14 Ada apa dengan mereka?

Hani dan Ersyah datang ke sekolah bersama karena Ersyah menjemput Hani tadi pagi, dan mengajak Hani pergi ke sekolah bersama Hani pun setuju saja itu pun karna Angga yang sengaja meninggalkan Hani.

"Aku ke kelas dulu ya" ujar Hani.

"Aku antar" jawab Ersyah.

Hani pun hanya terdiam dan mengikuti Ersyah dari belakang, namun Ersyah berhenti tiba-tiba dan memutar badannya menatap Hani.

"Kamu babu Aku ?" tanya Ersyah, Hani yang masih binggung pun hanya diam saja.

"Jalan di samping aku, kamu bukan babu aku" jawab Ersyah, Hani pun hanya bisa mengangguk dan berjalan ke samping Hani.

Hani dan Ersyah pun pergi menuju ke kelas Hani, sesampainya di kelas Hani, Ersyah pun mengantarkan Hani sampai ke dalam, ternyata di dalam kelas mereka ada Angga, Rafael, dan Dimas.

"Bener aku kan" ujar Angga menatap Hani.

"Ada apa nih?" tanya Nay dengan Hani.

"Kalian kenapa?" tanya Hani yang masih tidak mengerti.

"Kamu ada apa sama Ersyah?" tanya Dara.

"Gak ada apa-apa" jawab Hani.

"Kamu pasti bohong, kenapa kamu bisa pergi bareng Ersyah?" ujar Nay dan mendapat anggukan dari yang lain.

"Angga ninggalin aku, dan Ersyah jemput aku" jawab Hani.

"Berarti ada sesuatu" ujar Nay.

"Bacot!" jawab Hani dan Ersyah serempak.

"Kan kamu sama Ersyah barengan" ujar Nay.

"Iya, jawabnya aja barengan" ujar Dara.

"Apa sih gak jelas kamu semua" jawab Hani.

Hani berjalan menuju mejanya dan meletakkan tasnya, dan juga menelangkupkan kepalanya tanpa memperdulikan ejekan teman-temannya.

"Kita semua pamit deh udah mau masuk" ujar Angga pada mereka semua.

"Iya" jawab Nay dan Dara barengan.

Setelah itu Angga, Rafael, Dimas, dan Ersyah pergi ke luar kelas Hani dan pergi menuju kelas mereka, sampai di kelas bel masuk pun bunyi.

"Kita ada guru gak?" tanya Hani pada Nay.

"Gak tau nih, udah 15 menit guru gak ada masuk" jawab Nay sambil melihat jam tangannya.

"Rehan" panggil Hani sedikit berteriak.

"Kenapa?" tanya Rehan yang tak jauh dari Hani, Rehan adalah ketua kelas Hani dan wakilnya adalah Bastian.

"Bu Nadia mana?" tanya Hani.

"Mana aku tau" jawab Rehan.

"Cari dong, kamu kan ketua kelas" ujar Hani.

"Bawel kamu" jawab Rehan.

"Cari aku bilang" ujar Hani dengan tegas.

"Iya iya berisik kamu" jawab Rehan.

Rehan langsung menarik kera baju Bastian dan pergi ke luar kelas, untuk mencari Bu Nadia guru IPA mereka.

"Kamu hebat banget bisa suruh Rehan gitu" ujar Nay.

"Alay kamu" jawab Hani.

Mereka semua pun menunggu Rehan kembali ke kelas mereka, ada yang pergi ke pojok kelas untuk bermain kartu, ada yang gosip di meja seorang siswi yang di kenal tukang gosip, Nay dan Dara sibuk dengan hp mereka masing-masing, dan Hani memilih untuk tidur saja.

Beberapa menit kemudian Rehan datang dengan Bastian sambil membawa buku pelajaran IPA.

"Oke guys, berbahagia lah kita hari ini, karena Bu Nadia sakit dan kita di kasih tugas" ujar Rehan sambil mengangkat buku yang dia bawa tadi.

"Kamu senang Bu Nadia sakit? Aku bilangin ya kamu" jawab Hani sambil menatap Rehan dengan tajam.

"Bukan gitu Han, kamu mah orangnya gak seru aku bercanda" jawab Rehan.

"Yaudah, mana tugasnya" ujar Hani.

"Halaman 120 kerjakan sampai semuanya" ujar Rehan.

"kamu yang bener aja Han" ujar Nay tak terima, pasalnya di situ terdapat 50 soal dan itu sangat sulit bagi Nay.

