan mengerti"

"Kelihatannya memang begitu"

"Tapi..Ya...Berkat wajah dan tubuh dan penampilan kakak yang terlihat Feminim, Kakak menjadi semakin memikat karena itu. Bagaimana bilangnya ya...Emmm..Intinya, Kakak semakin tampan dan imut..Kurang lebih begitu"

"........Aku tidak tahu harus senang atau tidak"

"Coba saja tanya Hana. Jika aku yang bilang dan menilai karena aku ini saudari kembar dan adik kakak maka penilaiannya jadi terasa kurang pas, Bukan"

"Kenapa Hana?"

"Tidak ada salahnya kan kalau Hana. Lagi pula Hana kan adik kelas kesayangan Kakak"

"I-Itu...."

"Aku yakin Hana akan semakin tergila-gila dengan Kakak~"

"Tergila-gila?"

"A-Aaa..Tidak apa. Bukan apa-apa"

"Apa maksudnya?"

"Intinya..Coba saja nanti bertemu dengan Hana dan tanya mengenai penampilan kakak yang sekarang ini..Terutama di bagian leher..Karena memang dari situ daya tariknya"

"Hana kan sedang sekolah"

"Yaa, Nanti pas sudah pulang sekolah. Tinggal ketemuan saja, Bukan"

"Baiklah. Akan ku coba itu nanti"

Red kemudian berjalan menuju pintu keluar rumah. Namun, Dia berhenti di tengah jalan lalu bertanya kepada Alisia.

"Omong-omong..Gold sudah mulai bergerak?"

Alisia tersenyum dan menjawab-

"Segera. Sebentar lagi"

Red terdiam sejenak lalu menjawab-

"Aku harap dia tidak apa"

"Kakak mengkhawatirkan Gold yang sudah sangat kuat seperti itu?"

"Bukan itu. Aku hanya tidak ingin dia merasa keberatan"

"Tenang saja. Aku sudah tanya kepadanya mengenai itu dan dia bilang dia 'Baik-baik saja' dan 'Tidak masalah' lagi pula dia juga bilang kalau dia menerima dengan senang hati tugasnya itu, 'Kan"

"Hmph. Iya sih. Tapi dengan syarat dan satu kondisi yang dia minta, Yaitu 'Masih di berikan kebebasan', Bukan"

"Gold orang yang suka bermain dan bersenang-senang sih. Dia harus cepat menemukan orang keterpercayaanya supaya dia bisa lebih bebas nanti"

"Apa ini juga salah satu termasuk dalam maksud 'Kerja yang tidak becus' nantinya?"

"Aku harap tidak. Jangan sampai kita sama seperti anak buah Isamu nantinya"

"Hmph. Aku harap juga begitu"

Red kemudian memakai sepatunya dan bersiap pergi keluar rumah.

"Aku akan segera pergi. Dan..Karena Gold nantinya juga akan mulai bergerak, Mungkin aku juga akan mulai bergerak"

"Mmmmm..Sepertinya untuk kakak bisa di tunda dulu"

"Kenapa?"

"Untuk jaga-jaga saja. Perkiraan ku sekarang Isamu sedang mencari informasi mengenai kita dan mengawasi kita dengan hati-hati. Jadi tugas kakak tidak perlu kakak jalani untuk sekarang"

"Baiklah. Masih ada kesempatan ku untuk bermalas-malasan rupanya. Kalau begitu, Aku pergi dulu"

"Baik. Hati-hati di jalan"

"Ya"

Red pun keluar dari rumah dan pergi menuju toko pakaian meninggalkan Alisia sendirian di dalam rumah.

"Hmm, Sepertinya 'Kamu' sekali lagi berhasil membuat Kakak menjadi lebih aktif dan melakukan suatu hal yang baru, Ya"

Alisia berbicara sambil melihat ke arah model yang berada di sampul majalah. Model itu adalah model yang sama yang sangat mereka kenal.

Sementara itu...

