47 Menginginkan miliknya

Kyra duduk disamping Sean..

"Sean,maafkan aku" ucap Kyra lembut

Sean menatap wajah gadis itu dalam,rasa kesal dan cemburu nya menguasai dirinya sejak 2 hari yang lalu.

"Yumii,aku yang seharusnya minta maaf." ucap Sean

"Aku tidak tau harus bagaimana mengendalikan perasaanku,11 tahun terasa cukup berat untukku.Aku benar-benar sadar perasaanku bukan sekedar perasaan seorang bocah yang merindukan sahabatnya.Maafkan aku,Yumii..aku bertindak seakan memaksamu." ucap Sean

Kyra tersenyum sedih,11 tahun yang Sean katakan itu benar.Bukan hanya Sean,dia juga merindukan nya sangat lama.

"Apa mungkin perasaanku juga seperti itu?" desah Kyra dalam hati

"Seharusnya aku tidak meninggalkanmu." ucap Sean lembut

Tangannya memegang wajah Kyra,perasaannya berkecamuk.Rasa kecewa pada dirinya yang tidak bisa memegang kata-katanya sendiri.Dia menyuruh Kyra menunggunya,tapi dia bertunangan dengan wanita lain.

"Aku mencintaimu" ucap Sean lembut

Wajah Kyra memerah,terasa panas terbakar mendengar ucapan Sean saat ini.Tangan Sean di pipinya terasa lembut..

Sean mendekatkan wajahnya pada wajah gadis itu,sudah lama sejak terakhir kali menyentuh wajahnya.

Wajah anak kecil polos yang tumbuh menjadi wanita yang cantik.

"Kamu benar-benar cantik." bisik Sean lembut

Wajah Sean semakin dekat,hembusan nafas Sean terasa hangat meniup di wajahnya.

Hal itu entah mengapa membuat Kyra reflek memejamkan matanya.

Hampir saja bibirnya menyentuh Kyra,dia melihat cincin yang melingkar di jarinya.

Wajah Sean berubah kesal,kembali dingin dan mundur dari hadapan Kyra.

"Sudah malam,apa kamu mau mandi?" tanya Sean

Kyra membuka matanya merasa malu.

"Apa yang baru saja ku lakukan?" desahnya dalam hati

Dia bersikap seolah Sean hendak menciumnya.Wajahnya makin malu,dia menunduk kesal pada dirinya.

"Benar,aku harus mandi." jawab nya gugup

"Ya Tuhan,apa aku berharap dia menciumku lagi.Dasar bodoh.." lanjutnya lagi dalam hati

Sean berdiri membuka lemari nya dan memberikan handuk pada Kyra dan sebuah kemeja serta celana training miliknya.

"Pakailah." ucap Sean

Kyra mengambilnya tanpa ragu,dia melirik Sean sebentar kemudian melangkah ke kamar mandi.Itu jelas saja,Sean menyuruhnya menginap.

Sean duduk menyeduh segelas susu,saat pintu kamar mandi terbuka..dia terperanga melihat Kyra mengenakan kemeja yang cukup besar ditubuhnya.

"Apa yang kamu lihat?" tanya Kyra cemberut

Sean tersenyum menahan tawa.

"Apa ada yang lucu?bajumu terlalu besar.." ucap Kyra lagi

"Tidak,kamu terlihat lucu mengenakannya." jawab Sean

"Kuharap itu pujian." jawab Kyra seraya duduk

Sean terkikik,Kyra mengusap rambutnya perlahan dengan handuk.Wajah polosnya makin terlihat cantik dimata Sean.Bagaimana tidak wanita masih terlihat cantik tanpa mengenakan riasan.

"Dia benar-benar tumbuh dengan baik." desah Sean dalam hati

"Apa mau ku bantu?" tanya Sean

Kyra melihat Sean bingung tak mengerti,sementara Sean langsung berdiri mendekati Kyra dan mengambil handuk ditangannya.

Sean mengusap rambut Kyra perlahan dengan handuk di tangannya.Perasaan tak karuan lagi-lagi berkecamuk dihati mereka.Sean mengambil pengering rambut dan mengenakannya seraya perlahan memisahkan beberapa bagian rambut gadis itu.Sempat terlihat leher jenjang nya yang putih,membuat Sean meneguk ludahnya.

"Apa ini hal yang wajar untuk seorang Presdir?" tanya Kyra

"Mungkin,bukan." jawab Sean

"Lalu?apa aku berdosa telah membuat seorang presdir melakukan ini?" ucap Kyra lagi menggoda Sean

"Tidak." jawab Sean

Kyra tersenyum,niatnya hanya menggoda Sean untuk menghilangkan rasa gugupnya.

"Hal yang wajar untuk seorang pria yang menginginkan wanita nya." lanjut Sean lagi

Kyra terkejut mendengar jawaban Sean,dia terdiam kikuk.Senyumnya tadi menghilang dan dia kembali gugup.

"Menginginkan?" tanya Kyra

Tidak mengerti apa maksud Sean dengan kata menginginkan.

"Aku berharap setiap hari bisa melakukan hal ini padamu.Mungkin dirumah kita nanti.." ucap Sean lagi

Ucapannya yang cukup vulgar bagi orang yang salah mengartikan..ternyata hanya ditujukan dengan maksud ingin bersama nya.

Sean mematikan pengering nya saat meluhat rambut Kyra sudah cukup kering.Dia berdiri mengambil handuk nya yang lain dan segelas susu yang tadi dia buat.

"Minumlah.." ucap Sean

Kyra mengambil gelas ditangannya,Sean berbalik masuk kekamar mandi.

