Sore hari, setelah Cynthia menyuapi anaknya, Maria, Hans sudah siap menunggu di bawah, menunggu tamu yang sudah dinantikan kedatangannya.
Cynthia sengaja menunggu sang putri sulung tidur, agar pertemuan yang direncanakan, bisa berjalan dengan lancar. Ia membelai rambut Maria Clara Wijaya dengan penuh kasih sayang.
"Ling, mama sayang padamu. Kalau nyi memiliki pacar atau menikah dengan siapa saja, kecuali musuh, mama mungkin bisa membujuk papa. Tapi, kalau sudah dari klan yang dibenci, terutama The Black Dragon, mama tak akan bisa berbuat apa-apa, karena memang terlarang bagi kita semua. Ingatlah, Ling, jangan sampai kau jatuh dalam pesona pria asing seperti X!" bisik Cynthia pelan di telinga kanan Maria.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com