Di suatu tempat di kediaman seorang remaja yang memakai Jaket bertuliskan "Zoga".

Orang itu terlihat sedang sangat serius menonton sebuah aksi kekerasan di Distrik perbelanjaan 2 hari yang lalu. Kelihatannya dia mendapatkan video ini dari rekaman kamera CCTV tersembunyi di sekeliling Distrik perbelanjaan. Kelihatannya juga dia mendapatkannya berkat meng-Hack kamera CCTV tersebut.

"Hmmmm..."

Dia menontonnya dengan sangat serius.

Lalu dari luar kediamannya-

"Oy, Ini aku"

"Ya. Masuk"

Setelah di beri izin masuk kedalam kediamannya, Seorang remaja laki-laki masuk kedalam kediaman pemuda itu melewati pintu kemudian menutupnya rapat.

"Ini..Roti lagi"

"Lagi...Yang kemarin saja belum habis"

"Kau kurang makan lagi, Ya?"

"Berada di depan komputer sudah cukup membuat ku lupa untuk makan"

"Tolong perhatikan waktu makan mu. Aku mungkin juga sering melupakannya tapi selalu ada dua orang perempuan yang mengingatkan ku"

"Adik perempuan mu dan pacar mu, Bukan"

"Tentu"

"Haaaaaaahh..Seandainya saja aku juga punya pacar seperti mu"

"Makanya usaha. Jangan di depan komputer terus"

"Maaf. Aku bukan Normies"

"Aku juga bukan. Lagi pula pacarku itu kan teman kita semua sejak SMA"

"Aha~ Iya juga ya~"

Remaja laki-laki dengan Jaket Hoodie itu pun menaruh roti untuk sahabatnya itu di atas meja dan mendekati sahabatnya itu merasa penasaran dengan apa yang sedang dia tonton.

"Apa yang sedang kau tonton?"

"Kau tahu, Karena aku merasa sedikit penasaran dengan kejadian yang heboh 2 hari yang lalu di distrik perbelanjaan-"

"Maksud mu mengenai aku yang menghentikan seorang pencuri itu? Itu tidak terlalu spesial"

"Tidak. Bukan yang itu. Yaa..Aku juga penasaran dengan yang itu sih jadi sekalian ku cari..Tapi kejadian yang heboh 2 hari yang lalu itu mengenai pertarungan 2 melawan 10 orang"

"Iya kah?! Kenapa aku baru dengar?"

"Itu juga terjadi pas kau pergi meninggalkan distrik perbelanjaan"

"Tetap saja kenapa aku ketinggalan berita, Ya?"

"Sudah sudah. Kau ingin lihat?"

"Tentu. Dan..Darimana kau mendapatkan Video ini?"

"Seperti biasa~ Keahlian ku~ Aku berhasil meretas Kamera CCTV tersembunyi di Distrik perbelanjaan dan mendapatkan rekaman penuh kejadian kemarin lusa"

"Hooo. Seperti biasa kau memang hebat di bidang ini"

"Terima kasih~ Terima kasih~"

"Jadi..Mana videonya? Jika 2 orang itu yang menang, Maka mereka pastinya benar-benar sangat kuat, Bukan"

Remaja laki-laki berjaket Zoga itu pun tersenyum lebar dan berkata-

"Ohhhh..Mereka memang benar-benar kuat. Kau pasti sangat tidak asing dengan mereka"

"Hm? Memangnya mereka siapa? Musuh lama yang pernah kita lawan? Seingat ku semua musuh lama yang pernah kita lawan tidak ada dari mereka yang lebih kuat daripada kita"

"Tidak. Bukan musuh lama kita"

"Lalu?"

"Kau lihat saja sendiri"

Remaja berjaket Zoga itu pun memperlihatkan Video pertarungan 2 orang melawan 10 orang kepada sahabatnya tersebut.

