20 NAFSU PANDANGAN PERTAMA

Tegar melirik ke arah bar dengan waspada. "Aku pikir. Lepaskan, Dit. Kami mendapatkan ini."

"Apakah kita? Sial, ini tidak baik."

"Tenangkan dirimu dan ambil napas dalam-dalam. Bersantai."

Aku mendorong enam senarku ke belakang dan menelan air liur di tenggorokanku saat aku mengangguk. "Saya baik-baik saja."

"Itulah semangat. Ini semua tentang musik, kawan. Sisanya hanya kebisingan dan—tenang saja. Dia datang ke sini, "katanya sebelum meneguk bir.

"Radit. Tegar. Apa kabar?" Shella bertanya dengan sopan.

Aku mengertakkan gigi tapi entah bagaimana berhasil mengangguk sipil. "Baik."

"Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Tegar.

"Aku diundang. Sama seperti kamu. Aku yakin Herlina mengharapkan pesta kembang api… gaya Radit," dia mendengkur dengan tawa jahat yang mengingatkan pada Cat Woman, mengibaskan rambut hitam panjangnya ke bahunya. "Aku akan bersikap jika kamu melakukannya."

"Aku selalu berperilaku." Aku menyunggingkan senyum kaku yang tak jauh dari mataku.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter