1 bab 1

Hembusan angin sore, meniup pepohonan dan ranting-ranting. Sinar mentari pun mulai meredup cahaya mentari mulai tak terlihat.

Di sore itu Ilham seorang pemuda yang hendak pulang dari lapangan, usai bermain sepak bola dengan teman-temannya.

"Sampai jumpa besok Ham," ucap salah satu temannya sambil beranjak meninggalkan Ilham.

Keesokan harinya di sekolah.

Pada saat jam istirahat, terlihat Ilham dan temannya asik bercengkrama dan bergurau, terkadang diiringi dengan tawa terbahak-bahak seketika tawa mereka terhenti, saat melintas seorang gadis hendak memesan makanan ke penjaga kantin.

"Eh, Don, Doni. Liat siapa itu yang lewat?"

Doni terdiam dalam kekagumannya setelah memandang gadis yang melintas di hadapannya tadi, sama sekali tidak mendengarkan apa yang diucapkan oleh Ilham.

"Gila ... cantik bener itu cewek," ucap Doni sambil menggeleng-gelengkan kepala terpukau.

"Woi ditanya malah ngomong sendiri," ucap Ilham sambil menepuk pundak Doni.

"Hehe maaf Ham, kamu ngomong apa tadi?"

"Wah parah kamu Don, itu tuh sepertinya aku belum pernah melihat cewek itu dech, cantik bener Don, kamu tahu enggak itu siapa?"

"Makanya itu, aku sampai nggak dengar kamu ngomong apa, aku baru kali ini Lihat tu cewek, gila cantik abiss ...! Anak baru kali ya?" ucap Doni.

Setelah makanan yang dipesan jadi, cewek tersebut mencari tempat duduk untuk memakannya. tepat dihadapan Doni dan Ilham berjarak sekitar lima meter, ada meja yang masih kosong.

"Don samperin yuk," ajak Ilham pada Doni.

"Ah enggak ah, nggak berani aku Ham," jawab Doni menolak walau memang ingin kenal.

Karena memang Ilham juga bukan termasuk tipe cowok yang pemberani ngadepin cewek, maka mereka berdua hanya memandangnya dari kejauhan tanpa berani menyapa cewek tersebut.

Tak lama kemudian bel masuk pun berbunyi, dan cewek tersebut bergegas menuju kelasnya. Ilham dan Doni pun diam-diam mengikuti cewek tersebut, untuk mencari tahu anak kelas berapa cewek tersebut.

"Oh ... ternyata anak kelas satu IPS Don,l

ucap Ilham, sambil menahan langkah mereka yang sudah mendapatkan hasil dari maksud untuk mengikuti cewek tersebut.

Saat jam pulang, Ilham pun diam-diam berniat memberanikan diri untuk mencari kesempatan berkenalan dengan cewek yang ia jumpai di kantin tadi.

"Don, entar kamu pulang duluan aja ya, aku masih ada sedikit urusan," ucap Ilham menghampiri tempat duduknya Doni.

"Lho ... emang kamu ada urusan apa? tumben-tumbenan kamu nyuruh aku pulang duluan," kata Doni curiga.

"Nggak, beneran aku ada urusan sama guru matematika. Tugasku yang kemarin belum ku tumpuk," kilah Ilham meyakinkan Dini agar Iya pulang duluan.

"Terus kamu nanti pulang sama siapa?"

"Udah, itu mah urusan gampang, Yang penting kamu pulang duluan aja ya," ucap Ilham meyakinkan Doni agar pulang duluan.

Di saat semua kelas mulai keluar, dan siswa-siswi SMA 1 SURABAYA pun mulai berlari-larian kecil. Di saat itulah Ilham menjalankan misinya.

Dia menuju kelas satu IPS dan mengamati satu persatu anak yang keluar dari kelas tersebut.

Tak lama kemudian pandangan matanya pun melihat target yang ia maksud.

Ilham pun mulai menarik nafas dalam-dalam, menghempaskan secara perlahan, serta merapikan kerah bajunya lalu mendekati cewek tersebut.

"Hai ... anak baru ya?" sapa Ilham kepada cewek tersebut. Namun, cewek tersebut tidak menjawabnya, justru berjalanya semakin terburu-buru menuju gerbang sekolah.

"Wah dia malah lari," gumam Ilham dalam hati, seraya mengejarnya dari belakang.

"Kok malah lari sih, aku kan cuma nanya, Kamu pulang sama siapa, kok masih berdiri di sini, nunggu jemputan ya?"

"Iya," jawabnya Lirih.