Remaja berjaket Hoodie itu pun menonton dengan seksama video pertarungan hebat tersebut. Dan setelah dia melihat video itu, Dia mulai menyadari sesuatu dimana kedua matanya terbuka dengan sangat lebar.

"Bagaimana?" Tanya remaja berjaket Zoga.

"Luar biasa, Bukan. Seperti biasa, Mereka menyelesaikannya dengan sangat cepat. Kurang dari 3 menit dan pertarungan pun langsung selesai" Lanjut remaja berjaket Zoga.

"Dan terakhir..-"

Remaja berjaket Zoga itu pun langsung memperlihatkan bagian yang terakhir dari pertarungan itu dimana di video itu memperlihatkan seorang remaja bertubuh besar dengan Brass Knuckle menghadang dan mengalahkan seorang pria bertubuh besar hanya dengan satu pukulan ke arah wajah.

"Lihat. Kekuatannya. Tidak pernah berubah. Masih sangat mengerikan, Bukan"

Remaja berjaket Hoodie itu hanya bisa terdiam dan tidak dapat bereaksi sama sekali. Lebih tepatnya dia tidak tahu harus berkata apa dan bereaksi apa.

"....Mereka..Juga ada di sana di saat aku menghentikan pencuri waktu itu..Seandainya aku tidak langsung pergi dari distrik perbelanjaan kemarin..Aku bisa bertemu dengan mereka kembali"

"Begitu lah. Tapi..Aku penasaran apa masalah anak buah Isamu dengan mereka bertiga sampai-sampai harus ada pertempuran seperti itu. Maksud ku..2 melawan 10..Apa tidak berlebihan"

"Walaupun itu tidak masalah bagi mereka..Benar juga, Ya. Apa masalah anak buah Isamu kepada mereka?

"Aku berusaha mencari tahu..Tapi..Aku tidak menemukan jawabannya"

"Tidak biasanya. Bukannya mengumpulan informasi dan mencari sesuatu itu adalah keahlian mu"

"Memang. Tapi yang satu ini aku kekurangan clue dan lainnya"

"Hooo. Begitukah"

Mereka berdua pun terdiam untuk sejenak. Lalu untuk memecah keheningan ini, Remaja berjaket Zoga itu pun bertanya kepada sahabatnya.

"Jadi..Bagaimana?"

Pertanyaan itu masih membuat sahabatnya si remaja berjaket Hoodie terdiam. Setelah beberapa detik terdiam, Dia pun menjawab-

"...Mereka masih sama seperti biasanya. Aku tidak tahu apa mereka menjadi semakin kuat atau tidak tapi..'Dia' masih menjadi yang paling kuat dan aku masih yakin kalau aku masih belum bisa melampauinya"

"Setelah melihat video ini aku juga berpikir begitu. Kekuatan miliknya masih yang paling kuat dari kita semua"

Keadaan mereka pun kembali menjadi sunyi untuk sementara. Setelah itu, Remaja berjaket Hoodie itu kembali berbicara untuk memecah ke sunyian di sekitar mereka.

"Lalu"

"Hmm?"

"Apa urusannya dengan kita?"

Perkataannya membuat sahabatnya si remaja berjaket Zoga tersenyum. Dia pun membalas-

"Tidak. Tidak ada. Aku pikir kau hanya ingin lihat saja"

"Begitu ya"

"Begitu lah"

Sementara itu, Red kini sedang berada di Toko pakaian dimana dia sedang berbicara dengan seorang perempuan yang berada di umur kisaran 20 tahun ke atas yang merupakan pemilik toko tersebut dan juga merupakan pembuat pakaian yang ahli.

"Ho Ho. Jadi anda ingin membuat Jaket Jersey yang sama seperti yang ini. Begitu?"

"Ya. Begitu lah"

Red sebelumnya sudah melepas jaketnya dan memberikannya kepada pemilik toko. Red juga melepas topinya dan memberikannya kepada si pemilik toko.

"Umu Umu..Dan anda juga ingin membuat topi yang serupa dengan ini..Lebih tepatnya hanya berbeda warna dan motif. Begitu?"

