11 Ingatan Lama

rani menyikat rambutnya, ia tidak bisa berdiam diri lagi. Pikiran nya haus akan kebenaran dan misteri diatas ingatannya.

Sekarang ia memutuskan untuk pergi menemui orang yang dia bilang teman bagi Rani.

Apa sebenarnya hubungan nya dengan kematian yang disebabkan olehnya.."

Rani membuka lemari untuk mengambil jaketnya. Matanya sedikit tertuju itu adalah handuknya.

Handuk yang merupakan awal dari segalanya. Handuk yang mempertemukan nya dengan Luci dan keluarga ini.

Rani mengambil handuk itu dan menyimpannya. Masalah ini harus diselesaikan!!

Rani bergegas pergi Untung saja Luci dan ayah sama sekali tidak ada dirumah.

Menurut Rani atau hanya perasaan nya bahwa Luci dan ayah selalu tidak ada dirumah.

Apakah benar yang dikatakan kak Nika, bahwa mereka adalah musuhnya selama ini.

Mungkin karena kemarin ia melihat Luci melakukan hal aneh, apa mungkin..?

"Bukan!!" seru ku memukul kepalaku, sudah kukatakan itu adalah sebuah halusinasi. Luci yang masih kecil tidak mungkin memiliki sifat seperti itu!!

Rani memakai jaketnya dan berjalan mencari rumah informasi selanjutnya.

Ia harus bisa menemukan sang pelaku, agar tidak ada korban lagi!

"A--apa yang kau mau pembunuh!!"

seru orang itu, ia terlihat kaget dan takut ketika Rani berada didepan rumahnya.

Ibu yang melihatnya hanya menyuruh dia untuk mengijinkan Rani masuk.

Sambil kesal ia hanya menyetujui, karena dirinya keluarganya jadi harus lebih diperhatikan.

Rani dan dia kini berhadapan, ia hanya melihat Rani dengan penuh kebencian.

"Apa?"

tanyanya, ia tidak ingin pembunuh sahabatnya ada disini.

"Kenapa kau membenciku"

"Hah dasar jangan sok tidak ingat!!"

"aku lupa ingatan, sekarang aku ingin menemukan apa yang membuatmu membenci ku..."

Orang itu menatap tidak percaya, yah mungkin orang ini tidak jujur. Tetapi setidaknya ia akan pergi setelah menceritakan yang terjadi.

"Baiklah dengarkan baik baik"

_

_

_

"Saat itu aku , kau dan nana pergi kerumah mu. Saat itu aku belum curiga mereka baik.

Tetapi saat Nana tidak kembali dari dapur, kau menawarkan mencari.

Kau pun tidak kembali. Aku cemas lalu keluar rumah ketika melihat rumahmu sepi .

Tanpa sengaja kita berhadapan saat hujan turun begitu derasnya. Dan disana aku mulai membenci mu..."

orang itu hanya menghela nafas, ia ingin menghentikan dadanya yang bergetar keras. Lalu melanjutkan cerita.

"Saat itu aku melihat mu berlumuran darah , dan itu darah Nana. Saat aku tau kau kabur setelah membunuh Nana. Kau menyangkal nya..,

Dan seperti orang gila dan tidak waras kau melihat sesekali kebelakang dan menyuruhku lari. Tentu saja aku tidak percaya.

Aku ingin ia ikut aku ke penjara, tetapi kau malah mendorong ku dan berlari setelah itu aku tidak melihat mu lagi.."

Rani hanya terpana, apa ini. Ia pernah bermimpi bahwa ia terkena hujan darah dan berlari di tengah derasnya air.

Kenapa semua ingatan ini terhubung., Tetapi feeling ku merasa bukan aku yang melakukan nya.

Apa ia berbohong, bukan hanya aku yang tidak bisa menerima semua ini.

Dan membuat "korban lagi..."

avataravatar
Next chapter