webnovel

Rafael dan Nay

Saat pulang sekolah Nay menerima pesan dari Rafael yang menyuruhnya untuk pergi ke taman belakang saat pulang sekolah.

Nay pun menelusuri koridor yang sudah sepi, menuju taman belakang, saat sampai di sana Nay melihat Rafael yang duduk di bangku taman dan ada hiasan bunga di sisinya.

"Fael" panggil Nay.

Rafael pun berdiri dari tempat duduknya dan berjalan kearah Nay dengan senyum di wajahnya.

"Ini ada apa?" tanya Nay.

Saat sudah di hadapan Nay, Rafael pun berjongkok di depan Nay dan menjulurkan sebuah bunga pada Nay.

"Nay aku tau aku itu bukan orang yang pintar, aku tau aku ini kurang pantas sama kamu, tapi aku tulus cinta sama kamu Nay, aku sudah jatuh cinta saat kita ketemu di awal masuk sekolah, Nay kamu mau kan jadi pacar aku?" ujar Rafael panjang lebar.

Nay yang mendengar itu pun terkejut, "Tapi kita baru kenal".

"Kalau kamu gak mau juga gak papa kok, tapi aku sama kamu tetap jadi teman ya" ujar Rafael yang mau berdiri dari posisinya.

Tanpa mereka sadari ada seseorang yang menyaksikan kejadian itu.

"Siapa bilang aku nolak?" ujar Nay.

"Hah maksud kamu? aku di terima?" tanya Rafael dengan wajah yang sangat senang.

"Iya, aku terima" jawab Nay dengan senyum malu-malu.

"Serius?" ujar Rafael tak percaya.

"Iya" jawab Nay dengan malu-malu.

"Makasih ya".

"Iya sama-sama" jawab Nay.

Rafael mengambil buket yang berisi cokelat yang sudah di bentuk dengan sangat indah.

"Makasih ya" ujar Nay sambil mengambil buketnya.

"Iya".

"Eh ini kamu yang hias semuanya?" tanya Nay dengan kagum.

"Iya" jawab Rafael sambil duduk di bangku yang ada di taman.

Nay duduk di samping Rafael, "Kapan kamu buat?".

"Tadi pas istirahat kedua, dan pulang sekolah tadi juga ada yang baru aku siapin" jawab Rafael.

"ohhh tapi hasilnya bagus kok" ujar Nay.

"CIEEEEEEE....." Teriak Hani, Dimas, Dara, dan Angga.

"Loh?!" ujar Rafael dan Nay dengan binggung.

"Yess makan gratis nih, Makan-makan dong" ujar Dimas dengan girang.

"Iya betul tuh, tempat Hani aja yuk" ujar Angga.

"Kalian kok bisa di situ?" tanya Nay dengan binggung.

"Kalian semua lupa Hani sering ke taman belakang?" tanya Angga.

"Eh iya dia kan sering cabut" jawab Rafael.

"Terus?" tanya Nay.

"Tadi aku mau ke taman belakang karena malas ke kantin, eh aku liat Rafael lagi beresin ini semua yaudah aku bilang sama yang lain, dan sebelum kalian datang kita udah di sini duluan" jawab Hani menjelaskan.

"Hahahaha makanya Fael kalau milih tempat yang modal sedikit" ujar Angga sambil terkekeh.

"Pantas kalian ilang pas pulang" ujar Nay.

"Udah ya pokoknya kita mau hari ini kalian beliin kita makanan titik!" Ujar Dimas.

"Yaudah ayo" jawab Rafael.

"Yes! Rafael emang paling peka" ujar Dimas.

"Eh tapi dimana?" tanya Rafael.

"Di cafe H'C Cafe aja, aku lagi pengen nasi gorengnya disana" jawab Nay.

"Oke sayang" jawab Rafael.

Nay yang mendengarnya pun tersipu malu, dan yang lain merasa jijik melihatnya.

"Nyamuk nyamuk" ujar Dimas dengan keras.

"Iri kamu kan" ujar Nay.

"Enggak enak aja kamu" jawab Dimas.

"Udah lah ayo jangan pada ribut, nanti kelamaan" ujar Angga.

"Kuyy lah".

Mereka semua pun pergi ke parkiran, dan langsung menuju H'C Cafe yang merupakan punya Hani.

"Eh kita duduknya di pojok aja ya" ujar Angga.