"Ya"

"Umu Umu..Aku mengerti sekarang"

Perempuan pemilik toko itu menaruh jaket dan topi itu di atas mejanya lalu melihat dengan secara teliti ke arah Red..Lebih tepatnya ke arah Lehernya.

"Humu~"

Perempuan itu memandangi leher Red dengan sangat teliti dengan wajah yang tersenyum dengan tajam dan wajah yang sedikit memerah. Dia menaruh jari telunjuk dan jempolnya di dagunya sambil tertawa kecil.

"Humu~ Humu Humu~..Nee, Kau memiliki leher yang indah, Bukan begitu~"

"E...Mmmm..Y-Ya..Orang-orang sering bilang begitu"

"Ho Ho...~"

Dia dalam sekejap mendekat lebih dekat ke arah leher Red dengan cara memajukan tubuh dan kepalanya kedepan dimana mereka di tengahi dan di pisah oleh meja resepsionis.

Red hanya bisa terdiam saja karena baginya bila ada seorang perempuan yang tertarik dengan lehernya itu sudah biasa baginya.

"He he he~ Tuan, Anda benar-benar memiliki leher yang indah di sini~"

"E..Aa...T-Terima kasih"

Walau Red juga sering merasa tidak nyaman dengan perlakuan yang seperti ini.

Sudah ada banyak orang yang tertarik dengan penampilan Red. Itu semua berkat Lehernya, Tubuhnya yang feminim namun jika di perhatikan lebih dekat lumayan terbentuk dan kuat, Juga berkat wajahnya yang imut namun tampan. Tapi Red merasa tidak peduli dengan orang-orang yang tertarik padanya karena memang sudah sifatnya yang tidak begitu peduli dengan sekitarnya.

"Nee Nee~ Tuan~"

"Ya?"

"Dengan rupa anda dan bentuk tubuh anda yang seperti ini..Anda pasti sering di dekati banyak perempuan, Benar?"

"Y-Ya..B-Begitulah..Tapi itu dulu"

"Ho Ho~ Masa Sekolah, Benar begitu?"

"Ya. Begitu lah"

"Enaknya~ Itu lah masa muda~ Aku juga ingin merasakannya kembali~"

"E...Y-Ya..."

"Kalau begitu, Apa anda sudah punya pacar?~"

"Belum"

"Ahaa~ Sudah ku duga, Ya~ Sudah seperti biasanya orang seperti anda pasti tidak punya pacar~"

"'Orang seperti ku' apa maksudnya?"

"Itu sering terjadi, Bukan begitu Tuan~"

"Hah?"

"Seorang pria yang tampan atau memiliki penampilan menarik dan bersifat Cool seperti anda ini pasti sering di sukai banyak wanita~ NAMUN!~"

"Ee...Y-Ya..."

"SAYANGNYA~ Walau di sukai banyak wanita~ DIA~ Tidak bisa memilih dari sekian banyaknya wanita yang menyukainya dan lebih memilih untuk sendiri sampai menemukan seorang wanita yang lebih tepat untuknya~"

"H-Hooooo..."

"BENAR BEGITU BUKAN TUAN?~"

"E...Ha??? E-Entahlah...(?)"

Sifat perempuan pemilik toko tersebut berubah drastis dimana dia menunjukkan sifat aslinya dimana dia adalah seorang perempuan yang sangat mudah untuk bersemangat akan hal Masa muda.

Sekilas Red berpikir di dalam hatinya-

"Sepertinya...Aku salah memilih toko"

"Dan omong-omong Tuan~"

"Sekarang apa lagi?" Ucap Red di dalam hati.

"Jika saya perhatikan~...Sepertinya anda akan terlihat sangat cocok dengan perempuan ini~"

"Perempuan siapa?" Tanya Red dari dalam hati.

Perempuan itu mengeluarkan majalah model dengan seorang model perempuan cantik yang sedang naik daun belakangan ini..Dimana Red sangat mengenali siapa perempuan dari Cover tersebut.