Gadis itu tersenyum melihat punggung Sean,pria kecil 11 tahun yang lalu tumbuh menjadi pria dewasa yang sangat tampan.Tubuhnya sangat kekar,dia kembali teringat tadi saat wajahnya berada tepat di dada Sean.

"Apa dia fitnes selama bertahun-tahun?" ucap Kyra pelan

Segelas susu yang Sean berikan mampu menghangatkan tubuhnya.Karena saat itu sudah cukup malam untuknya mandi.

Sean selesai dan duduk diruang kerjanya menatap laptop dan serius mengerjakan sesuatu.

Sementara Kyra menonton televisi,dia melirik kearah pintu..berharap Sean segera masuk.

"Apa dia tidak mau tidur?" desah Kyra dalam hati

Kyra bangun dan membuka pintu itu perlahan,melihat Sean tengah duduk serius.Wajahnya yang bekerja terlihat sangat manis saat itu.Kyra tersenyum..dia terkejut dan cepat kembali menutup pintu saat kedua mata Sean menangkap sosoknya.

"Apa dia melihatku?" tanya Kyra

"Apa yang kulakukan?mengintip?" tanya Kyra lagi

Mereka tidak tau,malam itu ponsel Kyra berdering terus didalam tasnya.Karena suaranya dia matikan,dia tidak tau jika Andrean sejak tadi menghubunginya.

Andrean morang maring dan nampak gusar,dia tidak tau dimana keberadaan Kyra.Gadis itu hanya mengirim pesan akan menginap dirumah temannya.

"Apa dia menginap dengan teman sekantor?" tanya Andrean

Baru hendak mengirim pesan,ponselnya berdering.Dia menatap layar ponsel,melihat nomor Farah.

"Ini sudah terlalu malam untuk menelfon,Farah." ucap Andrean

"Maafkan aku,ternyata firasatku benar kamu belum tidur." jawab Farah

"Ada apa?" tanya Andrean dingin

"Apa kamu sedang kesal?sepertinya aku menelfon disaat yang salah." ucap Farah

"Katakanlah." ucap Andrean

Tak ingin Farah mengetahui yang terjadi.

"Aku hanya ingin memastikan sesuatu." ucap Farah lembut

"Aku fikir kamu sangat menyukai gadis itu." lanjutnya lagi

"Siapa maksudmu?" tanya Andrean

"Lia,bukankah dia gadis yang kamu sukai?" tanya Farah

"Jika benar,kuharap kamu tidak terlalu berlama-lama dengannya Andrean." ucap Farah lagi lembut

"Aku tidak mengerti maksudmu." jawab Andrean

"Aku hanya tidak suka melihatmu seolah menggantungnya,apakah perasaanmu tidak sepenting itu?" tanya Kyra

Dia paham betul Andrean sangat tertarik pada Kyra.Andrean dan Sean tidak jauh beda mengenai wanita,mereka tipe yang sulit jatuh cinta.Hanya saja Andrean terlihat begitu ramah pada wanita manapun,sementara Sean sangat dingin pada wanita.

"Andrean,aku memikirkan ini semalaman.Aku merasa kalian benar-benar cocok.Lia juga terlihat menyukaimu." ucap Farah

"Menyukaiku?" tanya Andrean

"Bagaimana kamu tau?" lanjutnya lagi

Farah tersenyum mendengarnya.

"Aku berteman dengannya,bagaimana mungkin aku tidak mengetahui hal seperti itu,apalago tentang perasaan seorang wanita." ucap Farah

"Apa dia memberitahumu sesuatu?" tanya Andrean

"Andrean,bertindaklah cukup cepat sebelum dia menjauh.Kamu tau bagaimana diriku kan?aku paham betul perasaan seolah digantungkan." jelas Farah

Andrean hanya diam memikirkan Kyra,hati nya mulai bertanya-tanya apa sebenarnya perasaan Kyra padanya.

"Kalian terlihat sangat serasi,aku harap kita bisa berjuang sama-sama untuk orang yang kita cintai." ucap Farah

"Kamu benar,Farah..terima kasih..kamu selalu tau apa yang aku fikirkan." jawab Andrean

Farah tersenyum licik,ucapan Andrean barusan membuktikan dia berhasil berkompromi dengan Andrean.

"Aku harap kamu segera menikahi nya." ucap Farah dalam hati

"Tidak masalah untuk sahabatku,hubungi aku jika kamu butuh bantuanku." ucap Farah lembut

Andrean hanya diam,Farah tau itu berarti Andrean mengiyakan.Dia segera menutup telfonnya.

"Dia tidak akan bisa tidur nyenyak malam ini." ucap Farah tersenyum

Dikantor,Sean masuk keruangan pribadinya..dia tersenyum melihat Kyra yang tengah tertidur pulas disofa.

Dia menggendongnya perlahan takut membuat Kyra bangun.Dan membaringkannya di atas kasur..

Sean melihat gadis itu dengan cukup dekat,dia mengusap rambut dan pipi gadis itu.

"Maafkan aku sibuk dengan pekerjaanku.Kamu membuatku gemas..hampir saja aku tidak bisa mengendalikan diriku." ucap Sean lembut

Sean menarik selimut dan menutup tubuh Kyra.

"Tidurlah,selamat malam Yumii." ucap Sean lagi dan mencium pipi Kyra

Sean duduk disofa memperhatikan Kyra yang tengah tertidur.Tidak terasa matanya berat dan mulai mengantuk,dia tertidur di sofa malam itu tanpa bantal dan tanpa selimut.

avataravatar
Next chapter