Guru Kehidupan.

Kata orang , guru terbaik adalah masa lalu. tapi kalimat khiasan itu tidak berlaku untukku. Oh .. Hai.. perkenalkan, namaku Yuli .. usiaku saat ini 24tahun. aku seorang ibu rumah tangga memiliki 3 anak dan 1 suami. aku mau menceritakan tentang masa laluku yang teramat menyakitkan, aku terlahir dari keluarga yang broken home, ya.. ibu dan ayahku sudah bercerai semenjak umurku 3 bulan. semenjak itupun aku yang ikut dengan ibu, tinggal bersama dirumah nenek dan kakek yang ada di desa. untuk memenuhi kebutuhanku dan keluarga, ibu mencari pekerjaan dikota, yang mengharuskan dia tinggal dikota. ya sepintas memang mirib dengan cerita ftv di tv, tapi tidak dengan endingnya. lambat laun aku tumbuh sebagaimana mestinya anak seusiaku, mulai bersekolah dan bermain bersama teman-teman. tapi pelakuan yang aku dapat sangatlah menyakitkan. terutama pada tetanggaku.. dia adalah seorang guru. guru yang harusnya mengajarkan hal baik pada anak didiknya. ini malah sebaliknya, dia mulai merabaku, mengajakku bermain permainan orang dewasa. kalian tau kan apa yang aku maksud saat ini. ya dia , bajingan itu menyentuhku. merusak masa depanku, tapi aku tidak bisa apa. tidak bisa melawan, tidak bisa melakukan sesuatu, bahkan untuk teriak saja tidak bisa. kejadian itu terus berulang, semakin lama semakin menjadi-jadi, dan bukan hanya dia, bahkan aku mendapat pelecehan oleh guru yang mengajariku disekolah. terlalu banyak orang yang membuat luka batin ini. aku tidak bisa bilang ke orang tua, ke ibu, nenek atau kakekku. karna aku takut. aku takut akulah yang disalahkan.