webnovel

Hari dimana kita bertemu

Tahun 2034 Di Kota distrik

Malam itu salju turun dengan lebat, sangat lebat hingga membuat semuanya tidak terlihat dan akhirnya aku memutuskan untuk berhenti di sebuah toko untuk berteduh, dan dibalik lebatnya salju aku melihat seseorang yang berdiri dan menatap kearah ku sambil tersenyum lembut,dan tidak lama kemudian ia menghilang dibalik lebatnya salju.

pagi itu aku terbangun lebih cepat dari biasanya, suara berisik dari depan rumahku membuat tidurku tidak nyenyak dan akhirnya tebangun, aku memutuskan untuk keluar namun ketika aku mau membuka pintu sudah ada seorang gadis yang ingin memencet bell rumahku, ia terkejut karena aku tiba tiba keluar.

"siapa kamu?"tanya ku, lalu ia menjawab "aku tetangga baru yang tinggal didepan rumahmu, nama ku Haruka salam kenal ya"jawabnya, setelah itu aku mempersilahkan ia untuk masuk kedalam rumah dan mengobrol sebentar dengannya, ia memberitahu bahwa ia akan membuka sebuah cafe juga didepan rumahku dan ia memohon maaf jika membuat berisik, aku tidak mempermasalahkannya karena memang aku bekerja sebagai satuan kepolisian di kota Distrik sehingga aku tidak terlalu sering di rumah.

keesokan paginya aku melihat Haruka yang sedang bersih bersih didepan cafenya dan aku memutuskan untuk menyapanya, "pagi Haruka, sudah waktunya buka ya" kata ku, "eh pagi Akira, iya aku sudah ingin membuka cafe" jawab Haruka, akupun sekalian mencoba menu yang disediakan sekalian sarapan disana, setelahnya aku lanjut bertugas ke lokasi TKP terjadinya sebuah kasus hilangnya orang disertai dengan retakan metapararel yang sedang diteliti oleh ilmuwan dunia.

sebagai seorang inspektur aku memimpin kasus ini, dibantu oleh seorang profesor di bidang metapararel dimensi karena setelah ditelusuri ada sedikit reaksi gangguan dimensi dan waktu sehingga aku dan Robert (nama profesor) harus bekerja sama, dan ditempat itu juga ia berdiri, seorang gadis yang mukanya seperti tidak asing tersenyum kepadaku ketika lebatnya hujan salju.

"Inspektur Akira, lihat lah kesini"kata Robert, "ini koin tahun 2053, bagaimana bisa koin ini disini"kataku, setelah itu aku mescan koin itu dan menemukan sidik jari seseorang, setelah ditelusuri aku terkejut dengan hasilnya, seseorang yang telah tiada namun masih bisa menjadi kunci dari sebuah kejanggalan yang terjadi di kota Distrik, "Ri lebaof, seharusnya sudah tiada 6 bulan yang lalu tetapi kenapa sidik jarinya ditemukan di lokasi TKP"kata ku, "ada beberapa kesimpulan dan yang paling masuk akal yaitu koin itu sebelumnya tidak kita temukan namun sesuatu membawanya tepat ke lokasi TKP"kata profesor.

Aku berusaha untuk mencari tau dengan langsung ke rumah pemilik sidik jari namun tidak ada tanda tanda yang menunjukan ada orang di rumah, akhirnya aku memutuskan untuk paksa masuk kedalam rumah dan anehnya rumah yang sudah ditinggal berbulan bulan karena si pemilik rumah yang juga menjadi juru kunci kasus ini sudah tiada,masih menunjukan bahawa ada seseorang yang beraktivitas disini.

