1 Dia buta

Hotel Imperial clubs,,,

di kamar VIP lantai 5.

Suara air mengalir terdengar, kabut halus menyelemuti dinding kaca, aroma wangi yang sangat ringan memenuhi seluruh ruangan tersebut.

[Ye Nian] keluar dari kamar mandi berbalut handuk, tubuhnya yang halus lembut terlihat dari kaki jenjangnya. Berjalan mengambil anggur merah dan duduk di sofa dekat jendela. Memandang langit dengan malas sambil menyesap anggur tersebut.

Entah apa yang sedang ada dipikirannya.

"ceklik.." suara pintu terbuka. Ada seseorang yang masuk. Tapi jelas itu bukan asisten nya.

Tadi Ye Nian menyuruh [Julius] asistennya untuk mengambilkan gaunnya, sehingga kamarnya tidak di kunci.

Namun tidak di sangka akan ada orang asing masuk begitu saja. Beruntungnya ruangan itu agak gelap, Ye Nian masih bisa melihat pergerakan orang. Dengan tenang Ye Nian mengawasi.

Orang yang masuk kamar itu adalah seorang pria. Pria itu langsung mengunci pintu kamar tersebut, dan dengan panik mencari tempat persembunyian. Berusaha setiap pergerakannya tidak mengeluarkan suara. Pada akhirnya di bersembunyi di balik tirai jendela.

tidak lama setelah itu. Terdengar suara gaduh dari luar kamar. Pintu dipaksa dibuka, digedor gedor di tendang. Membuat jantung orang berdebar bila mendengarnya. Namun Ye Nian masih tetap tenang.

"Julius, apa kau sudah kembali?" Ye Nian Menyalakan lampu kamar, dan melihat ada 5 orang berpakaian serba hitam dan badan mereka kekar kekar seperti bodyguard.

Ye Nian berpura pura buta, berjalan merambat, tangan satunya berpegangan pada dinding dan satunya lagi melambai lambai ke depan. takut ada benda lain yang mungkin akan tertabrak.

5 pria itu menatap kasihan pada pada seorang wanita buta. "kasihan sekali mempunyai tubuh indah dan wajah cantik, sayang sekali dia adalah seorang yang buta". Namun kedatangan mereka bukan untuk menikmati keindahan yang ada di depan matanya. Melainkan mereka sedang mencari seseorang.

"Julius, apa itu kau?" sekali lagi Ye Nian bertanya sendiri. Dia langsung berpura pura merubah ekspresinya menjadi ketakutan. "siapa disana?" suara mengecil namun tetap bisa di dengar oleh mereka.

diantaranya ada yang merasa kasihan, walaupun mereka menjalankan tugas. Bukan berarti mereka tidak memiliki sisi belas kasih pada wanita rapuh.

"maaf nona, kami telah mengganggu ketenangan anda. Apakah sebelumnya ada seseorang masuk kesini?"

Ye Nian menggelengkan kepalanya dengan wajah takut.

"baiklah, kami permisi dulu" sebelum mereka pergi, mata mereka sempat menyelediki ke seluruh kamar itu.

"ayo cepat, sebelum dia kabur ketempat lain!" salah satu diantara mereka mengingatkan dan yang lainnya mengangguk.

....

Julius sedang berlari terengah-engah membawa sebuah gaun. Ketika dia baru keluar dari lift, dia melihat ada beberapa orang yang sedang berdiri di depan kamar Ye Nian. Ketika Julius akan memanggil keamanan, karena takut mereka akan menyakiti Ye Nian. Orang orang itu sudah pergi duluan. Akhirnya dia bernafas lega dan berjalan menghampiri Ye Nian..

"Nona, ini pakaian anda!"

"hemm" Ye Nian mengambil bajunya.

"Nona, mereka siapa?"

Ye Nian tau arah pertanyaan dari Julius. Dia berbisik di telinganya membuat telinga Julius merah seketika. "sekarang kau pergi lihat kamera pengawas hotel ini.!! beritahu aku sesegera mungkin, ketika mereka sudah meninggalkan hotel ini!!".

"siap nona", Julius pun pergi menjalankan tugas.

Ye Nian pun mematikan lampunya kembali dan menggantinya dengan cahaya remang. Dia duduk kembali dan melanjutkan minum anggur sambil menatap langit malam dengan malas.

....

Ketika ada pesan masuk dari Julius, Ye Nian berkata pada seorang yang sedang bersembunyi. "mereka telah meninggalkan tempat ini, mengapa kau juga tidak segera pergi?"..

"terima kasih" pria itu berkata. Dan bertanya, "mengapa kau menolongku?"

"aku menyukai tempat yang tenang (yang artinya tidak menyukai kegaduhan)".

Pria itupun pergi, tapi matanya tertuju pada betisnya [Ye Nian]. Disitu terdapat sebuah tato kupu kupu kecil berwarna merah darah..

avataravatar
Next chapter