12 Korban Ketiga

Setelah bercerita , orang itu heran ketika Rani sama sekali tidak bergerak.

Ia berkeringat, apa ia benar-benar tidak tau. Sudah lah ia yang salah kan!!

"Maaf, aku tidak ingat sama sekali"

"Terserah, aku pergi dulu"

Katanya, seperti nya ia memang tidak percaya sama sekali. Munafik!!

Tidak lama ia dikejutkan dengan seorang laki laki, itu adalah ayah Rani!!

Tiba tiba ia datang tepat didepan pintu, padahal tidak ada suara kedatangan orang sama sekali. Ia pernah merasa seperti ini...."

Rani bangun dan seketika terkagum. Bagaimana ia tau kalau dirinya ada disini.

Orang itu hanya berlalu kesal, kenapa apa salah ayah padanya.."

Sepi , sepi sekali ayahnya duduk dan berhadapan dengannya.

"Kau kemana saja sayang"

serunya ramah.

"Kau sendiri mengapa bisa tau aku disini..?" tanya Rani. Ia sedikit curiga.

Perasaan ia sama sekali tidak memberitahu siapapun bahwa ia akan datang kemari .

"Aku tentu saja aku tau dimana kau berada sayang"

Ucapnya, ia hanya berkata santai. Rasanya ada sesuatu yang sangat mengerikan yang akan ia lakukan disini.

Segera ditepis kan jangan hanya karena cerita orang itu. Yang belum terbukti kebenarannya ia akan curiga.

Dengan perasaan itu lah aku membuat korban baru...."

Ayah hanya berdiri lalu hanya menutup pintu sebelum pergi aku bertanya.

"Mau kemana?"

"Aku hanya membakar sampah"

"Sampah?"

ulangku , apa apaan ia hanya kesini untuk memberitahukan itu.

Ayah hanya sedikit tersenyum dengan wajah biasa , handukku tersembul keluar aku tidak sempat melihat wajahnya saat itu.

Tetapi yang pasti perkataanya membuat diriku sedikit merinding.

"Iya, sampah yang sangat besar"

Serunya dan pergi. Rani hanya terdiam di tempat duduknya. Sampah?

Rani hanya berusaha menghentikan perasaan dan pemikiran itu. Karena cerita dari orang yang tidak terbukti kebenarannya ia harus curiga.

Rani mengambil handuk dan mengelap keringatnya. Sambil menatap handuk tersebut.

"Karena kau..."

seru Rani, sejak kejadian handuk Tertukar banyak sekali kejadian yang membawaku pada kebenaran aneh.

Apa aku membunuh, keluarga ini?

Rani berdiri dan hendak keluar, anehnya rumah ini begitu kosong. Tidak ada suara dan Rani berkeliling.

Bagaimana bisa padahal tadi ada ibunya dan bagaimana bisa dalam sekejap mereka semua pergi??

Srek

Didalam kebingungan , ada sebuah tangan menyembul dari sebuah pintu.

Rani menahan nafas, ketika melihat tangan itu menjulur berwarna.

Jangan aneh, itu bukan darah..,.."

Perlahan Rani berjalan mendekati tangan itu. Dan pintunya perlahan terbuka didorong angin..

Bu--

"Aa..ahahh....."

teriak Rani, ia terduduk ketika pintu itu terbuka jelas karena angin .

Ada mayat, yah itu mayat ibunya dan tidak lama ada seseorang dibelakangnya.

Rani tidak bergerak , siapa dia kenapa ia membunuh ibu ini.

Dan perlahan tangan pria itu sangat dingin menyentuh bahunya...dan ...

Bruk

"Aku...kenapa?"

avataravatar
Next chapter