"Jeng Jeng~ Saya rasa~ Anda akan sangat cocok dengannya~"

Red hanya dapat terdiam dengan wajah datarnya saat perempuan itu berpendapat akan ke cocokan Red dengan seorang model yang sangat Red kenal.

"....Begitu ya?" Tanya Red dengan datar.

"Umu Umu~ Begitulah~ Menurut penilaian ku~ Anda dengannya seumuran dan benar begitu~ Juga~ Di lihat dari penampilan, Kalian berdua sangat serasih dan akan menjadi pasangan yang sangat pas~ SANGAT SERASIH~"

".....Begitu ya?"

"BEGITU LAH, TUAN~ ANDA SEHARUSNYA BANGGA KARENA DAPAT DI COCOKAN DENGAN SEORANG PEREMPUAN SEKALIGUS SEORANG MODEL YANG SANGAT CANTIK SEPERTI DIA~"

"....Hooooo"

"Tapi~...Di lihat dari sifat Tuan yang seperti ini maka saya tidak dapat mengetahui apa Tuan sebenarnya senang atau tidak~ Umu~"

"H-Hoooo...."

"Tidak~ Tunggu dulu~...TIDAK~"

"Sekarang apa lagi?" Tanya Red di dalam hatinya yang mulai merasa lelah akan sifat si pemilik toko.

"Jika di lihat dari sifat anda yang seperti ini...MAKA KECOCOKAN KALIAN BERDUA SANGAT DAN SANGAT PAS~"

"Oh...Masalahnya masih sama" Ucap Red dari dalam hati.

"SIFAT TUAN YANG COOL DAN PENDIAM~ DI TAMBAH SIFAT 'DIA' YANG BERPADUAN ANTARA GENIT DAN MENGGODA BISA MENJADI PERPADUAN PASANGAN YANG SANGAT UNIK~"

"Hoooooo.....Hah?"

"Bayangkan saja~ Sifat Anda yang Cool seperti ini harus Bertahan, Berurusan dan mengikuti segala kemauan sifat perempuan yang genit~ Apa anda bisa membayangkan ke nikmatan dari itu semua?~"

"Tidak..Tidak sama sekali..."

"ACHA~ Sepertinya Tuan harus lebih mementingkan masa muda Tuan dan mengubah sifat Tuan sedikit~ TAPI~...Tuan yang sekarang juga sudah tidak apa~"

"Apa sudah selesai? Apa aku boleh meminta Jaket dan topi ku kembali?"

"Yup~ Semuanya sudah selesai~ Kalau begitu bisa di tunggu Jaket dan Topi barunya dalam beberapa Bulan kedepan dimana saya akan langsung menghubungi Tuan~"

"Terima kasih"

Sifat perempuan itu langsung berubah menjadi sangat tenang namun masih tersenyum dengan ramah.

Akhirnya urusan Red di dalam toko pakaian pun sudah selesai begitu saja…Entah bagaimana.

Setelah selesai mengurus pembuatan model Jaket dan Topi barunya nanti, Red keluar dari dalam toko dan berhenti sejenak di depan toko.

"Haaaaaahh...Aku datang kesini karena Monika bilang ini adalah Toko Pakaian yang terbaik di kota juga dia bilang pemiliknya dapat membuat pakaian atas permintaan apapun..Tapi..Aku tidak tahu kalau orangnya bisa se-Eksentrik begini..Ya sudahlah..Kalau memang dia di kenal akan kehebatannya maka bagus lah kalau begitu"

Setelah itu, Red kembali berjalan ke suatu tempat meninggalkan toko pakaian tersebut.

Sementara itu..

Remaja berjaket Hoodie dan sahabatnya yaitu Remaja berjaket Zoga kini berada di luar untuk jalan-jalan dan menghirup udara segar.

Untuk sekarang mari kita panggil Si Hoodie dan Zoga.

