Ava baru saja menyelesaikan kerjanya dan dia sedang sendirian di tempat tunggu di rumah sakit sambil menunggu Arka menemuinya. Arka mengatakan, dia akan mengajak Ava jalan-jalan malam. Kebetulan, Arka memiliki sedikit waktu luang sore ini. Dengan menatap sekitar, Ava terlihat memperhatikan lalu lalang orang-orang. Wajah-wajah mereka yang terlihat kuyu tak bersemangat. Entah siapa yang sedang terbaring sakit di dalam sana itu pastilah sesuatu yang menyakitkan.
Ava menarik nafas panjang hanya untuk agar terasa lega saja di dalam hati. Menjadi seorang dokter, diharuskan dia memiliki rasa simpati, tapi dia juga dituntut untuk menjadi perempuan yang kuat. Selama ini, dia memang belum mendapatkan 'kasus' yang menyakitkan. Misalnya saja dengan mengatakan kepada sebuah keluarga jika mereka harus kehilangan salah satu dari anggota mereka. Karena itu pasti akan menyesakkan. Karena dia adalah dokter anak, maka ketika dia mengatakan itu tentulah kabar itu terlalu menyesakkan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com