"Oh, siapa yang jemput, ayahmu ya?"

"Iya," jawabnya lagi dengan terus melihat jalanan.

"Sepertinya, aku baru hari ini melihat kamu di sekolah. Bener, kamu anak baru?" tanya Ilham yang sangat penasaran.

"Iya baru seminggu yang lalu aku pindah kemari." Gadis ini terlihat risih.

"Oh pantesan, kenalin aku Ilham." Pemuda ini mengulurkan tangannya ke arah cewek tersebut. namun cewek tersebut tak membalas uluran tangan Ilham. hanya menjawab pelan dengan sedikit tersipu malu.

"Aku Vira."

"Tadi aku melihat kamu di kantin, namun aku agak ragu untuk bertanya dan berkenalan denganmu. syukurlah, Sekarang aku sudah bisa mengenalmu," ucap Ilham menjelaskan.

Tak lama kemudian, seseorang yang mengendarai sepeda motor Vario hitam pun menghampiri mereka yang sedang berbincang. Motor berhenti di samping mereka.

Sambil membuka helm, pria itu pun berkata "Ayo Vir, udah pulang kan?"

"Ayo Ayah, sudah," jawab Vira, mendekati ayahnya, Seraya bersalaman dan mencium tangan ayahnya. Ilham pun ikut bersalaman dengan ayah Vira.

"Siang Om," sapa Ilham pada ayah vira.

"Siang," jawab Ayah Vira singkat.

"Saya Ilham Om, anak kelas 3 IPS di sekolah ini," jelas Ilham pada ayah Vira. tanpa menjawab sepatah katapun Ayah Vira menghidupkan sepeda motornya, Seraya meninggalkan Ilham berdiri sendiri di tepi jalan.

Sore harinya, seperti biasa Ilham bermain sepak bola di lapangan bersama teman-temannya.

"Hay Don," sapa Ilham kepada Doni, soulmate-nya.

"Hai juga Ham, gimana, udah beres tugas matematikamu tadi?" tanya Doni seraya bertanya, tentang hal di sekolah tadi.

"Beres ..." jawab Ilham, sambil tersenyum.

"Kamu kenapa Ham, Kok senyum-senyum sendiri?" tanya Doni penasaran.

"Kamu tahu enggak Don, aku udah berhasil kenal ama cewek yang tadi kita jumpa di kantin," ucap Ilham terlihat sangat bahagia.

"Ah kamu curang Ham, pantesan aja kamu nyuruh aku pulang duluan. ternyata kamu punya rencana lain ya," jawab Doni sedikit kesal sambil memukuli Ilham dari belakang.

"Iya deh, iya maaf. besok di sekolah ku ajak kamu kenalan sama dia ya," ucap Ilham sambil berhenti dari larinya.

"Siapa nama cewek tadi Ham?" tanya Doni.

"Namanya Vira," jawab ilham, mereka pun memulai bermain sepak bola.

***

Keesokan harinya, di sekolah Ilham terlihat gembira sekali, hari ini berbeda dengan hari-hari yang lain, Ia datang lebih awal, pakaiannya pun terlihat rapi. Hari ini ia berangkat sekolah tidak bersama Doni. Karena jika ia menunggu Doni, ia akan telat untuk berjumpa dengan Vira di sekolah, sebelum masuk kelas.

"Hai ... pagi Vira," sapa Ilham pada Vira.

"Hai juga Ilham, pagi banget berangkat sekolahnya Ham, emang kamu lagi piket ya?" tanya Vira.

"Iya-iya aku hari ini piket, makanya aku berangkat lebih awal," jawab Ilham sedikit gugup.

"Emang kelas 3 IPS, sebelah mana Ham? Kok masih di sini, belum ke kelas?" tanya Vira lagi.

"Di lantai 2, kelas yang paling barat sendiri. Iya aku belum naik ini, nunggu temen piket," jawab Ilham lagi.

Tak lama kemudian sudah mulai banyak siswa-siswi berdatangan. Di antaranya terlihat Doni baru tiba di sekolah. Doni pun langsung berjalan menuju kelas, walau belum bel masuk, tapi teman-temannya sudah banyak yang berada di kelas termasuk Ilham.

seketika itu Doni langsung menghampiri Ilham. "Gimana Ham, kamu jadi kan ngajak aku kenalan dengan cewek kemarin?"

"ya Jadilah, masa aku bohong. Nanti istirahat, kita samperin Vira di kantin,"

jawab Ilham meyakinkan Doni yang terlihat agak ragu dengan temanya itu.

BERSAMBUNG..

avataravatar
Next chapter