"Yaaaaa..Sudah lama aku tidak keluar rumah" Ucap Zoga.

"Bukannya kemarin kau keluar rumah" Ucap Hoodie membenarkan.

"Tapi rasanya sudah terasa sangat lama. Jadi kemana kita akan pergi"

"Jangan tanya aku. Kau yang tiba-tiba mengajak pergi keluar entah apa yang ada di pikiran mu"

"Aku hanya berpikir kalau mungkin saja kita akan menemukan hal-hal yang menarik di luar"

"Tidak ada yang menarik dari dunia luar belakangan ini"

"Bagaimana dengan perkelahian di Distrik Perbelanjaan 2 hari yang lalu~ Bukannya itu menarik"

"Untuk beberapa orang mungkin, Iya. Tapi tidak untuk beberapa lainnya"

"Mungkin saja kita akan menemukan hal yang serupa atau mengalaminya"

"Kau ingin berkelahi dengan seseorang?"

"Tidak"

"Sudah ku duga. Kau kuat dan ahli bela diri juga tapi kau lebih pada tipe pendukung di belakang"

"Aku lelah jika harus turun kelapangan jadi aku lebih memilih membantu dari belakang saja"

"Ya, Itu memang dirimu sekali. Jadi..Kita ingin pergi kemana?"

"Bagaimana kalau ke taman?"

"2 remaja laki-laki pergi ke taman berduaan..Terkesan sangat menyedihkan"

"Lebih menyedihkan kalau sendiri"

Di tempat lain, Red bersin setelah Zoga mengucapkan hal tersebut di lanjutkan dengan Red mengucapkan-

"Angin lewat"

Kembali lagi pada Si Hoodie dan Zoga yang masih menentukan tujuan mereka pergi.

"Hmmm..Bagaimana kalau ke Cafe?"

"Kita miskin"

"Mall~"

"Kita miskin..Dan kita bukan orang yang hobby Shopping"

"Distrik Hiburan~ Terutama tengah malam nanti~ Mwehehe~"

"Kita miskin..Beli makanan saja susah apa lagi menyewa perempuan"

"Hmmm...Restaurant~"

"Kita miskin..Aku tahu kau ini sebenarnya lapar jadi makan saja Roti isi Coklat ini"

Hoodie memberikan sahabatnya Roti isi coklat dimana Zoga langsung mengambil lalu membukanya kemudian memakannya perlahan.

"Hmb hmb hmb..Kwitha khe..." Zoga berbicara sambil mengunyah makanannya.

"Telan dulu makanan mu" Ucap Hoodie yang mengingati Zoga.

Setelah menelan makanannya, Zoga kembali berbicara.

"Kalau begitu kita ke-"

"Apa pun itu selain yang mengeluarkan uang. Sudah ku bilang kita ini 'Miskin'"

"Taman"

"....Setuju"

Pada akhirnya mereka pun setuju untuk pergi menuju taman Kota J.

Sesampainya di taman.

Mereka berdua duduk di kursi taman yang luas dimana yang mereka lakukan hanya terdiam tidak melakukan apa-apa sambil melihat kondisi di sekitar taman.

Mereka dapat melihat, Sekelompok orang-orang yang bersenang-senang bersama, Seseorang yang bermain dengan hewan peliharaannya, Sepasang keluarga yang bersenang-senang bersama, dan Sepasang kekasih yang bermesraan di sekitar taman.

Mereka terutama untuk Zoga paling tidak senang melihat sepasang kekasih yang bermesraan.

Zoga pun berkata-

"Sepertinya Rumah mu adalah tempat yang lebih tepat untuk di tuju"

"Haaaaaahhhh..." Hoodie hanya dapat menghela nafasnya dalam.

Mereka berdua pun mengambil bus yang sejalur dengan arah rumah Hoodie.

Hoodie dan Zoga berdiri di dalam bus karena tidak mendapatkan kursi yang kosong. Ada banyak orang yang berdiri di dalam bus dan isi Bus itu lumayan cukup penuh.

Hoodie dan Zoga berdiri saling berhadapan. Zoga kini berada di tengah dua orang yang memakai Tas mereka di depan badannya. Mereka terlihat sangat berhati-hati dan Zoga terlihat sangat tidak waspada.

Hoodie melihat ke arah Zoga dan merasakan kalau akan ada hal yang tidak beres terjadi di sekitar Zoga.

Kedua orang yang berada di sekitar Zoga memerhatikan keseliling Bus. Dan di saat kondisi terasa aman bagi mereka, Mereka menjalani aksinya.

Hoodie yang masih merasa tidak enak masih melihat ke arah Zoga yang tidak waspada sama sekali.

Tapi..

Tidak terjadi apa-apa..

Tidak ada yang terjadi..

Pergerakkan sedikit pun tidak ada..

Tindak kriminal dan yang lainnya pun juga tidak ada..

Lalu..

Apa yang membuat Hoodie merasakan ada hal yang aneh.

Lalu, Di saat kedua orang itu ingin turun dari bus-

Zoga menghentikan pergerakan mereka dimana dia tersenyum kepada salah satu orang yang sebelumnya berada di sebelah kirinya.

Orang yang berada di sebelah kirinya merasa sangat kebingungan. Zoga pun berkata sambil meledeknya-

"Yo~"

"???" Orang itu kebingung.

Hoodie melihat dengan jelas apa yang Zoga lakukan tepat di depan matanya.

Zoga pun menggelengkan kepalanya sambil tersenyum lebar. Dia kemudian mengulurkan tangannya dan membuat sinyal meminta sesuatu untuk di kembalikan.

"Kembalikan!~"

Perkataan Zoga membuat orang itu menjadi semakin bingung..Namun, Dia juga mulai panik. Teman dari orang itu ingin cepat-cepat keluar dari dalam Bus namun pakaiannya di tahan dengan cara di pegang dengan erat dan kuat oleh Zoga.

"Kembalikan~"

Zoga meminta sesuatu dari miliknya untuk di kembalikan sambil tersenyum.

Saat orang yang berada di sebelah kirinya itu melihat ke arah depannya, Dia dapat melihat raut wajah si Hoodie yang sangat serius menatap lurus ke arahnya seolah dia siap untuk menghajarnya.

Dia kemudian melihat ke arah Zoga kembali dimana Zoga masih tersenyum sambil mengeluarkan sinyal tangannya yang meminta untuk mengembalikan barang miliknya.

Karena sudah terpojok dan tidak ada jalan keluar lagi, Orang itu mengeluarkan dompet dari balik tas besar yang dia pakai di depan badannya.

Dompet itu adalah dompet milik Zoga yang berhasil dia curi secara diam-diam dan hati-hati..Namun, Zoga dapat merasakan pergerakan orang itu dan Hoodie dapat merasakan ada suatu yang ganjal terjadi.

Setelah Zoga melihat dompetnya di pegang oleh orang itu, Zoga langsung mengambilnya dan mencium dompetnya lalu menaruhnya di saku celana belakangnya. Zoga kemudian mengucapkan-

"Thank You~"

Hoodie yang melihat dan berhasil memastikan suatu yang ganjal itu dan berhasil memastikan kalau mereka adalah pencuri, Dia langsung memetikan kesepuluh jari tangannya lalu meihat wajah kedua orang itu dengan sangat serius.

Zoga menahan kedua orang itu agar tidak kabur dengan mengunci kedua leher mereka di kedua lengannya.

Semua orang yang berada di dalam bus merasa sangat kebingungan dan keheranan dengan apa yang terjadi.

Hoodie kemudian berteriak ke supir bus dengan sangat keras meminta untuk Busnya di hentikan-

"Hentikan Busnya!"

Supir itu menerima panggilan dan permintaan Hoodie dimana dia langsung menghentikan bus tersebut.

Di luar tepat di saat Busnya berhenti..

Di situ ada Red yang sedang bersender di sebuah Motor sambil meminum Soda Root beer di pinggir jalan.

Di saat Bus itu berhenti tepat di depan Red, Pintu Bus itu terbuka dan di saat pintu bus itu terbuka ada dua orang yang terpental keluar terbang akibat di lempar ke atas aspal dengan sangat keras oleh seseorang dari dalam bus.

Red yang melihat itu tidak bereaksi sama sekali dan hanya tetap meminum minumannya dengan santai dan merasa tidak peduli.

Kedua orang itu tidak dapat bergerak dan hanya dapat memegang perut mereka merasa kesakitan. Sepertinya sebelum mereka di lempar keluar, Perut mereka di pukul terlebih dahulu oleh seseorang.

Dari arah dalam bus, Keluar dua remaja laki-laki dengan cepatnya melangkah keluar dan langsung turun dari dalam bus karena kaki mereka yang terkesan panjang.

Red yang melihat kedua remaja yang turun itu membuat dia menghentikan minumnya dan mencoba untuk melihat kedua remaja itu secara teliti.

Hoodie mengangkat salah satu pencuri itu dengan cara menarik bagian belakang bajunya. Dia kemudian dengan tangan satunya lagi mengangkat dengan santainya pencuri yang satunya lagi yang terjatuh di atas aspal dengan cara menarik bagian belakang bajunya juga.

"Yo, Kita bawa kemana mereka?"

"Bawa saja ke kantor polisi..Walau aku tidak berani kesana sih. Pilihan mu Hiro"

"Kita bawa ke pos terdekat"

"Siap~"

Mendengar percakapan mereka, Membuat Red menjadi sangat terkejut dan sepertinya yakin dengan identitas kedua remaja tersebut.

"Yo? Hiro?" Ucap Red dengan sedikit pertanyaan kepada kedua remaja tersebut.

Merasa karena nama mereka di panggil, Hoodie dan Zoga melihat ke arah sumber suara yang memanggil nama mereka.

Di saat mereka membalikkan badan melihat ke arah sumber suara yang memanggil mereka, Mereka juga sama kagetnya dan memanggil namanya tersebut dengan jelas bersamaan-

"Red?"

Sachihiro "Hiro" Masaaki adalah seorang remaja laki-laki yang memakai Jaket Hoodie hitam dimana di bagian kiri dada jaketnya itu terdapat logo 2 pedang yang menyerupai lambang Salib berwarna oren, Kaos lengan pendek berwarna Abu-abu, Celana Jeans dan sepatu berwarna hitam. Dia juga mengalungi kalung Salib berwarna Silver. Rambut bergelombang berwarna coklat, Memiliki rupa yang sangat tampan dan tubuh di balik pakaiannya cukup terbentuk.

Yoshio "Yo" Yoshikazu (YoYo) adalah seorang remaja laki-laki berumur 20 tahun yang sangat tampan, Bermata Coklat yang sangat indah, Berambut hitam pendek dan tubuh di balik pakaiannya itu walaupun tubuhnya terlihat sangat proposional tapi kenyataannya dia cukup terbentuk.

Remaja Laki-laki berumur 20 tahun itu memakai jaket hoodie berwarna abu-abu gelap dimana di bagian dada kirinya terdapat huruf kecil bertuliskan "Zoga", Kaos berwarna putih, Celana panjang berwarna hitam dan sepatu berwarna Hitam.

Mereka tidak lain adalah Hiro dan Yo, Dua sahabat yang menjadi salah satu pilar dari "Mirai Family" dimana Hiro sebagai salah satu petarung andalan dan Terkuat "Mirai Family" dan Yo sebagai Mata, Kuping dan Telinga "Mirai Family".

Sachihiro "Hiro" Masaaki dan Yoshio "Yo"..Muncul di hadapan Red.

"Pedang Keluarga" dan "Vision Keluarga"..

Muncul.

avataravatar