24 Nenek (1)

Hari ini aku dikejutkan dengan kedatangan seorang nenek dirumahku. Dia tersenyum dan meletakan barangnya.

Aku merasa sedikit canggung, dan lututku sedikit bergetar karena pria bejat itu.

Dengan segenap kekuatan aku mengawali pembicaraan..."Permisi!"

nenek itu berbalik lalu tersenyum.

"Ada apa anak muda?"

"ne..nenek siapa?" tanya ku agak ketakutan.

"Saya...akan mengawasi cucumu , Luci kan?, Ayah yang meminta ku"

deg

jantungku seakan berhenti, apa dia akan melepaskan pengawasan ku terhadap dirinya..??. Apa apaan ini.

_

Aku berlari kekamar dan perlahan menangis, jadi apa dia pikir. Aku tidak memperhatikan Luci selama ini??

Tidak lama Luci datang dan menatapku dengan heran. Lalu menepuk dahiku.

"Jangan menangis ibu, luci jadi sedih!!" seru luci hampir meneteskan air mata di pipi lucunya.

Aku tersenyum dan tidak sanggup menahan air mata haruku. Dan memeluknya.

Luci..tidak akan kubiarkan kau pergi dari sisiku.

_

Selama nenek disini, aku menjadi gusar. Takut posisiku sebagai ibu tergeser.

Karena Luci semakin dekat dengan nenek, Aku merasa tergusur dan hanya berbaring setiap kali pulang dari kerja.

Sendirian...

Aku merasa tidak mengetahui apapun tentang Luci, sebagai ibunya...ataupun sebagai temannya..

Tidak lama nenek datang dan berbincang denganku . Aku memalingkan wajah tidak mau menatapnya.

"Nak, nenek tau kau sangat membenci nenek ",...Dia menghela nafas nya yang berat khas orang tua.

"Tapi..jangan membenci putrimu sendiri, dia gadis yang lugu. Aku harap dia tidak kejalan yang salah..." serunya tersenyum hangat. Aku merasakan kehangatan seperti saat bersama kak Nika.

Bukan ini lebih hangat, tanpa sadar aku memeluknya. Bisa kurasakan kehangatan tubuhnya yang tidak pernah kurasakan..

Karena aku yatim Piatu, aku tidak tau apakah ini kehangatan seorang ibu atau bukan..yang pasti...aku

""Sangat menikmatinya..."'

_

Sejak nenek disini, kehangatan keluarga ini perlahan membuatku nyaman.Tidak lagi membuatku merasa gusar karena pria bejat itu.

Kak Nika, Luci...,nenek . Aku merasa semua orang berada disisiku. Aku akan bisa melawan perbuatan bejat ayah ku itu.

Namun, yang membuat ku merasa aneh. Ayah sama sekali tidak mengusikku setiap aku sendirian. Melainkan dia selalu sibuk .

Aneh..., namun baguslah ia tidak akan bisa melecehkan ku lagi.

_

Setiap pulang kerja nenek dan Luci selalu saja datang menemaniku. aku sangat senang. Rasanya seperti memiliki keluarga sendiri.

Setiap akhir pekan kak Nika selalu mengajakku jalan jalan, katanya untuk mendekatkan diri.

Kak Nika sangat baik dan ceria, aku ingin menjadi seperti nya. Bertingkah positif dan selalu optimis.

Tapi suatu kali semua itu akan berakhir.

avataravatar
Next chapter