42 Reuni

Farah duduk di sofa dan memperhatikan Sean.

"Apa kamu masih marah?" tanya Farah

"Aku kira kamu tertawa tadi.." lanjut Farah lagi

"Ada apa?" tanya Sean

"Aku hanya ingin mengajakmu makan malam nanti." jawab Farah

"Kamu tau,aku sibuk?" ucap Sean dingin

"Ini makan malam bersama teman-teman kuliah kita" ucap Farah

"Lalu?" ucap Sean

"Sebenarnya aku tidak ingin,tapi Bunda menyuruhku untuk mengajakmu." ucap Farah tersenyum

Sean menoleh Farah dengan wajah dingin.

"Apa itu perlu?" tanya Sean kesal

"Kurasa..selama kamu terus menolakku." jawab Farah

"Kalau begitu,aku tunggu nanti malam." lanjut Farah lagi dan kemudian pergi

Sean memukul mejanya dengan keras,wajahnya nampak serius dan marah.

Sementara saat Farah keluar,dia berjalan keruangan Kyra.

"Permisi.." ucap Farah lembut

"Masuk." jawab Kyra

"Apa kamu sibuk?" tanya Farah ramah

"Farah.." jawab Kyra agak terkejut

"Apa aku mengganggumu?" tanya Farah lagi

"Ah..tidak,silahkan duduk.Aku senang kamu kemari." jawab Kyra

Farah mendekati Kyra dan menyapa dengan memeluknya,hal itu membuat Kyra merasa canggung.

"Aku merindukanmu,bagaimana kabarmu Lia?" tanya Farah seraya duduk

"Aku baik." jawab Kyra

"Kudengar kamu kemarin pulang ke Surabaya,apa ada acara disana?" tanya Farah masih dengan senyum manis di wajahnya

"Oh tidak,aku hanya merindukan keluargaku." jawab Kyra

"Benarkah?kudengar kamu juga ditemani Andrean?" tanya Farah lagi

"Yah.." jawab Kyra

"Wahh..apa aku tidak salah?apakah kamu dan Andrean benar-benar ada hubungan?" jawab Farah seolah ingin tau

"Itu tidak benar,aku dan Andrean hanya berteman." jawab Kyra

Farah tertawa melihat ekspresi Kyra,dia tau Kyra menjawab hal seperti itu.Tapi bagaimana pun dia berniat untuk membuat mereka bersama,sampai Sean benar-benar menikahinya.

"Jangan bohong,terlihat sekali kalau kalian sangat dekat.Andrean itu pria yang baik,aku rasa kamu sangat cocok dengannya." ucap Farah seraya memegang tangan Kyra

"Aku sangat mendukung hubungan kalian." lanjut Farah lagi

"Farah,aku.." belum sempat Kyra selesai bicara

"Aku harap kamu juga mendukungku dan Sean..aku berharap segera menikah dengannya." ucap Farah

"Ini.." Farah menunjukkan jari manisnya yang dilingkari cincin emas putih

"Aku ingin bukan sekedar cincin yang mengikat kami,tapi hubungan yang benar-benar sakral." lanjut Farah lagi

Kyra menunduk dengan wajah gugup dan canggung.Melihat itu Farah tersenyum seraya memicingkan matanya.

"Aku tau kamu memikirkan hal yang sama." ucap Farah seolah serius

Kyra kaget dan mengangkat wajahnya menatap Farah.

"Aku..aku tidak memikirkannya." jawab Kyra gugup

"Apa maksudmu?Kamu wanita dan aku juga wanita,jelas kita memikirkan hal yang sama." ucap Farah lagi

"Farah..aku benar-benar tidak seperti itu." jawab Kyra lagi dengan wajah cemas

"Apa kamu tidak ingin menikah?bukankah setelah aku dan Sean,kamu dan Andrean juga akan menyusul." ucap Farah tersenyum

Dia tertawa dalam hati,dia akhirnya mampu membuat Kyra gugup dan merasa bersalah.

"Ah itu,kamu benar." jawab Kyra

"Apa?maksudnya ini?" desahnya dalam hati

"Semoga saja ya Lia." ucap Farah tersenyum

"Kalau begitu,aku harus kembali.Sampai bertemu lagi nanti." ucap Farah seraya berdiri dan mengecup kedua pipi Kyra

"Dah,Lia." Farah berlalu dan tersenyum saat pintu hendak tertutup

"Dah.." jawab Kyra membalasnya

Kyra duduk dengan lesu,kata-kata Farah membuat hatinya seolah bergetar.

"Ada apa denganku?kenapa rasanya jadi aneh?" tanya Kyra seraya memegang dadanya seolah merasakan detak jantungnya yang tidak biasa

Kyra keluar kantor dengan lesu,hari itu Sean sudah pulang lebih dulu karena di telfon oleh Bundanya.Kyra pulang naik taksi yang sudah Andrean pesankan.Wajahnya muram,dia hanya melamun sepanjang perjalanan.

Malam itu dia bersiap untuk makan malam,tapi entah kenapa dia merasakan sesuatu yang tidak enak yang akan terjadi.

Andrean sudah duduk di ruang tamu,malam itu dia berpakaian formal.

Wajah Andream sangat tampan,karema memang dia sangat rapi..apalagi dengan tatanan rambutnya.Jika dilihat-lihat,wajah Andrean tidak kalah dengan foto model.Sementara Kyra keluar dari kamarnya dengan menggunakan dress putih formal selengan dan rambut terurai.Seperti biasa,Kyra tampil sederhana..dia tidak suka menonjolkan tubuhnya ataupun memakai riasan mencolok.Melihat Kyra dihadapannya,Andrean tersenyum.

