71 ADA HATI YANG MERINDUI

Dua minggu sudah Putra tidur di rumah sakit. Ia sudah sangat bosan dan ingin segera pulang ke rumah. Kondisinya juga telah sangat baik. Haz juga membelikannya beberapa topi kupluk untuk menutup kepalanya, yang diplontos sekeliling.

Dan hari ini, telah empat hari ia menggunakan kupluk pemberian adiknya itu. Perban sudah dibuka, bekas jahitan di kepala sudah mulai mengering. Dan ia pun juga tak lagi mengalami sakit kepala, atau denyutan di kepala yang membuatnya nyeri.

Putra juga sudah meminta Haz membelikannya handphone baru, beserta kartu simnya sekali.

"Ini, Haz belikan yang terupdate."

Putra melirik ponsel yang sudah siap pakai itu. Terupdate katanya.

"Berapaan ini?"

Haz nyengir, "Lima belas juta."

Mata Putra terbelalak. Padahal ia hanya minta dibelikan handphone standar saja, tak perlu yang bermerek TOP seperti ini.

"Mana kartu Abang?"

Haz buru-buru mengeluarkan kartu kredit Abangnya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter