40 Cemburu

Hari itu sudah sore,Sean melirik layar hp nya yang penuh dengan panggilan dari Farah.

"Kita harus kembali ke Jakarta malam ini." ucap Sean

"Ah,aku lupa menghubungi Andrean." ucap Kyra bingung

"Apa kamu akan pulang bersamanya?" tanya Sean lagi

"Yah..aku merasa tidak enak,kurasa aku harus segera menghubunginya." jawab Kyra ragu

Sean memperhatikan wajah gadis itu cukup lama.

"Bagaimana kamu bisa mengenal Andrean?" tanya Sean

"Kurasa itu kebetulan." ucap Kyra

"Benarkah?Yumii,apakah kamu menyukainya?" tanya Sean lagi

Bukannya menjawab,Kyra malah nampak bingung.

Tingkahnya membuat Sean semakin penasaran.

"Kuharap kamu hanya berteman baik dengannya." lanjut Sean lagi

Wajah Sean yang ramah berubah jadi wajah yang cukup serius saat mengatakan hal itu.Kyra hanya bisa diam tanpa berkomentar.Karena tanpa disuruh pun dia selama ini hanya sekedar teman dengan Andrean.Tapi ketika ingatannya kembali saat di pantai,Kyra hanya bisa meneguk ludah nya.

"Apa kita akan kembali kerumah?" tanya Kyra pelan

"Ya,aku akan mengantarmu pulang." ucap Sean dingin

"Kerumahku?" tanya Kyra lagi

"Ya,apa kamu keberatan?" ucap Sean seraya menatap wajah Kyra datar

"Tidak.." jawab Kyra kembali menunduk

"Aku hanya akan mengantarmu sampai depan,aku juga belum siap bertemu kedua orangtuamu lagi." ucap Sean

"Itu.." belum sempat Kyra melanjutkan

Tiba-tiba suara hp Sean berdering lagi,Sean melihat layar ponselnya dengan panggilan atas nama Andrean.

Sean mengangkatnya..

"Pulanglah,Farah ada di Surabaya." ucap Andrean

Sean melirik Kyra,lalu mematikan telfonnya.Dia tau Farah mencari tau keberadaannya sejak semalam.

"Hubungilah Andrean,suruh dia membeli tiket ke Jakarta." ucap Sean

"Lalu,kamu?" tanya Kyra

"Aku akan pulang sendiri." ucap Sean

Mobil itu berhenti tepat di pinggir jalan rumah Yumii.Sean membantu Kyra melepas sabuk pengamannya.

"Sampai bertemu kembali di Jakarta,Yumii." ucap Sean lembut seraya tersenyum

Wajah Kyra memerah melihat Sean menatapnya begitu dalam.Tiba-tiba Sean mengecup kening Kyra,membuat Kyra hanya bisa terdiam kaku.

"Jaga dirimu." lanjut Sean lagi

Malam itu Sean menuju hotel,dia melihat Andrean tengah duduk bersama Farah di lobby.Sean melirik wajah Farah dingin,kemudian dia melangkah mendekati Andrean.Farah tersenyum manis melihat Sean mendekati mereka.

"Ada apa?" tanya Sean

"Sean,aku baru saja akan mencarimu." ucap Farah

"Mencari?" tanya Sean dengan memicingkan sedikit matanya

"Yahh..kami baru pulang dari rumah lamamu.Tapi bibi disana bilang kamu tidak kembali kerumah." jawab Farah

Sean melihat wajah gadis itu,seolah kesal.Dia kembali memandang Andrean dengan wajah dingin.

"Apa kamu yang..?" belum lagi Sean selesai bicara

"Kurasa aku harus segera pergi,aku ada urusan sebentar.Bersenang-senanglah.." ucap Andrean tersenyum menggoda pada Sean

Sean hanya diam dengan wajah dingin,dia berjalan menuju resepsionis.

"Sean,apa kamu punya pekerjaan penting disini?kenapa tidak mengabariku?" tanya Farah yang kemudian menarik tangan Sean untuk duduk di sampingnya

"Banyak hal yang harus ku kerjakan disini." jawab Sean

"Benarkah?tapi aku mencarimu kehotel tadi pagi.Mereka bilang kamu tidak disini." ucap Farah seolah mendapati Sean berbohong

"Kamu mengikutiku sampai kemari?" tanya Sean menatap gadis itu tajam

"Ah..bukan itu maksudku.Aku mendapat kabar keberangkatanmu,jadi ku fikir tidak ada salahnya aku kemari.Aku juga ingin melihat hotel di Surabaya.Bukankah ini hotel baru milikmu." jelas Farah

Sean tidak menanggapi ucapan Farah,dia malah berdiri mendekati resepsionis.

"Siapkan kamar untuknya." ucap Sean

"Sean.." panggil Farah

"Banyak hal yang harus aku kerjakan tadi,aku harus beristirahat.Sebaiknya kamu istirahat juga,kamu pasti sangat lelah." ucap Sean dengan wajah tampa ekspresi

Baru saja Sean hendak pergi,Farah menarik lengannya.

"Sean,kita baru saja bertemu.Bagaimana mungkin kamu meninggalkanku?" tanya Farah dengan wajah kesal

Resepsionis itu melihat bingung,bersama pelayan disampingnya yang sudah siap mengantarkan Farah kekamarnya.Sean melihat mereka dengan wajah canggung,merasa tidak enak menjadi tontonan mereka.

