15 Mati Disini?

Rani menggerakkan matanya dengan pusing. Dan ia menyadari dirinya tidak sadarkan diri dalam genangan darah di bawahnya.

Rani berusaha menggerakkan tubuh tetapi tidak bergerak.

"Aku mati kah...?"

Rani bergumam kelihatannya ia sudah menyerah tidak akan selamat lagi.

Mau bagaimana lagi, dia sama sekali tidak diobati dan tidak lama lagi akan mati kehabisan darah.

Rani menatap keluar tampak pintu yang sangat jauh .Dan kumpulan mayat di sampingnya.

Rani merasa sangat takut, apa ia akan mati akhirnya.

Tapi..., "Iya , ka--kau harus melaporkan semua ini sebelum...a--ada kor...ban...la....--"

Rani menunduk, benar orang itu telah mempercayakannya untuk menghentikan perbuatan keji ini.

Tetapi badannya terasa sangat lemah, kelihatannya pelaku itu ingin membiarkan ku mati pelan pelan sama dengan orang itu.

Tapi setidaknya nasibnya jauh lebih baik.."

Rani membelalak ia mencari benda tajam yang ia bisa gunakan untuk membuka ikatan ini.

"I--itu..."

Rani Kembali merasa kehidupan nya bisa diselamatkan..Ada sebuah silet kecil yah tetapi itu ada di..."

Benar, itu ada di leher kak Nika. Leher yang hampir putus itu. Baru saja Rani merasa bahagia.

Tetapi melihat kak Nika dari jarak dekat, benar benar membuatnya tidak akan bisa hidup lagi.

"Kau pergilah dari keluarga ini..."

Perkataan kak Nika membuat Rani membuang ras takutnya. Ia harus bisa selamat dan menghentikan semua pembunuhan ini.

Walaupun Luci adalah pelakunya, ia harus dipenjara.

Srek..

_

_

_

"Kak Nika..."- lirih Rani, ia tidak bisa duduk lagi. Sehingga harus menyeret tubuhnya.

Entah sudah berapa banyak genangan darah yang ia lalui. Dan kini ia ada di samping tubuh kak Nika.

Tepat di leher yang tampak jelas darah yang mengalir. Sudah sedikit membeku karena kak Nika sudah dibunuh dua hari yang lalu.

"Oh ya, tangan.."- Rani sadar tangan dan kakinya diikat.

Sekarang bagaimana ia bisa mengambil itu. Dengan mulut, uuh silet itu sangat kecil entah disengaja atau tidak maka silet itu akan masuk kedalam mulutnya jika tidak sengaja.

Aku takut, aku sangat takut. Atas pilihan mati perlahan atau pergi dengan resiko besar.

Apa aku akan mati disini..?

Ditumpukkan mayat berlumuran darah ini tanpa melakukan apapun..."

"Aku tidak tau ..."

avataravatar
Next chapter