55 Tendangan Perusak Keturunan Zhao Yaya

Translator: Atlas Studios Editor: Atlas Studios

Bibir Zhao Yaya naik, ini pekerjaan orang yang sudak mencampuri urusan orang lain… ini yang penting Song Shuhang lakukan.

"Baiklah, sepertinya kau jujur. Meskipun masih ada yang kau sembunyikan dariku, selama kau tidak mengikuti resep ini, itu tidak masalah." kata Zhao Yaya mengubah posisi kaki panjangnya.

"Bagaimana aku bisa berbohong kepada Kakak Yaya." Song Shuhang langsung menjilat.

"Bohong, itu terlalu palsu." Zhao Yaya berdiri dan memukul kepala Song Shuhang dengan gerakan karate, "Tapi kau sudah anak kuliahan. Mempunyai rahasia di usiamu itu normal, dan aku terlalu malas untuk bertanya. Baiklah, lupakan resep ini, bilang saja kepada mereka untuk tidak meminum obat secara sembarangan. Meskipun ini obat penguat, bahan-bahan ini dicampur akan membunuh."

"Hehe, dimengerti." Song Shuhang tertawa.

Dimengerti… tapi tidak mungkin bisa membujuk anggota grup untuk tidak meminum obat secara sembarangan, karena karena ia sudah menjadi salah satu anggota dari mereka.

"Satu lagi, wajahmu pucat dan napasmu lemah, ada apa?" Zhao Yaya kembali ke topik.

"Ini bukan pucat! Aku hanya kurang berolahraga beberapa tahun belakangan ini, dan tubuhku memburuk, bahkan batuk tidak sembuh setelah 10 hari. Sekarang-sekarang ini aku berolahraga, dan aku baru selesai berolahraga. Lihat aku sekarang, tidak ada masalah." Jelas Song Shuhang dengan cepat. Setelah beristirahat, kelemahan dari Teknik Meditasi sudah membaik. Sekarang wajahnya memerah dan jantungnya berdetak kencang! Ia sangat sehat.

Sambil berbicara ia mengangkat tangannya dan bergaya seperti binaraga. Sedikit mengencangkan tangannya, otot-ototnya muncul dan berisi tenaga.

Zhao Yaya berkedip, menatap Song Shuhang dengan hati-hati. Ia terkejut ia hanya memperhatikan napas Song Shuhang yang lemah dan ia tidak menyadarinya. Tubuh anak ini agak kekar dan kuat.

Tidak hanya otot tangannya saja, tapi juga otot dadanya samar-samar terlihat karena pakaian yang menempel di tubuhnya

Tubuhnya menjadi bagus, pikir Zhao Yaya.

Ia meludah dalam hati, menutup hidungnya, dan mengibas, "Kau bau keringat, cepat mandi."

"Hehe." Song Shuhang tertawa, tapi merasa lega.

Tahap 'Zhao Yaya' sementara terlewati.

Zhao Yaya merupakan saudara yang sangat ia sayangi, dan ia sudah merawat Song Shuhang sejak masih kecil. Zhao Yaya juga salah satu saudara yang Song Shuhang ingin bagikan 'ramuan'.

Meskipun ia tidak bisa meminum ramuan sekarang, Song Shuhang masih berpikir untuk mencari obat yang bisa di pakai oleh manusia biasa sepertinya, ibu, dan ayahnya.

Song Shuhang mengambil pakaian ganti dan ke kamar mandi.

"Kakak Yaya, kenapa kau datang ke Kota Kampus Jiangnan? Kau bukan datang untuk resep obat ini, kan? tanya Song Shuhang dari dalam kamar mandi.

"Aku tidak terlalu sibuk," balas Zhao Yaya sambil menaruh dagunya di tangannya. "Aku datang untuk kerja lapangan. Besok lusa, 7,8,9 Juni Kota Kampus Jiangnan mengadakan acara olahraga. Aku datang bersama dengan dosenku sebagai dokter. 6 bulan lagi kerja lapangan dan magangku akan selesai."

Setiap tahun di tanggal 7 Juni itu ujian masuk kuliah China.

Meskipun demikian, sebagai pelajar SMA berusaha payah mengambil ujian masuk, Kota Kampus Jiangnan akan memasukkan waktu untuk mengadakan acara olahraga dan merayakan.

Ada perasaan schadenfreude, para atasan di Kota Kampus Jiangnan menyatakan perasaan yang mendalam kepada anak SMA yang menyedihkan. Tidak tahu ketua pimpinan mengajukannya. Bagaimanapun, ini sudah berlangsung sampai sekarang.

"Acara olahraga?" Song Shuhang terkejut, bagaimana ia tidak tahu berita itu?

Apa karena ia terlalu banyak tidak masuk kelas dalam 2 hari ini?

"Acara apa yang akan kau ikuti? Acara olahraga adalah waktu yang tepat untuk pamer dan bersosialisasi dengan adik kelas perempuan. Omong-omong, semester genap di tahun pertama mu hampir selesai, kau sudah dapat pacar belum?" Zhao Yaya melemparkan pertanyaan-pertanyaan itu kepada Song Shuhang.

