39 Kencan

Sean dan Kyra masuk keruang belajar,itu adalah tempat favorit mereka dulu.Kyra mengambil kotak obat dan mulai membersihkan luka Sean.

"Katakan apa yang terjadi?bagaimana Lily mengenalimu?" tanya Kyra

"Aku bertemu dengannya dijalan saat taksi ku menabrak." ucap Sean

"Apa???" teriak Kyra kaget

"Tenanglah,hanya kecelakaan kecil." ucap Sean

"Bagaimana mungkin kamu berfikir seperti itu,kalau saja bukan hanya tanganmu yang luka..apa kamu akan disini sekarang?" omel Kyra kesal

"Apa kamu mengomeliku?aku fikir kamu senang melihatku disana." ucap Sean

Kyra melihat Sean dengan wajah cemberut.

"Aku kan hanya bilang kalau saja." ucap Kyra kemudian mengambil segelas air putih dikulkas

Sean berjalan mendekati nya dan memegang gelas ditangan Kyra..Kyra kaget karena tangan Sean tepat menyentuh tangannya.

"Sini,aku juga haus." ucap Sean kemudian berlalu duduk

Kyra mengikutinya duduk,suasana hening beberapa saat.

"Sean.." panggil Kyra pelan

"Apa kamu pernah mencariku?" tanya Kyra

"Tidak,aku hampir lupa denganmu." ucap Sean tersenyum

Kyra melirik Sean dan cemberut,baru saja dia merasa senang..Sean sudah menjatuhkan nya lagi.Bukannya dia tidak tau Sean sudah bertunangan.

"Aku merindukanmu,sangat merindukanmu Yumii." bisik Sean ditelinga Kyra

Membuat Kyra sadar akan lamunannya.

Sean beranjak dan duduk dikursi yang dihadapannya ada sebuah piano.

Itu piano yang sering Sean mainkan dulu saat latihan.

"Kamu bisa lihat ini,apa aku mengingatmu atau tidak." ucap Sean tersenyum

Sean memainkan piano itu dengan wajah khasnya,dia nampak elegan untuk seorang pria.Impropisasi musik yang dia mainkan membuat Kyra terpaku dengan wajah kagum.

Sean memainkan musik yang sama saat hari ulang tahunnya dulu.Kyra mengusap airmata nya yang menetes,bagaimana tidak dia merindukan pria di hadapannya ini.Bahkan beberapa hari yang lalu dia hanya menahan diri untuk tidak mengungkapkan identitasnya.

Sean menatap Kyra lembut seraya memainkan musik itu,dia merasa sebuah beban lepas dan tubuhnya terasa ringan ketika melihat Kyra.

Sean mendekati Kyra dan kemudian duduk dihadapan Kyra.Dia memegang tangan kanan Kyra dan menciumnya lembut.

"Tidak ada 1 haripun tanpa bayanganmu,Yumii." ucap Sean pelan

Kyra terharu dan tersenyum tapi seolah menahan tangis.

"Kamu masih mengingatnya?" tanya Kyra

Sean tersenyum,dia memegang tangan Yumii mengajaknya berdiri.Sean mengeluarkan sebuah kalung dari sakunya,memakaikan dileher gadis itu.

"Tetaplah bersamaku." ucap Sean lembut

Kyra memeluk Sean erat,di balas pelukannya.

Malam itu Kyra larut dalam kebahagiaan yang hilang beberapa tahun yang lalu.

Pagi hari.

Kyra bangun setelah cahaya matahari menyinari kedua matanya,dia melihat jendela yang sudah terbuka dan seorang tengah duduk dikursi dengan rambut acak seraya membaca koran.

"Pagi.." ucap Sean

"Kamu,Sean..kenapa ada disini?" tanya Kyra

Dia tidak ingat apa yang terjadi semalam,dia hanya merasa mengantuk karena beberapa kali airmata nya terus menetes.

"Melihatmu." ucap Sean datar

"Melihatku?bukannya kamu biasa masih tidur?" tanya Kyra gugup

"Yah..aku takut semalam itu mimpi,jadi aku bangun lebih pagi untuk memastikan kamu masih ada disini." ucap Sean

Sean berjalan mendekati Kyra membuatnya gugup.

"Sean jangan mendekat,aku bauk." ucap Kyra spontan

Sean menghentikan langkahnya,dia menatap gadis itu cemberut.

Kyra langsung melompat bangun.

"Aku akan segera mandi." ucap Kyra kemudian masuk ke kamar mandi

Sean hanya terkikik,dia tadi berniat memberikan kunci mobilnya yang jatuh di sofa.Tapi melihat Kyra gugup,dia malah ingin menggodanya.

Sean sudah duduk menunggu Kyra dengan meja yang penuh dengan hidangan sarapan pagi.

"Maaf lama." ucap Kyra

Sean melirik Kyra dan kemudian menuangkan segelas susu untuknya.

Pagi itu Kyra harus pulang karena tante mau memakai mobilnya untuk kebutik,mama nya juga pasti menunggunya.Biasa nya mereka memberikan kejutan ulang tahun untuk Kyra,tapi kali ini Kyra menghilang.