Andrean memegang tangan Kyra dengan lembut.

"Kamu sangat cantik." ucap Andrean lembut

"Terima kasih." jawab Kyra tersenyum

Mereka pergi,sesekali Andrean melirik kagum pada gadis disampingnya itu.Dibandingkan dengan semua gadis yang dia kenal,Kyra adalah satu-satu nya gadis yang tampil biasa namun tetap terlihat anggun.Wajah dan caranya menatap orang,menunjukkan kalau dia bukan gadis sembarangan.Semakin mengetahui itu,membuat Andrean semakin menyukainya.Dia tidak tau kalau Kyra dulunya berasal dari kalangan berada,hanya saja sejak Papa nya meninggal kehidupan mereka tampak sederhana.

"Tumben kamu mengajakku makan malam." ucap Kyra menoleh pada Andrean

"Yahh,sebenarnya ini acara makan malam bersama." jawab Andrean

"Acara?" tanya Kyra tidak paham

"Benar,mereka mengundangku,aku sering tidak hadir.Hanya saja kali ini mereka benar-benar memaksa." jelas Andrean

"Kamu tidak pernah hadir?" tanya Kyra

"Mereka membosankan." ucap Andrean tertawa

"Mereka selalu menanyakan hal-hal yang tidak bisa kujawab,tapi karena sekarang ada kamu..aku jadi punya alasan." ucap Andrean tersenyum

"Alasan..apa?" tanya Kyra

"Alasan untuk tidak terlalu menghiraukan mereka." jawab Andrean canggung

"Oh,kuharap begitu" ucap Kyra tersenyum seolah paham maksud Andrean

Berbeda dengan apa yang Kyra fikirkan jelas maksud Andrean bukan seperti itu.Tapi dia terlalu gugup untuk engatakannya,apalagi hanya sekedar bergurau.

Dirumah Sean duduk dengan wajah lesu bersama Ayah dan Bunda nya.Dia memegang ponselnya seraya mengirimkan beberapa pesan pada Kyra,tapi wajahnya berubah kesal saat melihat Kyra tidak membaca apalagi membalas pesannya.

"Sedang apa kamu Yumii?" ucap nya dalam hati

Bunda melirik Sean dan mengernyitkan dahinya bingung.

"Apa kamu masih akan duduk terus disini?" tanya Bunda

"Bukankah Farah sudah menunggumu?" tanya Bunda lagi

Sean masih diam,mendengar itu Ayahnya menyesap kopinya kemudian melirik Sean.

"Apa kamu punya acara?" tanya Ayah

Sean melihat ayahnya dengan wajah lesu.

"Yah,hanya acara yang tidak begitu penting." jawab Sean

Mendengar itu ayahnya mengerti jika Sean tidak berniat pergi.

"Kalau kamu tidak suka,kenapa tidak batalkan saja?" ucap ayah

"Ayah..Sean akan pergi bersama Farah.Ini acara makan malam bersama teman-teman kuliahnya." ucap Bunda menegaskan Ayah seolah kesal

Sean yang tadinya semangat mendengar ucapan Ayahnya kembali lesu.

"Apa tidak bisa aku tidur saja Bunda?aku lelah.." ucap Sean

"Tidak,Farah sudah menunggumu..kamu harus segera menjemputnya." ucap Bunda tegas

Mendengar itu Sean hanya bisa menghela nafas,dan berdiri dengan wajah kesal.

"Aku pergi." ucap Sean

"Jika acara nya membosankan,segera pulang.Ayah sudah lam tidak bicara denganmu." ucap Ayah

"Baiklah." ucap Sean tersenyum

Dia tau ayahnya sangat mengerti apa yang dia inginkan,hanya saja dia terlalu lemah melihat Bunda.Bagaimanapun dia tidak ingin Bunda nya kecewa lagi.

Sean berlalu menjemput Farah dirumahnya,seperti biasa Sean sudah disambut dengan senyuman Farah.Malam itu Sean tampil seperti biasa,walaupun dengan rambut yang dia tata acak..dia terlihat sangat menarik,meskipun tingkahnya yang cuek dan dingin.Sekali dia tersenyum,wajahnya benar-benar sangat manis.

"Sean,aku yakin kamu akan ikut." ucap Farah di mobil dan tersenyum

Sean melirik Farah dengan wajah datar.

"Apa kamu tidak kedinginan?" tanya Sean

Dia melihat Farah memakai dress tanpa lengan selutut dengan bagian bahunya yang terbuka.

"Apa maksudmu?kita makan malam didalam ruangan.Ini tidak akan membuatku kedinginan." ucap Farah seolah mengerti

"Yah,tentu." jawab Sean dingin

Mobilnya melaju kesebuah hotel,disana sudah banyak mobil mewah yang terparkir..dia melirik mobil Andrean juga datang.

"Apakah Andrean juga datang?" tanya Sean pada Farah

"Kurasa.." jawab Farah tersenyum

Farah yang mengajak Andrean secara pribadi,tentu saja Andrean akan datang.Apalagi dia mendengar Sean dan Farah juga akan datang.Karena memang mereka bertiga tidak pernah hadir di acara seperti ini sebelumnya.Mengingat Sean yang tidak terlalu suka berkumpul dan Andrean juga tidak betah berlama-lama.Seperti yang mereka tau,acara ini hanya dibuat untuk memamerkan apa yang mereka miliki sekarang dan itu membuat Sean dan Andrean muak.

avataravatar
Next chapter