2 Wanita yang cukup kuat

'Perusahan AN Group'

,,seorang pria tampan, sedang fokus membaca beberapa dokumen dengan teliti,,

cukup tenang namun Auranya begitu dingin, tatapan yang tajam bagaikan jarum..

membuat orang yang melihatnya takut..

di kagetkan dengan sebuah suara yang tiba-tiba masuk tampa pamit kedalam ruangan milik presdir. membangunkan aurah kemarahan pada diri pria itu...

"Siapaaaa,,,,,"

"kakak ini darurat,, jika kau mau marah tunda dulu karna ada yang akan lebih membuatmu marah, Ok"

"Kauuuu,,,"

"Kakak,, Aku serius,, Supir memberitahu ku,, kalau Anak kesayangan mu kini dalam bahaya"

"An chu,, hentikan omong kosong mu ini,,, kalu tidak akan ku buat kau tak bisa lagi berbicara"

An Yhan berkata dengan dingin...

"Ya Ampun kakak, Apa Aku perna bercada kepadamu, "

"kamu serius?,Katakan cepat"

"kak, aku mendapatkan telpon dari supir yang mengantar Alfaro ke sekolah, bahwa mereka di hadang oleh pasukan saingan mu .."

"Apa,,siapkan pengawal, beraninya mereka menyentuh putra ku"

An yhan berkata sambil berjalan keluar ruanganya dengan penuh Amarah,,

setiap kariawan yanh di lewati ,, dapat merasakan betapa menakutkan bos mereka.

An chu yg masi di dalam melongo orang yang berdiri di hadapanya kini telah hilang secepat kilat,,

"S***l,,Kakak kau"

Atas perintah dari An yhan,, An chu telah mengutus sepuluh pengawal mereka untuk pergi ke lokasih kejadian.

karna bagi an chu lawan mereka akan mudah di lumpuhkan dalam sekejab oleh kakanya dan dirinya,, tapi bukankah lebih baik jika tidak membuang tenaga..

Dalam hitungan Kurang lebih 20 menit, sebua mobik maybach hitam An yhan sampai di tempat kejadian itu,, di susul lamborghini milik An chu, dan satu mobil hardtop pengawal keluarga An,

membuat siapa pun yang melihatnya tak bisa menyembuyikan kekaguman sekaligus katakutan yang laur biasa,,.. Karna keluarga An merupakan orang terkenal dan tak tertandingi di kota A..

Seorang pria turun dari mobilnya di ikuti sang adik dan sepuluh orang pengawal menujuh ke arah musuh dengan cepat,,.

Namun Apa yang di lihat mereka kali ini hanya tubuh-tubuh berpakaian hitam berserahkan tak beraturan, di tengah mereka berdiri seorang wanita dengan tubuh tinggi dan ramping, meliki kulit putih, rambut hitam yang panjang,, bagaikan seorang dewi yang jatuh dari surga,,,namun tatapan matanya penuh dengan aura mematikan..

di sampingnya, seorang anak yang sangat mengemaskan namun di wajahnya penuh ketakutan, dan air mata.

"Oh Astgaa,, Apa aku sedang bermimpi?"

kata An chu sambil mencubit pipinya,

"Tuan,, Apa Yang harus kami lakukan sekarang,? seprtinya semua musuh telah tumbang tak berdayah"

"Siapa wanita itu?"

tatap An yhan penuh tanya dan terkejut .

"Apa mungkin dia dewi yang di kirim tuhan untuk menolong si kecil?"

An chu menimpali..

Mereka berjalan medekati ke arah wanita dan anak itu,, namun tindakan mereka justrul membuat wanita itu waspada dan menarik anak kecil itu ke belakangnya

"Siapa kalian ,, menjauh atau aku akan membuat kalian sama sperti mereka?"

kata-kata tingyi mengema di udarah..

"Nona,, tolong berikan anak itu kepada kami"

pinta seorang pengawal,,.

"Apa,, Kalian pikir aku akan menyerahkannya, jangan mimpih,, hadapi aku dulu.."

"Nona, ini peritah tuan ku, tolong kerja samanya"

"Huh,,Orang seperti apa tuan kalian, tidak memili morar, dan mau menculik anak kecil"

"Nona Cantik,, Anak itu milik kami"

kali ini An chu berbicara

"Apa katamu,,milikmu, apa kalian tidak punya pekerjaan yang bisa orang dewasa kerjakan,, dan hanya mau bermain dengan anak se kecil ini,,,? benar- benar memalukan"

kata tingyi dengan marah

An Yhan ",,,,"

"kk bagaimana pendapat mu, wanita ini tak mngijinkan si kecil kemari, dan bahkan mengtakan kita bajiangan,,"

kata An chu , memanasi kakaknya yang dari tadi hanya diam menatap wanita di depannya...

"Aku ingin tau sehebat apa wanita ini sebenarnya"

kata An yhan dingin

"Ha, Ap,, kakak kamu ingin kita menghajarnya,, tapi bukankah dia yang menyelatkan si kecil?"

"lakukan sesuatu, tapi jangan menyakitinya, cukup lihat bagaimana dia melawan"

sebuah suara muncul lagi dari mulut An Yhan

,An chu ",,,,,,''

.pengawal",,,,,,"

" apa yang kalian tunggu,,, haruska aku memintanya dua kali"

suara An yhan mengemah.

"baik tuan"

para pengawal itu mendekati tingyi,, membuat tingyi tak ada piliham lain selain menjuhkan si kecil dan melawan mereka,,.

perkelahian berlangsung kurang lebih 15 menit, tiba- tiba para pengawal itu mundur dgn intruksi dari An yhan.

"Hei kenapa kalian mundur?,, aku masi bisa melawan kalian semua"

tingyi semakin marah..

"Tuan gadis ini bukan meliki kekuatan besarr,, tapi dia memiliki keahlian belah diri yang cukup tanggu.

kata pengawal itu kepada An Yhan

"Nona,, kami kesini bukan untuk berkelahi dengan mu,, tapi menjemput si kecil"

An chu angkat bicara

" tapi sayangnya kalian tidak akan mendapatkanya deng mudah"

kata tingyi sinis...

"Nona, katakan berapa Uang yang kau mau, untuk menyerahkan anak itu"

kata An chu putus asa,..

di depannya tingyi tertawa dingin,,.

" Kau pikir semuanya bisa di lakukan dengan uang, sebaiknya anda simpan saja uang itu untuk membeli tanah kuburan anda.

An chu hampir tersedak dengan air liurnya sendiri mendengar apa yang wanita itu katakan..

" kauuuuu ,, benar-benar menguji kesabaranku nona,"

An chu maju sambil mengepalkan tangannya,

namun sebuah lengan yang kuat tertahan di dadanya.

"kakak kauuu"

"Biarkan aku yang mengatasinya"

kata An yhan tajam.

An yhan maju beberap langka ke arah tingyi berdiri,,

"Nona saya idak mengenal siapa anda, tapi terima kasih karna sudah menolong anak saya"

Alis tingyi mengerut...,

" Maaf tuan, Tapi saya tidak butuh terima kasih anda, dan anda jangan pernah mengaku-ngaku sebagai ayahnya,,"

"saya tidak sedang bercanda dengan anda nona"

kata An yhan yang mulai resah

"ha, anda pikir saya ini sedang bercanda ,,,,"

sebelum tingyi meneruskan perkataannya tiba-tiba sebuah sura yang sangat imut terdengar dari arah punggunya,,

"papa,,,,,"

"hey sayang,, kamu panggil dia apa,,,,,"

"dia papa saya tante"

"hah,,Apaaaaaa,,kamu bilangg,,,,,,"

kini tingyi ingin menangis sekaligus tertawa..

"jadi bagimana nona ap anda percaya sekarang"

kata An yhan dingin

tingyi berbalik ke arah An yhan , sambil menyerahkan anak itu kepadanya.

"saya hanya berpikir,, Anda bagian dari mereka ini"

kata tingyi sambil menunjuk ke arah para pria yang sudah pinsan itu.

"itu masalah anda, "

"oke karna Anak ini sudah aman,, saya akan pergi tuan"

tingyi berbalik smbil mengambil tas miliknya dan mulai melangka meniggalkan mereka,.

namun tiba-tiba sebuah suara terdengar di belakangnya,,

"nona muka anda memar, apakah anda perlu ke rumah sakit?"

kata asisten An Yhan yang dari tadi hanya diam di sisi mobil tuannya, dan maju manggendong si kecil setelah tingyi menyerahkan anak itu.

"tidak, terimah kasih nona,, tapi ini tidak sakit sama sekali"

mungkin karna masi ada pengaruh minuman, tingyi tidak merasakan sakit apapun saat ini.

"waw, sunggu wanita yang kuat"

An chu kagum

sang asisten maju lagi,

"kalau begitu tolong nona, berikan nomor rekening Anda, Tuan saya tidak suka memiliki utang budi, jadi katakan saja berapa yang anda mau""

kata sang asisten yang sudah tau watak tuannya

kali ini senyum tingyi berubah jadi tatapan dingin ke arah wanita itu,,.

"maaf nona,, saya tidak mau uang tuan anda,, karna tak semua di dunia ini bisa di lakukan hanya karna uang"

tingyi dengan kesal berbalik pergi meniggalkan orang-orang kaya yang tak memiliki hati baginya..

"hey nona, Anda jangan berpura-pura, di lihat dari penampilan Anda, pasti anda membutukan Uang?"

kata Asisten An yhan tajam

tampa berbalik ke belakang tingyi berkata dengan dingin..

"Nona, Jangan bicara mengenai Uang,kekuasaan,martabat, dengan saya... karna semua itu membuat orang akan kehilangan hati karna harta"

asisten",,,,,,,,,"

tingyi melanjutkan langkanya dengan mantap menjauh dari mereka.....

"kamu akan lembur malam ini,,," kata An yhan kepada asistennya sambil berbalik kemobilnya.

sang asisten"tuan,,,maaf apa saya berbuat salah,"

"haha, seprtinya kali ini anda membuat kesalahan nona," kata An chu tertawa..

asisten",,,,,,,"

lalu mereka semuanya pergi, namun ketika An yhan duduk di kursi kemudinya matanya tertuju pada kaca spion melihat punggung wanita itu yang semakin menjauh dari pandangnnya,,.

detik berikutnya ketiga mobil meniggalkan lokasi itu.....

avataravatar
Next chapter