Tere melangkahkan kakinya memasuki mansion, asisten rumah tangga menyuruh gadis itu untuk duduk terlebih dahulu di ruang tamu karena Syifa tengah berada di dalam kamar mandi. Jun menuruni anak tangga sambil menggendong, Adnan. Pria itu menatap datar Tere dan berjalan kearah ruang keluarga. Selang beberapa menit, Hendrik masuk ke mansion sambil membawa bakso dengan wajah berseri.
Namun, saat melihat Tere duduk di sofa ruang tamu, wajah berseri tadi tiba-tiba berubah menjadi datar. Hendrik mengabaikan Tere, dan berjalan kearah Jun. Tere hanya bisa menundukkan kepalanya, sesak rasanya diabaikan oleh pria yang ia cintai. Gadis itu memegang dadanya yang sakit, dan menahan air matanya agar tak jatuh membasahi pipi.
"Gue bawa bakso, Syifa mana?" tanya Hendrik.
"Mandi, wih enak nih. Bi tolong ambilkan mangkok tiga buah sama sendok ya..." ucap Jun.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com