Mereka pun duduk di pojok dan Nay memesan makanan di temanin Rafael.

"Aku jadi pengen pacaran" ujar Dara dengan raut wajah yang sedih.

"Sok sedih kamu" jawab Hani.

"Ihh aku pengen tau" Ujar Dara.

"Itu Dimas kan ada" Ucap Hani.

"Apa kamu bilang? Enggak mau aku sama dia" Jawab Dara.

"Kamu pikir aku mau? aku juga gak mau" Jawab Dimas.

"Tuh kan berantem, udah lah pacaran aja siapa tau jodoh" ujar Hani.

"Enggak" jawab Dara.

"Enggak tapi mau" ujar Hani.

"Enggak Hani" jawab Dara dengan geram.

Hani pun terkekeh melihat Dara yang kesal, dan gak berapa lama Nay datang dengan Rafael yang membawa nampan.

"Yeyyy makanan datang" ujar Dimas.

"Makanan aja tau kamu" ujar Dara.

"Situ iri" jawab Dimas.

"Ngapain aku iri sama kamu gak guna".

"Yaudah kalau gak iri, gak usah banyak komentar" jawab Dimas.

"Siapa yang komentar?".

"Ya kamu lah" jawab Dimas.

"Mana ada" Ujar Dara.

"Cukup! Kalian bisa gak sih jangan berantem kita ke sini mau makan bukan nonton kalian berantam" ujar Hani.

"Dia luan" ujar Dara.

"Apaan kamu duluan yang mulai" ujar Dimas.

"Udah! Makan gak" ujar Hani.

"Iya Han".

Mereka pun akhirnya makan dengan sedikit bercanda, dan kadang Dimas dan Dara bertengkar lagi.

Selesai makan mereka pun bercanda sebentar.

"Eh udah jam berapa nih pulang yuk" ajak Nay.

"Eh iya udah jam 3" jawab Dara.

"Ayo pulang udah kelamaan kita disini" ajak Nay.

"Ayo lah" ujar Hani.

Mereka semua pun beranjak dari duduknya dan segera menuju parkiran.

Setelah itu mereka semua pulang ke rumah masing-masing kecuali Dimas dan Rafael yang mengantar Dara dan Nay terlebih dahulu.

"Makasih ya" ujar Nay saat sudah sampai di depan rumahnya.

"Iya sama-sama" jawab Rafael dengan senyum manis.

"Kamu mau langsung pulang?" tanya Nay.

"Iya deh, udah sore, kamu masuk sana" ujar Rafael.

"Kamu aja duluan jalan sana" jawab Nay.

"Kamu dulu dong" Ujar Rafael.

"Kamu aja, aku kan tinggal masuk udah deh sampai" ujar Nay.

"Yaudah deh, aku pamit ya" jawab Rafael.

"Iya".

"Dah sayang" ujar Rafael.

"Hehe dadah" jawab Nay.

Rafael pun menghidupkan motornya dan langsung tancap gas menuju rumahnya, Nay memastikan Rafael sudah tidak terlihat lagi baru masuk ke dalam rumahnya.

Nay masuk kedalam rumahnya dan segera menuju kamarnya.

"Aku senang bangettt" ujar Nay dengan girang.

Nay loncat-loncat di atas tempat tidurnya dengan girang dan katawa.

"Akhirnya aku bisa pacaran sama kak Rafael" ujar Nay.

Setelah merasa lelah Nay pun berbaring di tempat tidurnya, dengan napas yang tak beraturan.

Ting!

Nay mengambil ponselnya dan melihat pesan dari Rafael.

"Kamu lagi apa?"

Nay pun tersenyum membaca pesan itu, tanpa pikir panjang Nay langsung membalas pesan Rafael, "Lagi tiduran".

Nay menunggu Rafael membalas chatnya, "Yaudah istirahat sana, biar badannya gak sakit".

"Iya" jawab Nay lagi.

Setelah itu Nay mengambil handuknya dan mandi, selesai mandi Nay pun berbaring di kasurnya lagi.

Dan tidak berapa lama Nay merasa sangat ngantuk, Nay pun memejamkan matanya dan mulai masuk ke alam mimpinya.

Jam sudah menunjukkan pukul 16.00 Nay masih tertidur sangat pulas.

Mungkin karena dia loncat-loncat tadi sehingga dia merasa sangat letih.

Next chapter