6 Rahasia Kecil

"heh kau sangat nakal iparku"

"iya , aku nakal kalian mengangkat ku terlalu cepat hehe".

"semoga Luci tidak sama seperti mu"

"Tentu karena aku ibunya... "

Terkilas ada sebuah ingatan dan mendadak semua nya gelap.

Saat bangun ia sudah ada ditempat tidur dan dia teringat surat dan foto itu.

Dia memeriksa sakunya dan menghela nafas. Dia belum bisa menerka apa yang hendak dibilang nenek aneh itu.

Rani dengan ragu ragu membuka surat itu dan membacanya..."

"Rani nenek tidak akan bertahan lebih lama. selamatkan dirimu , hanya dirimu yang bisa selamat dari keluarga ini..."

hanya sekilas surat itu dan surat itu sangat lusuh. Perlahan ayah menbuka pintu. Rani yang masih bercucuran keringat hanya menjawab.

"Tidak ada apa apa ayah"

"Baguslah sayang, aku harap kau tidak sakit ya"

sahut ayah, sikapnya begitu hangat layaknya seorang suami.

Tetapi surat dari nenek itu membuat Rani kembali curiga dan melihat ayah dengan detail. Apakah yang dikatakan nenek itu benar?

Jika iya ia harus segera keluar dari keluarga ini...".

"sayang makan yang lahap ya lalu cepet sembuh"

seru ayahnya hanya menyerahkan makanan dan pergi .

Tidak lama Luci menyembul dan hanya memeluk lengan ku dengan lembut.

"Tante Rani jangan sakit , Luci jadi ikutan sakit~"- seru Luci ia mengelus ngelus tanganku dengan kulit halusnya.

"Iya sekarang Tante mau istirahat ya"

ujar ku . Luci mengangguk dan pergi.

Rani kembali terbengong. Apa mungkin ia yang terlalu curiga??

Apalagi keluarga ini sangat baik padanya.

Nenek itu mungkin hanya mencoba menakutinya. Pasti!!

Nika perlahan masuk , dan menutup pintu dengan hati hati.

Aku menatap bingung. ada apa apa dia dilarang oleh adiknya??

Nika menatapku dan langsung bersembunyi di bawah kolong tempat tidur.

"Kau bagaimana?"

tanya Nika berbisik.

"Baik Kak kenapa disana?"

tanyaku heran, kenapa ia bersembunyi tidak ada yang akan menangkap nya kok.

Nika menatap pintu masuk berkali kali dan menghela nafas ..,"Rani ini rahasia antara kita, ya kau harus menyembunyikan aku"

"Iya" ucapku menahan nafas, apa ini. kenapa rasanya ingatan ku terdahulu sangat rumit seperti ini!!

"Keluar kan surat dan foto itu"

pinta Nika ia sangat serius. Aku segera memberikannya dan dia berkeringat deras ketika membaca itu.

"Nenek itu memberikan padaku, dia aneh?"

ujarku pada kak Nika.

"Huush ini adalah satu satunya jalan kita , ayo biar aku beritahu".

Rani merapatkan telinga, ia ingin tahu kenapa dirinya bergetar selama ini. Dan ada apa dengan perlakuan berbeda Nika dan nenek itu.

Nika menunjukkan foto keluarga itu dan menunjuk diriku.,"ini kamu rani"

"iya"

"Jika kau lihat tulisan belakang kau harus menurutinya" seru Nika serius. Wajahnya terlihat ketakutan akan ditemukan sesuatu.

Krak

"sayang kau sudah makan, "

tanya ayah ia tiba tiba datang , dan Rani segera dalam posisi tidur.

Nika hanya terdiam dan menahan nafas agar tidak ketahuan. Oleh siapa tentu saja oleh pelaku ketakutan tersebut. ....."

avataravatar
Next chapter