28 Hilang Ingatan

Aku terduduk memandangi mayat dan ayah yang ada di depanku. Dia tersenyum ketika melihat ku. Bisa kulihat ia membawa parang besar dengan lumuran darah disana..

Pria psikopat!!

Aku segera berdiri, namun ketakutan ku mengalahkan ku. Aku terduduk kembali dan mengigil menganggap bahwa semua ini hanyalah mimpi.

Ayah tertawa, kurasa itu adalah tawa paling jahat yang pernah kulihat.

"Hahaha...astaga kau ini, jangan ketakutan begitu dong........"

"Eh...?"

"Aku dan luci sedang mencoba praktek baru, yah lagipula semua ini masih belum cukup" serunya memperlihatkan bagian belakangnya.

Deg

Ribuan bukan lebih banyak mayat manusia bertumbukan dan membuat bau busuk yang hebat.

Aku terkejut, namun, lebih terkejut lagi ketika ayah menyebut kata Luci..

Apa Luci...?

_

"Ibu..."

"Ah anakkku--" aku terdiam seketika ketika melihat Luci membawa sebuah handuk . Dia tersenyum kepadaku. Itu adalah handuk dikamarku.

Da..dari mana ia tau tempatnya..

_

Luci tersenyum manis, aku mengambil handuk itu dan merasakan ada sesuatu didalam handuk itu.

Dan ketika membukanya, dadaku terasa akan meledak.

Luci tertawa puas, dan berkata dengan wajah imutnya.."Selamat ulang tahun ibu"

Kau tau didalamnya berisi otak ila, bukan aku tidak tau pasti. Tetapi bagian anggota tubuh ila ada disana.

Aku bisa merasakan tanganku memegang darah ila. Aku menjadi sangat takut pada darah.

Dan berbalik menatap mereka.

Mereka tersenyum. Aku takut!!

Mereka telah menjadi pembunuh berantai, disana aku bisa melihat semua korban yang mereka bunuh.

"Ibu..hadiah ini buat ibu" kata Luci memegang gunting nya dengan ringan.

"Sayang, aku penasaran bagaimana daging ibumu dipotong?" tanya ayah dia menatapku dengan senyum liciknya.

Pasti karena dia anaknya yang manis ini melakukan ini!!

Luci terdiam dan segera melihat ibunya, aku terdiam. Tatapan mata kosong itu membuatku menjadi gila.

Dia menatapku dan berbicara seolah aku bukan lagi ibunya.

"Hm.. aku juga ayah..?"

_

Brak

Kukuatkan kakiku berjalan, dan tidak sadar telah berbanjiran air darah. Aku segera berlari dan melihat Ani ada disana lagi mencari ila.

Aku segara berlari mendekatinya menyuruhnya agar segera pergi dari keluarga gila ini.

Namun saat ia melihat ku ia terkejut, dan terdiam seketika ketika melihat bagian organ tubuh yang menempel di dadaku.

Dia mendorong ku dan kemudian menarik leherku.

"Apa yang kau lakukan pada ila, setan?" katanya. Ia mulai mencekik ku. Bukan aku yang membunuh ila!!

Aku bertengkar hebat dengannya serta keringat membanjiri diriku.

"Aku tidak melakukan apa-apa!!"

"Bohong,kau pasti membunuh ila"

"Tidak, aku...--" debatku berhenti ketika ayah dan Luci sudah mengejarku. mereka melihat ku seperti mangsa.

Aku segera pergi dan membiarkan Ani mulai menghujatku.

Betapa terkejutnya aku ketika tiba tiba ada sebuah batu yang menghalangiku. Dan aku hanya bisa mengingat sedikit.

Saat aku jatuh kejurang dan berenang bersama air. Handuk itu ikut hanyut membersihkan segala bukti darah ila.

Ah ... inilah akhir hidup ku... keluarga gila!!

avataravatar
Next chapter