240 MENCINTAI DALAM DIAM (2)

Meninggalkan kisruh di meja makan tadi. Kinan dan Aisyah kini sudah berada di perjalanan. Entah mau kemana?

"Gue mau lihat rumah Bunda."

"Cuma lihat, nggak mau singgah?"

Kinan menggeleng. "Nggak, gue nggak kuat nanti kena usir."

Aisyah tergelak. Ia lalu menyandarkan tubuh di jok mobil dan menyuruh Kinan melajukan kendaraan menuju lokasi rumah Putra, yang sudah ia bukakan petunjuk arahnya di aplikasi map.

"Nanti, gue singgah bentar ya," ucap Aisyah mengagetkan dirinya.

"Trus gue?" tanya Kinan cemas.

"Loe bisa bawa mobil gue kemana gitu."

"Bakalan lama loe di sana?"

Aisyah tertawa. "Belom tahu juga. Makanya gue tanya loe mau ikut nggak?"

Kinan menggeleng cepat. "Jangan gila deh, Ai."

"Kenapa? Loe bisa kok yakinin dia, kalau loe itu anaknya."

"Ya nggak segampang itu juga, Ai."

Entah kenapa Kinan benar-benar tak bernyali saja rasanya?

"Ya udah, loe bawa aja mobil gue. Entar kalo udah mau selesai acara ketemu camernya, loe jemput gue ya."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter