156 JANGAN MENANGIS KINAN

"Entar gue kirimkan lokasi rumah sakitnya, kalo loe mau ke sana," ucap Aisyah menawarkan.

Namun, Kinan malah menolak, ia tidak akan ke sana.

"Gue nggak akan ke sana, Ai."

"Kenapa?"

"Gue ada urusan lain."

Kinan hanya beralasan saja. Ia tidak akan ke rumah sakit, karena tak ingin melihat Putra menderita.

"Oh ya udah, entar gue kabarin lagi," ucap Aisyah kemudian.

"Nggak usah, jangan kabari apapun sebelum gue yang nanya?" pinta Kinan.

Meski Aisyah sempat bingung, tapi, ia menuruti saja.

"Ya udah gue matiin dulu,"

Dan tanpa menunggu persetujuan dari Aisyah, telepon itu dimatikan oleh Kinan.

Ia meremas bantal sofa yang dipeluk. Ada rasa pedih menyayat di dalam hati. Ia seolah baru saja keluar dari mulut buaya, kini malah terlempar ke dalam mulut singa.

Bagaimana gadis itu bisa keluar dari belenggu Zero yang sudah sangat baik sekali padanya. Dan kenapa ia melakukan ini pada Putra.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter