1 prince from the past

Pria paruh baya dan istrinya sedang mengunjungi kampung halamannya setelah lama tinggal di kota dengan kesibukan sebagai pekerja kantoran. memang, keduanya adalah seorang pekerja hingga tak terasa mereka sudah berumur dan belum memiliki momongan.

sempat terasa sesak bila omongan saudara sedang membicarakan betapa lucunya anak mereka dan pertumbuhan anak remaja mereka. namun, hal tersebut mereka tepis dan sudah biasa saja menanggapi mulut mereka. cukup dibalas dengan senyuman sambil memuji anak anak mereka.

ketika mengambil sikap seperti itu, bukan berarti sang istri diam saja. mereka terus menerus meminta kepada Tuhan agar diberikan bayi yang sudah lama mereka idam idamkan.

tak berselang lama, ketika mereka sudah berada di kota lagi, mereka terkejut mendengar suara tangisan bayi yang menggema di dalam rumah mereka. dengan cepat sang suami membuka pintu dan istripun berjalan cepat memasuki rumah mereka.

sesuai dengan fikiran masing masing, bahwa memang benar bayi yang kini sedang menangis itu adalah benar bayi bukan halusinasi mereka. mereka kaget dan tanpa sadar sang istri meneteskan air mata, doa yang sudah lama ia panjatkan terkabul walaupun bukan lahir dari rahimnya sendiri.

sang istri lekas menggendong bayi yang berada di sofa. saat ia hendak menggendong bayi tersebut, sang istri menemukan sepucuk surat dan kotak yang terbuat dari kayu. sang istri memberikan isyarat kepada sang suami untuk mengambil barang tersebut.

"tolong jaga bayi ini seperti kau menjaga anakmu sendiri, berikan kasih sayang seperti kau menyayangi anakmu sendiri. tolong kalungkan kalung yang berinisial hana dalam aksara jawa. berikanlah nama Hana Aksara Pertiwi."

avataravatar
Next chapter