webnovel

Aku Sudah Tidak Bisa Menahannya Lagi

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Tong Yue kembali ke kamar dan melihat Li Liunian yang sedang tersenyum.

"Xiao Yue, apakah kamu sudah pulang?"

"Ah Nian, ini adalah aku," jawab Tong Yue sambil menghapus air mata dan menghela nasas panjang.

Li Liunian mendengarkan suara Tong Yue dan menyadari kalau ada hal aneh yang sedang terjadi. Tanyanya heran, "Kenapa kamu menangis?"

"Tidak apa-apa. Di sini udaranya sangat dingin dan rasanya aku terkena flu," Tong yue tengah berbohong kali ini, kemudian ia lanjut berkata-kata lagi, "Ah Nian, bisakah kita makan di apartemen sebelah Rumah Sakit malam ini? Aku ingin memasak untukmu."

"Iya, bisa. Aku juga mau mencicipi masakanmu, pasti rasanya enak," kata Li Liunian yang sedang kegirangan.

Memang benar, masakan Tong Yue sangatlah enak. Tong Yue sendiri sebenarnya juga tengah menunggu mata Li Liunian benar-benar sembuh, lalu bisa memasak setiap hari untuk kekasihnya.

Sayangnya, Li Liunian bukanlah pria biasa. 

  ——————-

Pada malam hari, di apartement sebelah Rumah Sakit. 

Tong Yue menyewa apartemen itu untuk waktu satu hari dan satu malam. Sebelumnya, dia juga telah pergi ke supermarket untuk membeli beberapa bahan pokok yang akan dimasak. Ada beberapa menu makan yang ingin dimasak oleh Tong Yue.

Li Liunian duduk sambil merasakan betapa wanginya aroma masakan Tong Yue di penciumannya. Pada saat ini pula, Tong Yue mengajak Ah Nian untuk bersulang, lalu bilang satu hal, "Karena kamu baru saja selesai dioperasi, aku saja ya yang minum bir, dan kamu minum air putih saja. Mari kita bersulang."

Li Liunian pun bertanya heran, "Apakah kamu benar-benar ingin meminum bir?" Tong Yue tersenyum dan menjawab "Ya, tapi untuk malam ini aku ingin sekali meminumnya."

Li Liunian lanjut berbicara, "Xiao Yue, setelah mataku sembuh, aku akan menemanimu minum meski aku tidak tahu bagaimana caranya minum bir."

Tong Yue merasa bahwa pria ini adalah pria yang sangat baik dan tidak pernah melihat Li Liunian merokok.

Sebentar lagi, matanya akan sembuh, maka Li Liunian-lah laki-laki yang sempurna di mata Tong Yue. Wajahnya tampan dan memiliki latar belakang yang baik. Karena itu, dia pasti akan disukai banyak wanita. 

Malam ini Tong Yue telah menenggak bir beberapa gelas, kemudian kepalanya pusing, terasa berat, dan isi kepalanya seperti sedang berputar-putar. Tong Yue bersandar di dada Li Liunian dan dia bisa merasakan betapa hangat dan nyaman tubuh pria ini.

Posisi tubuh mereka berubah sehingga Li Liunian bisa menyentuh wajah Tong Yue, mengarahkan wajahnya agar bibir tipis itu mudah dicium.

Tong Yue tidak menolak, dia malah membalas ciuman kekasihnya itu. Li Liunian sangat sadar, dia tengah menerima balasan dari Tong Yue. Akibatnya, ia semakin bergairah.

Berciuman dalam posisi duduk tidak lama mereka lakukan, karena Tong Yue memilih untuk berbaring di sofa dan Li Liunian sendiri berpindah agar bisa berada di atas tubuh Tong Yue. Kemudian Li Liunian melanjutkan untuk menciumi bibir Tong Yue.

Li Liunian berhenti….

"Xiao Yue…" panggil Li Liunian lirih. Dengan sekejap Tong Yue membuka mata dan bertanya: "Kenapa berhenti?"

Li Liunian hanya menggelengkan kepalanya, lalu berkata secara halus, "Aku tidak boleh melakukannya, aku belum melihat dirimu. Jadi, aku harus memberikan yang terbaik di malam pertama kita."

Mendengar kata-kata itu Tong Yue sangat bisa memastikan bahwa Li Liunian adalah pria yang sangat baik dan bertanggung jawab. Akan tetapi, Tong Yue tidak berhenti, ia malah mengarahkan jari-jemarinya ke arah wajah Li Liunian, pelan-pelan dia bicara pada kekasihnya: "Aku sudah tidak bisa menahannya lagi…"

Kata-kata yang sedikit diucapkan Tong Yue akhirnya membuat Li Liunian kembali menjadi berhasrat, sebuah hasrat yang lebih besar daripada sebelumya. 

Sulit menemukan laki-laki yang bisa tahan dengan rayuan yang mencuat dari seorang perempuan yang dicinta.

"Xiao Yue.."

"Oh..."

Tong Yue terus-menerus menciumi Li Liunian.

Next chapter