8 Foto?

Keesokan harinya Hani dan Angga datang bersama ke sekolah seperti biasanya, dan banyak yang melihat kearah Hani dengan tidak suka.

"Anggap aja mereka gak ada" ujar Angga sambil menatap Hani dari kaca spion.

Hani turun dari motor Angga, "iya aku juga biasa aja" jawab Hani.

Angga ikut turun dari atas motornya dan berdiri di hadapan Hani, "yaudah sana belajar yang rajin, kamu jangan bolos" ujar Angga.

"Iya bawel kamu, tapi kalau bolos liat situasi" jawab Hani sambil tertawa kecil.

"Aku bilang Papa kamu nanti" acam Angga.

"Gak takut" jawab Hani.

Setelah itu Hani lari meninggalkan Angga di parkiran, Angga yang melihat Hani hanya bisa menggelengkan kepalanya.

Sampai di kelas Hani menatap sahabatnya yang sudah di depan kelas dengan wajah yang nampak cemas.

"Ada apa?" tanya Hani saat sudah di depan kelas.

"Syukur kamu cepat datang, ikut aku" ujar Nay.

Nay langsung menarik tangan Hani dan di ikuti oleh Dara, mereka melangkah kearah Mading yang sudah ramai dengan anak yang sudah datang.

Nay membawa Hani menerobos orang yang ada dan berdiri tepat di depan sebuah foto, Hani melihat sebuah foto yang di tempel di Mading.

Hani terkejut melihat foto itu, cepat-cepat Hani mengambil foto itu dan lari entah kemana.

Nay dan Dara yang melihat itu lari mengejar Hani, saat Hani berjalan Hani jumpa dengan Angga.

"Mau kemana kamu?" tanya Angga.

"Bukan urusan kamu" jawab Hani dengan sorot mata yang menyeramkan.

Angga yang melihat Hani berubah pun heran, Rafael dan Ersyah pun tampak heran, "kamu kenapa?" tanya Angga.

"Minggir aku mau lewat" ujar Hani.

"Kamu mau kemana?" tanya Angga.

"Minggir! aku bilang minggir ya minggir" ujar Hani dengan napas yang tidak beraturan.

Perlahan Hani merasakan matanya yang memanas, Hani segera berlari menabrak Angga.

"Hani kenapa gak kalian tahan" ujar Nay yang baru sampai dengan napas yang tidak beraturan.

"Memang ada apa?" tanya Angga.

"Kita gak tau pasti yang penting tadi itu ada orang yang tempelin foto Hani dengan baju seksi di club, sedangkan Hani tidak pernah ke club" jawab Nay.

"Apa?" ucap Angga, Rafael, Ersyah dengan kaget.

"Kita cari Hani sekarang" ucap Angga dengan tegas.

"Iya ayo" jawab Nay.

"Haii guys ada apa nih pagi-pagi udah pada kumpul gak ngajak aku lagi" ujar Dimas yang baru datang dari arah belakang Angga.

"Diem kita lagi bahas masalah penting" ujar Dara.

"Apaan?" tanya Dimas.

Nay menceritakan semuanya dengan Dimas, setelah itu mereka mencari Hani. Angga dan Rafael ke taman belakang, Nay dan Dara ke rooftrop dan Dimas yang paling berani ke kamar mandi dan juga gudang.

Setelah lumayan lama mereka mencari Hani tapi hasilnya nihil Hani tetep gak ketemu.

"Kita cari kemana lagi nih" ujar Nay.

"Semua udah kita telusuri tapi gak ada" jawab Dimas.

"Kamu berdua ingat-ingat tempat yang sering Hani datangi kalau lagi ada masalah" ujar Angga.

"Aku duluan" ujar Ersyah dan pergi begitu saja.

"Woi mau kemana kamu? ini Hani belum ketemu" jawab Angga.

"Bolos" ucap Ersyah dan Ersyah menghilang dari pandangan mereka.

"Kita lebih baik masuk aja deh, nanti pulang sekolah kita cari Hani lagi" usul Dara.

"Yaudah ayo" jawab Angga.

Angga, Rafael, Dimas, Nay, dan Dara pun akhirnya masuk ke kelas mereka masing-masing.