Tidak ditemukan tanda tanda lain seperti suara orang atau langkah kaki hanya ditemukan sejumlah bukti aktivitas manusia dan bahkan kasurnya pun seperti baru di tiduri sehingga rumah Ri Lebaof pun disegel oleh kepolisian, setelahnya kasus masih dilanjutkan dengan mengecek 1 KM dari lokasi TKP karena aku meyakini bahwa ada kejanggalan yang terjadi dan benar saja barang bukti berupa buku catatan ditemukan di dekat pertokoan, ketika dibuka ada catatan berupa rumus rumus yang masih belum bisa dipecahkan.

Aku pun memutuskan untuk pulang karena tubuhku terlalu lelah mengatasi kasus ini tapi sebelum aku ke rumah aku mampir dulu ke cafe Haruka sekalian makan malam, dan saat itu aku teringat wanita yang aku lihat waktu itu ketika melihat Haruka, aku mengingat wajah dan cara senyumnya sama seperti dirinya, "Haruka,kamu punya saudara?"tanyaku, "aku anak tunggal,tidak mempunyai saudara"jawabnya sambil membersihkan meja,dan akhirnya aku mengambil kesimpulan bahwa pada saat itu wanita yang aku lihat adalah dirinya.

Setelah membayar aku pamit untuk pulang beristirahat namun aku masih memikirkan wanita dibalik lebatnya hujan salju kala itu,aku dibuat susah tidur karena memikirkan wanita itu walaupun pada akhirnya aku bisa tidur karena tubuhku yang sudah lelah dengan tugas dilapangan, keesokan paginya salju mulai turun dan aku melihat wanita itu di sebrang jalan segera aku langsung turun kebawah dan langsung keluar untuk mengejar wanita itu tapi aku terlambat karena wanita itu sudah menghilang.

"Akira, apa yang kamu lakukan di tengah hujan salju seperti ini?"tanya Haruka dengan nada tinggi, aku yang terkejud sampai terjatuh dan akhirnya kaki ku terkilir sehingga Haruka membawaku kedalam untuk di obati, "Apakah kamu melihat seorang wanita berdiri di depan cafe mu?"tanya ku, "aku seperti melihat seperti ada orang yang berdiri di depan cafe ku, namun ketika aku ingin mengecek ternyata itu kamu"jawabnya, setelah diobati oleh Haruka aku mengecek tempat wanita itu berdiri dan menemukan koin yang sama seperti di tempat TKP, dan aku mengkaitkan wanita itu dengan kasus yang sedang aku tangani.

"Robert adakah kemungkinan seseorang melakukan perjalanan lintas waktu?" tanyaku, "secara garis besar mungkin saja bisa, tapi itu akan merusak garis waktu yang telah ditetapkan"Jawabnya, mendengar hal itu aku memutuskan untuk mencari barang bukti lainnya di sekitaran tempat aku melihat wanita itu berdiri, benar saja terdapat sebuah buku kecil yang isinya hampir sama seperti buku yang ditemukan kemarin,dan juga terdapat sebuah catatan kecil yang isinya mengejutkanku.

"untuk Akira Ren, aku kembali kesini untuk bertemu denganmu, tapi aku tidak bisa langsung bertemu dan berbicara kepadamu oleh karena itu aku titipkan surat di buku ini agar kamu bisa mengetahui apa yang terjadi dimasa depan" tulisan di catatan yang ada di buku, membaca hal itu membuatku sadar bahwa apa yang aku pikirkan selama ini benar adanya, yaitu tentang kejadian perjalanan waktu yang dilakukan oleh seseorang.

Setelah mendapatkan barang bukti aku mampir sebentar ke cafe milik Haruka, dan tepat ketika aku sedang menikmati secangkir kopi didalam cafe, wanita itu muncul lagi dan kini wajahnya terlihat jelas, hal itu membuatku diam membeku seakan tidak percaya,wanita itu tampak seperti seseorang yang ku kenal, "ha...ha..Haruka?" aku berkata dengan nada seperti orang ketakutan, segera aku langsung keluar cafe dan berlari ke arahnya,

meeting someone is destiny

ibnu_raflicreators' thoughts
Next chapter