2 Prolog

Namaku Syela Anandisa. Aku bercita-cita sebagai penulis tetapi kenyataan aku masuk universitas yang pada akhirkan tidak akan menjadi penulis profesional. Aku adalah mahasiswi Politeknik yang mengambil konsentrasi Teknik Sipil. Itulah sebab mengapa aku katakan tak mungkin jadi penulis profesional. Hingga pada akhirnya aku memutuskan menjadi penulis amatir.

Aku adalah siswi dari sekolah Khatolik yang cukup di kenal oleh masyarakat Medan. Di tempat itulah aku dan Nico bertemu dan kemudian memulai cerita yang tak dapat kupungkir indahnya, walaupun diselimuti dengan luka.

Nico Andela, begitu biasanya guru-guru memanggil namanya pada saat mengabsen. Nico adalah cowok yang membuatku jatuh cinta. Dia punya waktu yang sangat panjang untuk membuatku jatuh cinta. Baginya aku adalah wanita yang sulit untuk ditakhlukkan.

Bagiku jatuh cinta itu tidak mudah. Karena kita juga harus perlu tahu sebesar apa perjuangannya untuk cinta. Jika dia gagal untuk satu cinta kemudian berlalu kecinta yang lain bagiku itu bukan perjuangan cinta, tetapi mencoba cinta.

Dan seorang Nico membuatku melihat bagaimana perjuangan cinta yang aku maksudkan. Dia tak pernah lelah untuk bisa mendapatku.