"Aku tidak menyuruhmu datang kesini,itu kemauanmu sendiri.Dan aku lelah..apa kamu paham?" ucap Sean dingin dengan suara kecil

Farah hanya terdiam,dia tau jika dia menjawab lagi Sean pasti benar-benar marah.

"Antarkan dia kekamarnya." ucap Sean tegas

Pelayan itu mengiyakan dan mendekati Farah.

"Farah?" panggil Sean pelan

Farah melihat Sean dengan penuh harap,berharap Sean menyesali kata-katanya barusan.Bukankah dia sengaja menyusul Sean kesini karena mengkhawatirkannya.

Sean melihat wajah gadia itu dalam,dan wajahnya mendekati Farah.

"Aku tidak suka di ikuti,jadi berhentilah." bisik Sean pelan

Farah menatap Sean kesal,wajahnya memerah kemudian dia melangkah pergi.Langkah kaki nya terburu-buru,malah pelatan itu kalah cepat olehnya.

Sementara Andrean sudah sampai dirumah Kyra.Dia duduk bersama mama dan tante nya Kyra mengobrol.

Hanya menanyakan beberapa kabar dan kesibukan mereka di Jakarta.Kyra masih mandi,jadi dia belum tau kalau Andrean ada disana.

Kyra memakai pakaian tidur,dia menghidupkan ponselnya yang tadi dia cas.

Dia melihat banyak sekali panggilan dari Andrean dan pesan,begitupun beberapa panggilan dari Sean dan Lily.Dia membuka pintu kamarnya,dia terkejur melihat Andrean tengah duduk di sofa ruang tamu.

"Andrean." ucap Kyra gugup

Andrean tersenyum,Mama memanggil Kyra menyuruhnya ikut duduk.

"Andrean sudah menunggumu daritadi." ucap mama

Kyra hanya bisa melihat Andrean dengan senyum canggung,dia tau semalam Andrean mengajaknya pergi..tapi dia malah melupakan janjinya.

"Kyra memang suka lupa waktu kalau bertemu dengan Lily,untung saja hari ini dia ingat pulang" ucap Mama nya menggoda Kyra

"Mama kedalam dulu" lanjut mama

Mama nya melihat ke arah rante Sinta mengisyaratkan untuk pergi.

"Apa kamu sudah bertemu sahabatmu?" tanya Andrean pelan

"Sahabat?" tanya Kyra kaget

Belum sempat dia meminta maaf,Andrean sudah membuatnya bingung.

"Apa Andrean tay aku bertemu dengan Sean?" ucap Kyra dalam hati

"Yah,kekadih Chris kemarin.Bukankah dia sahabatmu?" tanya Andrean

Kyra mencerna perkataan Andrean,kemudian mengangguk ragu.

"Oh itu kamu benar.Aku bertemu dengannya semalam." ucap Kyra terbata-bata

"Aku menginap dirumahnya..dan.." ucap Kyra lagi

"Ku rasa kamu sangat merindukannya." ucap Andrean tersenyum

"Aku minta maaf,semalam..aku melupakan janjiku.Aku juga meninggalkan hp ku dirumah." ucap Kyra dengan wajah canggung

Dia sadar,kemarin Andrean sudah memberitahunya sejak sore.Tapi dia malah seenaknya pergi tanpa mengabari.Dan dia malah harus berbohong,tentang masalah menginap.

"Tak apa,Lia.Kamu tidak perlu menjelaskannya,aku mengerti kok." ucap Andrean lembut

"Seharusnya kamu membawa hp mu saat pergi,setidaknya jangan membuat orang khawatir." ucap Tante Sinta yang tiba-tiba muncul

Tante Sinta melirik mereka berdua seraya mengambil buki nya yang ketinggalan di atas meja.

Mendengar itu membuat Kyra cemberut menatap tantenya,sementara Andrean tersenyum melihat reaksi Kyra.

"Tante,apa tante tidak bisa muncul dengan normal?" tanya Kyra dengan bibur cemberut

Tante Sinta hanya menyeringai dan berlalu pergi.Dia tau keponakannya itu pasti sangat malu.

Suasana kembali canggung,dan Kyra hanya melirik Andrean sesekali.

"Lia.." ucap Andrean seraya merogoh saku celananya

"Ya." jawab Kyra

"Ini untukmu.Selamat ulang tahun.." ucap Andrean kemudian memberikan kotak cincin dihadapnnya pada Kyra

"Ini untukku?" tanya Kyra

Andrean mengangguk mengiyakan,Kyra malah merasa makin tidak enak.

"Aku tidak bisa menerimanya." ucap Kyra dengan muka lesu

"Kenapa?" tanya Andrean

"Aku sudah melupakan janjiku,dan kurasa aku tidak pantas menerima kado ini." ucap Kyra lagi

"Lia,jangan fikirkan itu.Aku mengerti,aku hanya ingin memberikan kado ini padamu." ucap Andrean

"Terimalah,anggap saja kamu menyenangkanku saat ini." lanjut Andrean lagi

Kyra merasa tidak enak,melihat itu Andrean kemudian membuka kotak itu perlahan.Kyra melihat Andrean terkejut,didalam kotak itu ada sebuah cincin.Hati Kyra merasa gugup..

"Ini?apa maksdunya?" desahnya dalam hati

Andrean memegang tangan Kyra perlahan dengan tangan kirinya,sementara tangan kanannya memegang cincin itu hendak memakaikan pada jari manis Kyra

avataravatar
Next chapter