"Memang di suruh begitu, dan satu lagi di kumpul pas Bu Nadia masuk" jawab Rehan.

"Yes! bisa kerjain di rumah" seru Dara dengan bahagia.

"Terserah kalian" jawab Rehan.

Setelah itu Hani mulai mengerjakan soalnya, Nay dan Dara sibuk stalking para cowok ganteng, dan teman Hani yang lain ada yang gosip dan ada yang sibuk dengerin musik, dan nonton drama.

"Han liat deh, ganteng banget" ujar Nay sambil menunjukkan foto cowok.

"Gak" jawab Hani yang masih sibuk dengan soal-soalnya.

"Ganteng gini kamu bilang enggak" ujar Dara yang juga ikut melihat foto itu.

"Enggak" jawab Hani.

"Jangan-jangan kamu gak suka cowok lagi" ujar Nay dengan curiga.

"Enak aja aku masuh normal" jawab Hani.

"Ersyah ganteng gak?" tanya Dara.

"Kenapa kamu nanya gitu?" ujar Hani menatap Dara.

"Jawab aja" ujar Dara.

"Hm lumayan sih" jawab Hani, setelah itu Hani mulai mengerjakan soalnya lagi, sementara Nay dan Dara saling tatap bingung melihat sahabatnya ini.

"Fix kamu sama dia ada apa-apa" ujar Nay.

"Iya bener" sambung Dara.

Hani menghentikan kegiatannya dan menatap ke arah Nay dan Dara, "kamu tadi suruh jawab kan, udah aku jawab" ujar Hani.

"Kamu ada apa sama dia? kenapa kamu bilang dia ganteng, ini pertama kali kamu puji cowok" ujar Nay.

"Gak ada apa-apa, tadi kan kamu curiga aku gak normal, yaudah aku jawab" jawab Hani.

"Tapi kenapa Ersyah yang kamu bilang ganteng, kan bisa yang lain" ujar Dara.

"Udah ya kalian memperbesar masalah" jawab Hani.

Hani pun melanjutkan mengerjakan tugas dan Nay, Dara sibuk dengan hp mereka lagi.

Tak terasa pun jam istirahat berbunyi, Hani, Nay dan Dara pun segera menuju kantin yang sudah ramai dengan para siswa/i lainnya.

"Kita duduk tempat biasa kan" ujar Hani.

"Iya dong" jawab Nay dan Dara serempak.

"Aku sama Dara pesan makanan, kamu duduk duluan" ujar Nay.

Hani pun melangkahkan kakinya menuju meja yang ada di pojok, dan Nay, Dara pergi memesan makanan mereka,

"Han ini makanan kamu" ujar Nay sambil membawa nampan yang berisi makanan dan minuman mereka.

"Thanks" jawab Hani sambil menerima makanan dan minumannya.

"Haii" sapa Rafael.

"Iya kak" jawab Nay.

"Han" panggil Ersyah dan langsung duduk di samping Hani.

"Ada apa?" tanya Hani sambil memandang ke arah Ersyah.

"Nanti aku mau kesana, kamu ikut?" tanya Ersyah, Hani yang mengerti pembicaraan Ersyah pun langsung bahagia.

"Mau dong" jawab Hani dengan senyum.

"Nanti temenin aku beli peralatan ya, aku mau dekor tempat itu biar cantik" ujar Ersyah.

"Oke" jawab Hani.

"Ga nanti gua pulang sama Ersyah" ujar Hani.

Yang lain pun langsung menatap Hani dan Ersyah, mereka mangkin curiga dengan Hani dan Ersyah.

"Mau kemana kamu?" tanya Angga.

"Mau ke suatu tempat" jawab Hani.

"Kemana?" tanya Angga lagi.

"Gak usah banyak tanya" jawab Hani.

"Fix kalian berdua ada apa-apa" ujar Nay.

"Akhirnya temen aku mencintai wanita juga" ujar Dimas dramatis.

"Bacot" jawab Ersyah dengab tarapan dingin.

"Nanti kamu mau beli apa aja?" tanya Hani sedikit berbisik agar yang lain tidak mendengarnya.

"Aku mau beli lampu buat jalan masuknya, terus gembok supaya gak ada yang masuk rumah pohon itu" jawab Ersyah.

Hani mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti, dan dari tadi mereka tidak lepas dari tatapan para sahabatnya dan temannya, Nay, Dara, Rafael, Dimas, dan Angga pun semangkin curiga melihat mereka yang sangat dekat dan seperti mengobrol sesuatu yang menyenangkan.

avataravatar
Next chapter