"Aku akan menyuruh seseorang mengantar mobilnya." ucap Sean

"Tapi Sean.." belum sempat melanjutkan

"Aku ingin kencan denganmu hari ini." ucap Sean tertawa

"Kencan?" Kyra menatap Sean

"Yah..aku ingin kencan dengan gadis kecilku." ucap Sean

Benar saja tidak lama ada seorang pria paruh baya membawa mobil tante pergi.Sean mengintruksikannya untuk mengantar mobil itu setelah Kyra memberi alamatnya.

"Ayo,cari baju." ucap Sean

Kyra memang tidak membawa baju,begitu juga Sean.Jadi mereka langsung menuju mall terdekat dan membeli pakaian yang langsung mereka pakai.

"Kau baru kali ini memakai pakaian yang naru kubeli." ucap Kyra tertawa

Sementara saat itu dihotel,seorang wanita menghampiri resepsionis.

"Dimana Bosmu?" tanya Farah

"Maksud Nona,Pak Andrean?dia sedang istirahat dikamar hotel." jawab resepsionis itu

"Andrean?bukan dia.Maksud saya Pak Sean Lawana?" tanya Farah kesal

"Pak Sean tidak ada disini,nona." ucapnya lagi

Andrean mendengar suara ribut didepan,sejak tadi memang dia sudah berpakaian hendak pergi.

"Farah." panggil Andrean

Farah menoleh melihat Andrean dan mendekatinya.

"Andrean,kamu disini?dimana Sean?" tanya Farah seraya melirik kebelakang Andrean

"Sean?dia tidak ada disini.Bukankah dia di Jakarta?" tanya Andrean bingung

"Aku mendapat kabar dari seseorang dia memesan penerbangan ke Surabaya semalam." ucap Farah

Andrean melihat Farah bingung.

"Lalu,apa yang kamu lakukan disini?apa mungkin Sean kesini karna membantumu menyelesaikan pekerjaan?" selidik Farah

"Tidak ada,aku hanya menemani Lia kesini." jawab Andrean

"Lia..??Lia disini?" tanya Farah terkejut

Wajahnya cemas memucat,Andrean yang melihat reaksi Farah pun bingung.

"Ada apa dengan reaksimu?" tanya Andrean

"Ah,tidak..apa kamu mau menemui Lia?" tanya Farah lagi

"Yah.." ucap Andrean

"Kalau begitu,aku ikut." pinta Farah

Andrean mengernyitkan seolah tidak setuju,dia kesini ingin berjalan berdua dengan Kyra.Jadi tidak mungkin dia mengajak Farah.

"Ayolah,aku tidak punya tujuan disini." ucap Farah memelas

Andrean terpaksa mengiyakan,mereka menuju rumah Kyra..tapi rumah itu kosong.Tidak seorangpun menjawab saat dipanggil.

"Apa Lia tidak ada dirumah?" tanya Farah cemas

"Kurasa dia pergi bersama keluarganya." jawab Andrean

"Benarkah?" tanya Farah lagi

Dia takut Sean dan Kyra bertemu disini.Bukankah itu akan menghancurkan pertunangannya jika mereka sampai mengenali satu sama lain.

"Apa kamu akan menemui Sean?" tanya Andrean

"Aku tidak tau dimana dia." jawab Farah

"Ikut aku." ajak Andrean

Andrean mengendarai mobilnya,seorang penjaga membuka pintu pagar nya.

Andrean turun dan melihat penjaga rumah Sean itu.

"Apa Sean datang kemari?" tanya Andrean

Dia menatap gugup pada Andrean,kemudian seorang wanita paruh baya menghampiri mereka.

"Oh,Tuan Sean sudah lama tidak pulang kesini." ucap Bi Nem

"Boleh aku masuk bi?" tanya Andrean

Bi Nem mengangguk mempersilahkan,sementara Farah melihat sekeliling rumah itu dengan bingung.

"Bapak ini,bukannya Tuan Sean sudah bilang jangan beritahu siapapun dia kesini semalam." bisik Bi Nem pada penjaga

Andrean melirik Bi Nem,dia tau pasti Bi Nem mencoba menutupi kepulangan Sean.Tidak tau apa apalasan Sean,mungkin dia hanya ingin menjauh dari Farah.

Andrean masuk ke dapur dan mengambil minuman dalam kulkas.Dia melirik ada beberapa piring kotor dicucian.

"Bisa-bisa nya kamu bersembunyi." desahnya dalam hati seraya tersenyum

Sementara Farah memanggil Bi Nem menyuruhnya mendekat.

"Bi,ini rumah siapa?" tanya Farah

"Ini rumah Tuan Sean,non." jawab Bi Nem sopan

Farah terkejut,dia tidak tau Sean punya rumah di Surabaya.Dia hanya tau Sean pernah tinggal disini sebelum dia sekolah di Jakarta.

Farah melihat rumah itu kosong,bahkan tidak ada satu pun lukisan dan foto.

"Seperti sudah lama ditinggal." ucap nya pelan

Andrean datang dengan membawa 2gelas minuman dan duduk.Dia meregangkan dasinya,dan bersandar dikursi.

Dia masih memikirkan Kyra,dia berniat menemui Kyra hari ini dan itupun gagal.

avataravatar
Next chapter