Itu seperti bibi-bibi yang ikut campur selama tahun baru. Ketika Zhao Yaya bertambah tua, ia pasti akan menjadi pendobrak diantara bibi-bibi itu.

Acara yang mana…. belum tahu. Tapi mungkin aku akan mendaftar 1 atau 2 acara, karena aku yakin di lari." kata Song Shuhang dengan santai, "Lagipula, aku hanya mahasiswa baru, tidak semudah itu mendapatkan pacar, bukan?"

"Yah, berusahalah semampumu di acara, mungkin kau akan mendapat pacar di tempat dari kakak kelas. Jika kau bisa mendapat pacar, aku akan sangat senang." Tawa Zhao Yaya.

Di dalam kamar mandi, Song Shuhang menyeringai. Maaf, Kakak. Aku sedang fokus di pengembangan diri. Perempuan itu hanya tengkorak cantik yang sementara ini aku tidak pedulikan.

Setelah mandi, Song Shuhang membasuh rambutnya dan keluar, bertanya, "Kakak, aku akan makan malam dengan Tubo dan yang lain, kau mau ikut?"

Zhao Yaya menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku tidak ikut kalian takutnya teman-temanmu tidak nyaman. Aku datang dengan teman-temanku, jadi setelah mengunjungimu, aku akan pergi bersama mereka."

"Ok kalau begitu, aku antar kembali?" tanya Song Shuhang, sudah waktunya ia dan yang lain bertemu.

"Ayo." Zhao Yaya mengambil tasnya dan mengikuti Shuhang dari belakang keluar dari kamarnya.

Di pintu masuk asrama.

Tanpa sengaja, kedua lelaki yang melihat Song Shuhang pergi bersama si Bulu Lembut ada di sana.

Zhao Yaya ada di pojok belakang belokan tangga, jadi mereka tidak melihat Zhao Yaya.

Melihat Shuhang, salah satu melambai dan menghampirinya, menggoda, "Yo, teman baikku Shuhang, mau kemana sekarang? Oh ya, kenalkan saudara perempuanmu padaku nanti! Saudaramu sangat cantik, khususnya kaki panjangnya. Setelah melihatnya, aku berikan ia nama mahadewi nomor 1. Sejak itu, aku tidak punya selera, tapi aku sudah memimpikannya beberapa malam. Haha, beri aku nomornya, ya. Aku janji akan menjadi adik ipar yang baik."

Mata Song Shuhang bergetar, ia tahu yang dibicarakan itu si Bulu Lembut yang mereka lihat beberapa hari yang lalu. Masalahnya saudara perempuan yang sebenarnya sedang ada di belakangnya sekarang.

Bagaimana kata-kata ini tidak di salah pahami oleh Zhao Yaya?

Sudah diduga, seraya perkataan lelaki itu keluar, ia melihat perempuan cantik dengan balutan pakaian dokter mengikuti di belakang Song Shuhang.

Perempuan berkaki panjang yang lain, dan berseragam dokter!

Zhao Yaya menatap lelaki itu, dan langsung menendang. Tidak hanya kakinya yang kecil, tapi juga tendangan perusak keturunan itu bakat yang unik.

Lebih lagi, sebagai dokter, ia bisa mengatur kekuatannya, dan yakin akan terasa sakit tapi tidak melukai.

Lelaki itu langsung tersungkur dan terkejut.

"Ini kakakku, Zhao Yaya." Song Shuhang tersenyum

Di samping, lelaki yang satu menertawakan temannya itu; ini contoh teman yang tidak baik.

Seraya ia tertawa, Zhao Yaya menatapnya.

Lelaki itu langsung menutup mulutnya, dan melambai ke arah Shuhang, "Halo Shuhang, dan kakak Shuhang. Aku hanya lewat saja!"

"Aku akan pergi bersama kakakku, bye." Song Shuhang tertawa.

Setelah itu, ia menarik Zhao Yaya dan dengan cepat meninggalkan tempat itu.

"Bye bye," lelaki itu tertawa sambil menutupi mulutnya.

Shuhang dan Zhao Yaya agak jauh, lelaki yang ditendang itu berusaha berdiri dengan susah payah dari posisi berlutut, menangis. "Sakit… seperti di tusuk…"

"Ya," Temannya bersimpati; hanya melihat tendangannya membuat selangkangannya juga terasa sakit.

"Tapi, keturunan keluarga Song Shuhang itu bagus. Saudara yang lalu itu cantik dan berkaki panjang. Saudara bibi sama, dan dengan seragam menambahkan nilai, bagus sekali. Dokter perempuan itu terbaik. Dan, aku ingin menjadi adik ipar Song Shuhang… adik perempuan juga tidak masalah!" mengatakan itu, ia mengacungkan jempolnya.

Ini pendekar yang pemberani, karena ia punya keberanian untuk mengambil jalan yang berbahaya dan menghadapi hidupnya suram.

avataravatar
Next chapter