Hari itu manusia dikabarkan akan musnah. Hari itu lara dewa turun untuk mengahncurkan. Kayala sang dewa kematian berdiri paling depan. dengan satu ayunan tangannya, ia menerbangkan pegunungan. Namun seorang ksatria berarmor tembaga muncul di hadapannya. Menantang kematian. Ksatria itu tidak pernah mengira, bukan kematianlah yang menyambutnya. melainkan keabadian yang sepi.