Sementara Ersyah entah mengapa dia terus mencari Hani keluar sekolah, hatinya mengatakan bahwa Hani ada di danau yang ada di dekat sekolah.

Dan benar saja Hani sedang duduk di kursi yang menghadap ke Danau sambil menundukkan kepalanya.

"Kamu ngapain?" tanya Ersyah sambil mendudukkan dirinya di samping Hani.

Hani menoleh ke samping, dan dia terkejut melihat Ersyah yang ada di sebelahnya, "lagi cari udara segar" ujar Hani.

"Mana?" tanya Ersyah dengan tangan yang terjulur ke arah Hani.

"Apanya?" tanya Hani yang tidak mengerti maksud Ersyah.

"Fotonya" jawab Ersyah.

"Foto apa?" tanya Hani.

"Gak usah sok gak tau, foto kamu lah" ujar Ersyah.

Hani terkejut melihat Ersyah yang menanya soal foto yang tadi di tempel di Mading, Hani yakin pasti para sahabatnya sudah cerita sama Angga dan yang lain.

Hani memberikan foto itu pada Ersyah.

"Ini editan" ujar Ersyah.

"Aku juga tau" jawab Hani.

"Terus kenapa kamu malu?" tanya Ersyah.

"Kamu gak mikir, walaupun itu editan tapi 1 sekolah udah tau, dan bakal mandang aku seperti cewek murahan" jawab Hani.

"Kamu gak perlu malu, ingat mereka bukan orang yang memberi kamu kehidupan, anggap aja mereka semua gak ada" ujar Ersyah.

"Tapi tetap aja aku merasa malu dengan diri aku sendiri" ujar Hani.

"Masih banyak orang di luar sana yang kasusnya kaya kamu tapi mereka tetap jalani aja dengan normal, karena mereka berpikir orang tua mereka yang lebih penting dari pada orang yang memfitnah mereka" ujar Ersyah.

"Hm iya" jawab Hani.

"Kamu mau balik ke sekolah gak?" tanya Ersyah.

"Ini udah masuk jam istirahat" ujar Hani.

"Gak papa" jawab Ersyah.

"Yaudah ayo kita ke sekolah" ujar Hani.

Ersyah dan Hani bangkit dari duduknya dan berjalan menuju sekolah mereka, setelah sampai sekolah banyak orang yang menatap Hani dengan tatapan jijik.

"Jangan di pikirin" bisik Ersyah di telinga Hani.

"Iya" jawab Hani.

Hani terus berjalan menuju kelasnya karena dia masih menenteng tasnya, setelah dari kelas Hani dan Ersyah pergi menuju kantin.

"Hani!" panggil mereka semua yang ada di meja.

"Hm" jawab Hani.

"Kamu habis darimana aja sih?" ujar Nay.

"Danau" Hani mengambil minum yang ada di dekat Angga dan meminumnya.

"Kamu sama Ersyah tadi" ujar Angga.

"Iya" jawab Hani.

"Ada apa nih si kulkas mau dekat sama Hani?" celetuk Dimas menaik-turunkan alisnya.

"Bacot" jawab Ersyah dengan ketus.

"Itu foto darimana Han?" tanya Angga.

"Aku juga gak tau, aku mana pernah ke club" jawab Hani.

"Anak-anak yang lain pada gosip tentang itu" ujar Dara.

"Hm aku tau" jawab Hani.

"Aku rasa ini kerjaan orang yang iri sama kamu Han" ujar Nay.

Hani tampak berpikir dan ada satu nama terlintas di benaknya, "Balqis" ujar Hani.

Semua orang menatap Hani dengan tatapan binggung.

Hani menatap Angga, "kemaren aku kan di bully sama dia dan aku yakin ini kerjaan dia, gak ada yang jahat sama aku selain dia" ujar Hani.

"Iya aku rasa juga gitu, tapi kita cari bukti dulu jangan asal nuduh nanti salah malu" ujar Angga.

"Kalian tenang aja, aku bisa cari buktinya kok" jawab Hani.

Setelah itu Hani pamit untuk ke kelas bersama Dara dan Nay, yang lain juga ikut karena bel masuk sudah bunyi.

avataravatar
Next chapter